part 50

5.9K 551 4
                                    

Limario menggendong jennie masuk kedalam kamar apartement jennie dan merebahkannya di tempat tidur. "Dimana kunci borgolmu sayang?" Tanya limario.

"Di dalam laci" ucap jennie sambil menunjuk ke sebuah laci kecil di samping tempat tidur. Limario membuka laci perlahan dan menemukan kunci pembuka borgol jennie.

Setelah melepas borgol tangan mereka berdua. Limario berbaring di samping jennie. Jennie menarik tangan limario menjadikan bantalan kepalanya.

"Apa kau bahagia?" Tanya limario. "Sangat. Aku sangat bahagia. Ini seperti masih seperti mimpi" ucap jennie. "Mianhe" ucap limario. Jennie menatap wajah limario.

"Untuk apa sayang?" Tanya jennie. "Aku menikahimu dengan cara seperti ini. Aku tidak bisa memberikan pernikahan yang kau impikan" ucap limario.

"Mimpiku adalah menikmati sisa hidupku bersama orang yang aku cintai dan itu kau. Tolong jangan mengucapkan kata maaf" ucap jennie. Limario tersenyum sambil membelai kepala jennie.

Jennie meletakkan tangannya diatas junior limario yang masih tertutup celana sambil tersenyum menatap wajah limario. "Aku bisa membaca pikiran kotormu itu" ucap limario.

"Yakk, kau membaca pikiranku?" Tanya jennie dengan nada kesal. "Aku tidak membacanya. Aku mendengarnya" ucap limario sambil tertawa.

"Ahhh itu memalukan" ucap jennie. Limario hanya tertawa sambil membelai rambut jennie.

Tok
Tok
Tok

"Unnie oppa apa kalian di dalam?" Tanya rose. Mendengar suara rose, jennie bergegas membuka pintu. "Heii, kenapa kau disini?" Tanya unnie. "Hmm aku sedang bosan unnie. Aku pergi ke kantormu tapi jisoo unnie bilang kau sudah pulang" ucap rose.

Rose masuk ke dalam kamar jennie dan ikut berbaring di samping limario. Membuat jennie dan limario sedikit terkejut. "Kemarilah unnie. Aku ingin berbaring bersama kalian" ucap rose.

Jennie pun ikut berbaring disamping rose. "Apa kalian tau aku sangat merindukan tidur seperti ini. Tidur diantara appa dan eomma tapi nyatanya orang tuaku sudah meninggal" ucap rose. Mendengar ucapan rose membuat jennie merasa sedih. jika jennie masih memiliki kim jae wook sebagai ayah kandungnya sedangkan rose tidak memiliki siapapun lagi kecuali jennie.

"Kau masih memiliki kami chaeng" ucap jennie. Rose memeluk jennie dengan erat melepas kerinduan yang ia rasakan selama ini. limario pun ikut memeluk rose dan jennie. "Ahhh aku mencintai istri dan adikku" ucap limario.

Mendengar kata istri membuat rose perlahan melepas pelukannya dan berbalik menatap limario. "Mwo? Istri?" Tanya rose. "Hmm istri. Sebenarnya aku sudah menikahi kakakmu tadi siang" ucap limario.

Mendengar ucapan limario membuat rose terbangun dan menatap limario dan jennie secara bergantian. "Unnie, apa itu benar?" Tanya rose. "Benar. Limario adalah kakak iparmu sekarang" ucap jennie sambil tersenyum.

"Mwo?? Jadi kalian benar benar menikah? Kalian bahkan tidak memberitahuku. Aku benar benar kecewa" ucap rose. Rose beranjak dari tempat tidur dan berjalan meninggalkan limario.

Jennie pun dengan cepat mengejar rose. Ia menggenggam kedua tangan rose. "Dengarkan unnie. Unnie dan limario terpaksa melakukan itu. Karena appa tidak merestui hubungan kami. Kau tau betapa aku mencintai limario. Aku tidak ingin berpisah darinya" ucap jennie.

Rose hanya mendengus kesal menatap jennie. Tapi ia melihat wajah jennie menjadi tidak tega. Rose tau betapa cintanya jennie pada limario. "Tapi seharusnya kau memberitahuku unnie. Aku adikmu" ucap rose.

"Maafkan aku. Aku mohon maafkan aku" ucap jennie. Rose pun memeluk jennie dengan erat. "Aku memaafkanmu unnie. Aku bahagia jika kau juga bahagia" ucap rose.

Tiba tiba limario ikut memeluk jennie dan rose "aku cinta keluargaku" ucap limario sambil mengecup rambut jennie dan rose. Membuat jennie dan rose terkejut dan bergegas melepaskan pelukan mereka.

"Yakkk unnie, limario oppa menciumku" ucap rose. Jennie langsung melempar tatapan tajam kepada limario. Membuat limario menelan ludahnya dengan kasar.

"Kau tidur di ruang tamu" bentak jennie. "Mwoo??? Really? Sayang, jangan begini aku melakukan itu karena aku menyayangi rose seperti adikku sendiri" ucap limario dengan nada memohon.

Melihat reaksi limario membuat jennie tertawa. Tapi jennie masih menahan tawanya. "Chaeng, masuklah ke kamarmu. Bersiaplah. Unnie akan mengajakmu ke mall" ucap jennie.

"Mall? Apa unnie akan mentraktirku ice cream?" Tanya rose. "Mwo? Ice cream? Harusnya kau yang mentraktir kami. Gajimu lebih banyak dari pada gaji unnie" ucap jennie. "Hmmm arraseo aku akan bersiap sekarang" ucap rose lalu berjalan meninggalkan jennie dan limario.

"Kau tidak mengajakku juga sayang?" Tanya limario. "Tidak. Aku masih marah padamu" ucap jennie dengan nada datar. Mendengar ucapan jennie membuat limario tertunduk lesu Membuat jennie ingin tertawa.

"Yak kau terlihat jelek dengan ekspresi seperti itu. Aku hanya bercanda sayang. Kajja kita mandi" ucap jennie sambil membelai pipi limario.

"Kau tidak marah sayang?" Tanya limario. "Tentu saja tidak. Kajja, kita harus cepat. Karena nanti malam jisoo unnie dan oppa akan datang kesini" ucap jennie lalu menarik limario kedalam kamar mandi.

*** kantor suho ***

"Ne. Aku akan menjemputmu nanti dan kita akan pergi ke tempat limario bersama" ucap suho dalam panggilannya bersama jisoo.

Tok
Tok
Tok

Seorang pria berjas hitam memasuji ruang kerja suho.

"Sayang, aku ada tamu. Ku telpon nanti. Love you" ucap suho lalu mematikan panggilannya.

"Silahkan duduk" ucap suho sambil tersenyum. Pria itu pun duduk di depan suho. "Perkenalkan namaku choi minho. Aku adalah penggemar buku buku yang kau tulis profesor. Terutama tentang persilangan DNA" ucap minho.

"Persilangan DNA? Lalu untuk apa anda menemuiku" ucap suho. "Aku memiliki sebuah lab. Aku ingin kau menjadi kepala lab" ucap choi minho 

Suho terkejut mendapat tawaran dari choi minho. "Kepala lab? Maaf mr choi. Tapi aku tidak tertarik. Apalagi jika menyangkut bidang persilangan DNA" ucap suho.

"Kau akan tertarik jika sudah melihat lab nya profesor. Kita bisa merubah dunia" ucap choi minho. "Tidak mr choi. Aku tidak tertarik terimakasih atas tawaran anda " ucap suho.

"Anda akan menyesal telah menolak tawaranku profesor" ucap minho lalu keluar dari ruangan suho.

Setelah pekerjaannya selesai suho berjalan ke parkiran basement sambil menelpon jisoo untuk memberitahunya jika ia akan menjemput jisoo. Tiba tiba seseorang memukulnya dari belakang hingga ia terjatuh.

Sebuah mobil van berhenti tepat di depan suho. Beberapa pria ber jas hitam turun dari van dan membawa masuk suho ke dalam van.

"Mr choi, profesor sudah kami dapatkan" ucap seorang pria dengan telpon di telinganya.
"Bawa dia ke lab" ucap choi minho.
"Yes sir" ucap pria ber jas hitam lalu pergi bersama suho menggunakan mobil van

Beauty And the beastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang