part 41

5.9K 552 16
                                    

Limario sedang berdiri di depan sebuah rumah tua.

Drtt drtt drtt

"Yes sir" ucap limario
"Apa kau sudah berada di lokasi?" Tanya condor.
"Sudah. Aku sudah berada di depan rumah tua yang kau maksud" ucap limario.
"Masuklah. Aku berada di dalam basement rumah itu" ucap condor
"Yes sir. Aku akan masuk sekarang" ucap limario lalu menutup oanggilan teleponnya.

Sebelum limario masuk, limario mengamati setiap jengkal rumah yang ada di depannya. "Aneh. Aku tidak merasakan ada orang disini" ucap limario. Limario mulai berjalan mendekati rumah tersebut.

Tik tik tik tik tik tik

Mendengar suara aneh langkah kaki limario kembali terhenti tepat di depan pintu rumah tua itu. "Suara apa itu" ucapnya. Limario terdiam sejenak mendengarkan suarah aneh seperti detak jam. limario merasa detak suara aneh itu semakin lama semakin kencang.

"Aku tidak asing mendengar suara itu. Boom?" Ucap limario. Limario membulatkan matanya kemudian berbalik..

DUARRRRRRR

Rumah tuah itu meledak. Ledakan yang terjadi membuat limario terpental beberapa meter dengan api yang berkobar di punggungnya. Limario dengan cepat melepas pakaiannya yang terbakar.

"Jadi dia mencoba membunuhku" ucap limario. Limario mencoba mengubungi condor tapi nomor ponsel condor sudah tidak aktif. "Brengsek" bentak limario.

Beberapa saat kemudian limario melihat mobil jennie datang. Limario sedikit terkejit melihat jennie keluar dari mobil bersama suho. "Sayang" teriak jennie. Jennie berlari menghampiri limario lalu memeluknya dengan erat.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya limario. Jennie melepaskan pelukannya lalu membelai pipi limario. "Apa kau baik baik saja? Tidak ada yanh terluka" ucap jennie khawatir.

"Hey sayang tenanglah. Aku baik baik saja. Hanya saja tadi bajuku sempat terbakar" ucap limario. "Untung saja aku bisa melacak keberadaanmu melalui GPS ponselmu. Apa kau benar benar baik baik saja lim?" Tanya suho.

"Ya hyung. Aku baik baik saja. Aku tidak menyang si brengsek itu akan membunuhku" ucap limario. "Berikan ponselmu. Aku akan melacaknya. Aku akan mengantar kalian pulang. Nanti malam aku akan menemui kalian di apartement jennie. Jennie, apa mobilmu boleh ku bawah pulang? Mobilku berada di rumah sakit" ucap suho.

"Tentu saja oppa. Ayo sayang kita pulang" ucap jennie. Suho pun bergegas mengantar jennie dan limario.

Setelah sampai di apartement limario langsung merebahkan tubuhnya di sofa. "Aku akan mengambil bajumu" ucap jennie. "Tak perlu sayang. Bisa kah kau memasakkan sesuatu untukku. Aku sangat lapar" ucap limario.

"Tentu saja. Aku akan memasakkan sesuatu untukmu. Beristirahatlah" ucap jennie lalu mengecup bibir limario dan bergegas ke dapur untuk memasak.

*** apartement suho ***

Cklek

Jisoo masuk kedalam apartement suho dan melihat suho sedang duduk sambil menatap layar laptopnya.

Jisoo pun menghampiri suho dan duduk di sampingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisoo pun menghampiri suho dan duduk di sampingnya. "Kau sibuk sekali. Hingga kau tidak melihatku datang" ucap jisoo.

"Mianhe. Aku memang sangat sibuk saat ini" ucap suho. "Apa yang sedang kau lakukan?" Tanya jisoo. "Benar dugaanku bahwa condor ingin membunuh limario dan sekarang aku sedang berusaha melacaknya" ucap suho.

"Mwo? Tapi limario baik baik saja kan?" Tanya jisoo. "Dia baik baik saja" ucap suho. "Apa kau menemukan sesuatu?" Tanya jisoo. "Aku tidak menemukan dengan pasti siapa condor sebenarnya karena dia menelpon limario di tempat terbuka. Contohnya taman ataupun restoran itu yang membuatku sedikit kesusahan. Tapi informasi yang aku dapat dia bekerja di badan intelinjen korea" ucap suho.

"Mwo? Badan intelijen korea? Wait, jangan jangan ini ada hubungannya dengan orang yang limario bunuh dulu. Kau ingat jennie pernah menceritakan jika dia di datangi seorang pria dan meminta berkas limario. Orang yang meminta itu adalah pekerja di badan intelijen korea" ucap jisoo.

"Ahh aku mengingatnya. Aku dengar kasus itu di tutup bukan?" Ucap suho. "Ya, kasus itu di tutup" ucap jisoo. "Lalu apa kalian masih menyimpan berkasnya?" Tanya suho.

"Tentu saja. Aku akan mengambilnya untukmu besok" ucap jisoo sambil tersenyum. Suho pun menatap ke arah jisoo sambil tersenyum. Jisoo memegang kedua pipi suho. "Aigoo kau tampan sekali jika sedang bekerja" ucap jisoo.

"Benarkah?" Tanya suho. "Tentu saja. Karna itu aku jatuh cinta padamu. Pria pekerja keras, tampan, baik hati, dan seorang profesor" ucap jisoo sambil tersenyum. Suho pun meletakkan laptopnya di kursi yang ada di depannya dan menatap jisoo. "Cantik, baik, cerdas, dan jago berkelahi. Itu yang membuatku mencintaimu" ucap suho sambil tersenyum.

Jisoo berpindah kepangkuan suho lalu melumat bibir suho sambil melingkarkan tangannya di leher suho dan sesekali mencengkram rambut suho.

Suho pun merespon lumatan bibir jisoo sambil menyusupkan tangannya kedalam pakaian jisoo meremas kedua payudara jisoo yang masih tertutup bra. Lidah jisoo dan suho mulai beradu. Tangan suho dengan cepat melepas kaitan bra jisoo lalu memilin kedua puting jisoo. Membuat jisoo mendesah di selah selahnpermainan bibir mereka.

Jisoo melepaskan ciuman mereka dan bergegas melepas pakaiannya  begitu pun dengan suho hingha mereka berdua sama sama telanjang. Jisoo kembali duduk di pangkuan suho. Mengarahkan junior suho yang sudah mulai tegak ke area kewanitaannya.

Blesss...

"Ahh" desah jisoo bersamaan dengan suho saat junior suho masuk sepenuhnya. Jisoo mulai menaik turunkan pinggulnya sambil mengecup dan menjilati setiap inci leher suho. Sesekali jisoo menghisap leher suho meninggalkan beberapa tanda kepemilikan.

Semakin lama jisoo semakin mempercepat menaik turunkan pinggulnya. Sedangkan suho mengulum bahkan sesekali menggigit puting jisoo. Saat merasakan jisoo mulai lelah. Suho merebahkan tubuh jisoo tanpa mengeluarkan juniornya dan mulai memaju mundurkan pinggulnya.

"Ahhh... ouhh.... yaashhh..." desah jisoo. Memdengar desahan jisoo membuat suho semakin bersemangat. "Shit.." gerutu suho. "Yasssh.... ahhh ... oppa... ahh... faster.... aku .. mau... keluar" desah jisoo. "Bersama" ucap suho. Suho semakin mempercepat temponya hingga ia merasakan juniornya semakin membesar.

Crott...

"Ahh" desah suho saat merasakan sesuatu keluar dari juniornya begitupun dengan jisoo. Suho pun merebahkan tubuhnya dia atas tubuh jisoo. Jisoo memeluk tubuh suho dengan erat. "Saranghae" ucap suho. "Nado saranghae" ucap jisoo sambil membelai rambut suho. "Kau lelah?" Tanya suho. "Sedikit" ucap jisoo. Suho mengeluarkan juniornya dan menggendong jisoo ke kamarnya. Meletakkan jisoo di atas tempat tidur. Suho pun berbaring di samping jisoo.

Suho menutup kedua tubuh mereka dengan selimut dan jisoo memeluk suho. "Tidurlah. Kita akan pergi ke apartement jennie setelah ini" ucap suho. Jisoo hanya mengangguk mengerti lalu perlahan menutup mata menenggelamkan wajahnya di tubuh suho.

Beauty And the beastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang