part 14

6.8K 669 16
                                    

"Hyung, belikan aku ponsel" ucap limario. Suho menatap tajam ke arah limario. "Mwo? Untuk apa? Kau bisa memakai ponselku jika kau butuh. Lagi pula siapa yang akan kau hubungi?" ucap suho. "Tentu saja kau. Jika aku memiliki ponsel sendiri kau bisa menelponku bahkan mungkin kau bisa melacak keberadaanku" ucap limario.

"Kau benar. Aku tidak bisa tidur semalaman karna mengkhawatirkanmu sedangkan kau sedang tidur nyenyak di dalam dekapan kekasihmu itu" ucap suho kesal. "Dia bukan kekasihku hyung" elak limario. "Apa maksudmu bukan kekasihmu? Kau menidurinya tapi kau tidak mengakui bahwa dia kekasihmu" ucap suho.

"Hyung, jennie benar benar bukan kekasihku. Kami melakukannya begitu saja. Jennie menggodaku dan aku terbuai lalu kita sama sama menikmati. Its just for fun" ucap limario. Suho hanya menggelengkan kepalanya. "Ayolah hyung, belikan aku ponsel" ucap limario. "Hmm.. aku akan memikirkannya nanti. Kau pikir mencari uang itu mudah" ucap suho.

"Kalau begitu biarkan aku bekerja. Agar aku bisa menghasilkan uang sendiri" ucap limario. "NO. Jangan melakukan hal itu. Baiklah, aku akan membelikanmu ponsel. Tapi berjanjilah kau tidak akan melakukan hal hal yang membuat dirimu terekspose" ucap suho. Limario hanya tersenyum puas. Suho memakai jaketnya lalu pergi meninggalkan limario.

*** kantor polisi ***

Sepulang kai dari kejaksaan. Kai mengajak jennie dan jisoo makan siang bersama "Mari kita makan siang bersama agar kita saling mengenal" ucap kai pada jisoo dan jennie. "Kau benar. Kajja kita makan siang bersama. Ada restoran enak di seberang kantor" ucap jisoo. Jennie, jisoo dan kai pun makan siang bersama di sebuah restoran di depan kantor mereka. Setelah mereka memesan makanan, jisoo meninggalkan jennie dan kai untuk pergi ke kamar mandi.

"Jennie" panggil kai untuk memecah keheningan. "mwo?" Tanya jennie. "Apa kau benar benar tidak tau dimana keberadaan limario?" Tanya kai. "Kenapa kau bertanya padaku berkali kali? Bukan kah aku sudah bilang jika aku tidak tau" ucap jennie. "Aku harap tidak ada yang kau disembunyikan dariku. Limario bisa menjadi orang yang sangat berbahaya" ucap kai.

"Kau tak perlu khawatir. Aku bisa menjaga diriku sendiri" ucap jennie. "tapi tidak saat kau bertemu limario. Dia bisa membunuhmu begitu saja" ucap kai. "Sudahlah fokus saja pada makanan yang ada di depanmu" ucap jennie. "Jennie, apa aku memiliki kesalahan? Sejak awal kehadiranku kau seperti tak suka padaku" ucap kai. "Hanya perasaanmu saja. Aku biasa saja" ucap jennie.  Kai hanya menunduk dan melanjutkan menikmati makanannya.

Jisoo kembali bergabung dengan kai dan jennie. "Ada apa ini? Kenapa kalian berdua diam saja?" Tanya jisoo. "Tidak ada apa apa. Kami hanya menikmati makanan kami" ucap kai. "Benarkah itu jennie?" Tanya jisoo. "Ne unnie" ucap jennie. Setelah menyelesaikan makan siang, jisoo dan jennie bergegas kembali ke kantor. Sedangkan kai pergi untuk mengurus sebuah kasus.

Sesampainya di kantor jisoo langsung menyibukkan diri dengan komputernya. "Jennie. Kemarilah" panggil jisoo. "Ne unnie" ucap jennie. Jennie mendekatkan diri pada jisoo. Jisoo menunjuk ke layar komputernya "jennie, apa maksudnya ini? Ada yang menggunakan IDmu untuk masuk kedalam database" ucap jisoo. Jennie hanya terdiam sambil menatap layar komputer jisoo. (Jadi lim sedang mengaksesnya) batin jennie.

"Wait, sinyal nya berasal dari rumah suho. Jennie jelaskan padaku sekarang" ucap jisoo dengan penuh penekanan. Jennie mulai menceritakan semuanya mengenai lim. Jisoo membelalakkan matanya mendengar penjelasan jennie. "Jadi selama ini kau tau dimana lim tapi kau menutupinya. Apa kau sudah gila jennie?" Bentak jisoo.

"Unnie, lim menyelamatkanku berkali kali dan hidupnya menjadi seperti itu karna ibuku. Dia sama sekali tidak berbahaya unnie" ucap jennie. Jisoo menggelengkan kepalanya. Jisoo mengenakan jaketnya dan mengambil kunci mobil. "Kajja, kita harus menangkap lim" ucap jisoo. "Tapi unnie..." ucapan jennie terhenti ketika jisoo menatapnya. "Kau seorang polisi jennie. Keamanan masyarakat harus di utamakan dari pada kepentingan pribadi. Itu sumpahmu" ucap jisoo. Jennie hanya mengangguk lalu berjalan mengikuti jisoo.

Satu jam kemudian jisoo dan jennie sampai di depan rumah suho. Jisoo bergegas keluar dari mobil lalu mendobrak pintu rumah suho.

Brak

Jisoo masuk sambil menodongkan pistolnya. Ia terkejut saat melihat limario duduk di sofa seolah olah sudah menunggunya. "Hai detektif. Kau bisa masuk tanpa harus merusak pintu. Aku dengan senang hati akan membukakan pintu untukmu" ucap limario. Jennie menghampiri jisoo dan limario. Limario menatap jennie sambil tersenyum.

"Hai jennie" ucap limario. "Menyerahlah sir" ucap jisoo. Limario tertawa mendengarnya "menyerah? Untuk apa? Apa yang sudah aku lakukan?" Tanya limario. "Unnie" ucap jennie sambil menahan tangan jisoo. "What? Aku hanya menjalankan tugasku sebagai detektif. Itu juga yang harusnya kau lakukan jennie" bentak jisoo.

"Guys apa kalian membawa pasukan kesini?" sela limario setelah mendengar beberapa mobil berhenti di depan rumah suho. "Tidak. Kami hanya berdua" ucap jennie. "Ohh shit" ucap limario. Limario dengan cepat mendorong jisoo dan jennie hingga terjatuh dan melindungi mereka.

Dor
Dor
Dor
Dor
Dor
Dor
Dor
Dor
Dor

Limario mendekap erat tubuh jennie dan jisoo menghindari peluru yang membombardir rumah suho. "Siapa mereka?" Tanya jisoo. "Kau lihat pintu itu? Saat aku memberikan aba aba. Kalian berdua larilah dari sini" ucap limario. Jennie dan jisoo hanya mengangguk mengerti.

"Run" teriak limario. Jisoo dan jennie langsung berlari keluar lewat pintu belakang.

DUARRRRR

Ledakan rumah suho membuat jennie dan jisoo terpental beberapa meter. "Lim" teriak jennie. Jennie beranjak ingin mencari limario tapi jisoo menahannya. "Jennie, apa kau sudah gila. Sadarlah" bentak jisoo. "Lim" ucap jennie. Jennie berlutut lalu menangis melihat api yang sudah melahap rumah suho.

Brakkk

Jisoo terkejut saat melihat beast berjalan keluar dari kobaran api yang membakar rumah suho. "Omo apa itu" ucap jisoo. Beast itu berjalan mendekati jennie dan jisoo. Perlahan beast itu berubah menjadi limario. "Lim" ucap jennie. Jennie berlari memeluk limario. "Its okey jennie. Aku baik baik saja" ucap limario.

Jennie melepas pelukannya lalu memegang kedua pipi limario "kau membuatku takut" ucap jennie. "Apa sebenarnya dirimu?" Tanya jisoo. "Aku limario manoban dan aku seorang beast" ucap limario sambil tersenyum. "Jennie, lebih baik kau bawa limario pergi dari sini. Aku akan membereskan ini semua. Sebentar lagi polisi akan datang" ucap jisoo

"Kenapa kau mau menyelamatkanku detektif? Bukankah kau datang untuk menangkapku" ucap limario. "Karna kau menyelamatkanku dan jennie. Kalian berdua pergilah aku akan menelponmu setelah menyelesaikan semua ini" ucap jisoo sambil tersenyum. "Terimakasih unnie" ucap jennie. Jennie menggenggam tangan limario lalu mengajaknya meninggalkan rumah suho.

Beauty And the beastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang