part 59

5.5K 556 12
                                    

Limario mencoba tertidur tapi pikirannya masih terbayang bayang wajah jennie. Tak di pungkiri bahwa limario khawatir dengan keadaan jennie. Limario memutuskan untuk keluar dari kamar dan mengecek kondisi jennie di kamar tamu.

Ketika limario masuk kedalam kamar tamu ia melihat jennie sedang tertidur. Perlahan limario mendekati jennie lalu memegang kening jennie. "Hmm panasnya sudah turun" ucap limario. Ketika hendak berbalik, jennie menahan tangan limario.

"Aku tau kau masih marah dan kecewa padaku. Tapi aku mohon temani aku hingga aku tertidur. Setelah itu kau boleh keluar dari sini" ucap jennie. Melihat jennie memohon membuat liamrio tidak bisa menolaknya. Limario pun ikut berbaring di samping jennie.

Jennie dengan cepat memeluk tubuh limario. "Lim" ucap jennie. "Mwo?" Tanya limario. "Aku mencintaimu. Maafkan aku. Aku mohon jangan ada perceraian. Apa kau mau jika minsyuk tumbuh tanpa seorang ibu" ucap jennie.

Limario menatap jennie "apa kau serius dengan ucapanmu" tanya limario. "Apapun yang membuatmu bahagia aku juga akan bahagia. Bahagiaku adalah bersamamu" ucap jennie.

Limario memeluk jennie dengan erat sambil berkali kali mengecup kening jennie. "Tapi aku membencimu. Kau memuji tzuyu di depanku" ucap jennie kesal. Limario terkekeh mendengar celotehan istrinya.

"Sayang, apa kau lupa bahwa suamimu ini seorang beast. Aku mendengar ucapanmu. Aku hanya menggodamu dan sengaja membuatmu cemburu" ucap limario. "Mwo?? Yakkk..." bentak jennie.

Limario dengan cepat melumat bibir jennie dengan lembut. Jennie membalas ciuman limario sambil membelai pipi limario. Jennie perlahan melepaskan ciuman mereka. "Wae sayang?" Tanya limario.

"Aku tak ingin kau terlalu jauh sayang" ucap jennie. "Wait, kau sedang kedatangan tamu?" Tanya limario. Jennie menganggukkann kepalanya. "Ahhh kenapa saat aku sangat merindukanmu" ucap limario kesal.

"Mianhe. Tapi kau memang tidak bisa mendapatkannya sekarang" ucap jennie. "Hmm kalau begitu kita pindah ke kamarku. Kita tidur bertiga dengan leo" ucap limario.

"Hmm siapa leo?" Tanya jennie. "Minsyuk sayang. Aku memberinya nama leonardo luca manoban" ucap limario. "Benarkah nama yang bagus. Tapi sayang kita harus menyelidiki orang tua leo terlebih dahulu. jika appanya benar benar menelantarkannya kita bisa mengajukan pengangkatan anak ke pengadilan agar leo sah menjadi putra kita di mata hukum" ucap jennie.

"Benarkah? Lalu apa yang harus aku lakukan sayang" tanya limario. "Kau tenang saja sayang aku akan mengurusnya" ucap jennie. "Terimakasih. Kau memang istri terbaik" ucap limario. "Itu tandanya kau sudah memaafkanku kan?" Tanya jennie.

"Aku tidak pernah bisa marah padamu. Karena aku mencintaimu. Aku melakukan semua ini hanya untuk memberimu pelajaran bahwa emosi tidak akan menyelesaikan masalah tapi hanya memperburuk suasana" ucap limario.

"Terimakasih sayang. i love you so much" ucap jennie. Perlahan limario bangun lalu menggendong jennie membawa ke kamar. Saat memasuki kamar jennie dan limario terkejut karena leo sedang menyaksikan mereka sambil tersenyum.

"Hei junior. Kau terbangun?" Tanya limario sambil perlahan menurunkan jennie. "Ne daddy. Leo bermimpi buruk tadi" ucap leo. "Aigooo anak mommy mimpi buruk. Kajja mommy menemanimu tidur" ucap jennie sambil berbaring di samping leo.

Melihat perubahan sikap jennie membuat leo sedikit memundurkan badannya menjauhi jennie. "Daddy.. " ucap leo sambil memeluk limario. "Sayang, kau tidak perlu takut. Itu mommy. Mommy jennie" ucap limario.

Perlahan leo melirik ke arah jennie yang sedang tersenyum kepadanya. "Sayang. Ini mommy. Kau tak perlu takut. Apa kau tak mau memeluk mommy huh" ucap jennie. Perlahan leo melepaskan pelukannya pada limario lalu berganti memeluk jennie.

Limario pun ikut memeluk jennie bersama leo. "Kajja kita  tidur" ucap limario. "Mommy..."panggil leo lirih. "Ne sayang"ucap jennie. "Apa mommy benar benar mau menjadi mommy leo?" Ucap leo.

"Hmm tentu saja asalkan mommy mendapaat ciuman disini" ucap jennie sambil menunjuk pipinya. Leo tersenyum lalu mengecup singkat pipi jennie. "Aigooo... apa hanya mommy yang mendapat ciuman? Bagaimama dengan daddy?" Tanya limario.

Leo pun mengecup singkat pipi limario. Akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk tidur bersama dengan leo yang berada diantara jennie dan limario.

-
-
-
-
-
-

Jennie sedang sibuk menjadi ibu rumah tangga. Setelah membangunkan kedua jagoannya, sekarang dia berperang dengan penggorengan untuk membuat sarapan.

Beberapa saat kemudian jennie melihat limario berjalan ke arahnya sambil menggendong leo. "Morning mommy" ucap limario dan leo bersamaan membuat jennie tersenyum gemas.

"Morning. Aigoo kalian berdua terlihat tampan. Apa kalian mau pergi?" Tanya jennie. "Ne mommy. Leo akan ikut daddy bekerja" ucap leo.

"Mwo? Tidak. Mommy tidak mengijinkanmu ikut bersama daddy" ucap jennie. "Wae?" Tanya limario dan leo bersamaan. "Lim,kau bekerja di rumah sakit. Tempat orang orang sakit. Bagaimana bisa leo disana. Yang ada dia akan tertular" ucap jennie.

"Tapi sayang jika leo tidak ikut denganku dia akan sendiri di sini" ucap limario. "Leo akan ikut bersamaku" ucap jennie. "Tapi sayang...." ucapan limario terhenti ketika jennie menempelkan jari telunjuknya ke bibir limario.

"Tidak ada alasan. Aku akan membawa leo dan memeriksa mengenai latar belakangnya sebelum kita mengajukan hak asuh anak ke pengadilan. Sudah aku tidak mau berdebat soal ini. Makan sarapan kalian" ucap jennie.

Limario dan leo hanya mengangguk mengikuti perintah jennie dan mulai menikmati sarapan mereka. "Lim, bisakah nanti kita pulang ke apartement saja? Rumah ini jauh dari kantorku dan rumah sakit" ucap jennie.

"Ne, aku akan pulang ke apartement nanti. Leo jangan nakal selama ikut dengan mommy" ucap limario. "Ne daddy. Leo berjanji tidak akan merepotkan mommy" ucqp leo. "Anak puntar" ucap jennie sambil tersenyum membelai rambut leo.

Beauty And the beastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang