part 38

5.8K 579 7
                                    

Saat limario masuk kedalam apartement. Ia terkejut melihat rose sedang memasak dengan seorang pria.

"rose" ucap limario

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"rose" ucap limario. "Oppa. Aku merindukanmu" ucap rose sambil memeluk limario. "Aku juga merindukanmu" ucap limario. Rose pun melepas pelukannya lalu menarik tangan limario. "Oppa perkenalkan ini park chanyeol. Calon tuananganku. Sayang ini limario oppa dia adalah kekasih kakakku" ucap rose.

Limario dan chanyeol pun bersalaman "senang bertemu denganmu hyung" ucap chanyeol. "Aku juga. Apa kalian sudah lama disini?" Tanya limario. "Hmm lumayan. Apa oppa sekarang tinggal bersama jennie unnie?" Tanya rose.

"Ya, aku tinggal bersama jennie semenjak kau memutuskan untuk tinggal bersama chanyeol" ucap limario. "Baguslah. Jadi aku tidak terlalu khawatir dengannya. Dimana unnie?" Tanya rose.

"jennie sepertinya masih bekerja" ucap limario. "Dia selalu seperti itu. Penggila kerja. Oppa, apa kau baru selesai operasi?" Tanya rose.

"Mwo?" Tanya limario. "Itu di tanganmu masih ada sisa darah" ucap rose. Limario pun melihat ke arah tangannya. "Ahhh ya, aku baru saja. Selesai operasi besar" ucap limario.

"Jadi, kau menyelamatkan orang lagi?" Tanya rose. "Tidak rose. Dia tidak selamat" ucap limario. "Omo. Mianhe. Kau pasti sedih. Tenang lah oppa itu bukan salahmu. Ini sudah takdirnya. Pergilah mandi aku dan chanyeol akan menyiapkan makan malam" ucap rose.

"Chanyeol" ucap limario. "Ne hyung" ucap chanyeol. "Anggap saja rumah sendiri. Jangan malu. Jangan kalah dengan kekasihmu. Dia sangat cerewet seperti kakaknya" ucap limario sambil tertawa.

"Yak oppa" bentak rose. "Baiklah baiklah oppa diam" ucap limario lalu masuk kedalam kamar. "Jangan dengarkan dia" ucap rose. "Wae? Dia benar. Kau memang sedikit cerewet" ucap chanyeol.

"Mwoo??" Tanya rose. "Tapi aku mencintaimu" ucap chanyeol lalu mengecup pipi rose. "Ahhhh... kau selalu bisa membuatku malu" ucap rose. "Aku suka membuatmu malu. Karna itu membuatmu lebih menggemaskan" goda chanyeol.

"Sayang. Berhentilah menggodaku" ucap rose. "Baiklah. Aku akan berhenti. Sekarang kita lanjutkan memasaknya sebelum kakakmu datang" ucap chanyeol.

Rose dan chanyeol melanjutkan memasaknya hingga tak terasa satu jam pun berlalu. "Apa hyung belum selesai mandi? Kenapa dia tidak keliuar kamar?" Tanya chanyeol.

"Mungkin dia tidur karena kelelahan. Kau tau kan dia baru saja kehilangan passiennya" ucap rose. "Ya, menjadi seorang dokter pasti sangat terbebani. Karena hidup mati seseorang ada di tangannya. Untung saja aku bukan seorang dokter. Aku seorang pengusaha" ucap chanyeol.

"Ya, semua ada perbedaannya. Limario oppa memang memiliki beban berat karena menyangkut nyawa seseornag tapi dia selalu memiliki waktu untuk kakakku. Tidak sepertimu yang selalu sibuk dan pergi keluar kota bahkan keluar negeri" ucap rose.

Chanyeol membelai pipi rose. "Hei, kami memang berbeda. Tapi kami juga sama. Sama sama mencintai pasangan kami" ucap chanyeol. Rose pun menuntun tangan chanyeol ke pinggangnya kemudian melingkarkan tangannya ke leher chanyeol.

"Aku bersyukur memilikimu" ucap rose. "Aku juga. Sebisa mungkin aku akan mengatur waktukju untukmu" ucap chanyeol. Perlahan rose melumat bibir chanyeol dengan lembut. Chanyeol merespon ciuman rose.

Ehem ehem

Rose dan chanyeol terkejut menoleh ke arah jennie yang berdiri menatap mereka. Rose dan chanyeol pun berdiri menatap jennie. "Jadi ini calon tunanganmu?" Tanya jennie.

"Noona, perkenalkan namaku park chanyeol" ucap chanyeol sambil tersenyum. "Aku jennie kim kakak rose. Jaga rose dengan baik jika.kau menyakitinya aku akan memasukkanmu kedalam penjara" ucap jennie dengan nada serius. Membuat chanyeol mereasa gugup.

"Yakk unnie" bentak rose. Melihat ekspresi chanyeol membuat jennie tertawa terbahak bahak. "Yak, aku hanya becanda. Jangan gugup seperti itu. Anggap saja rumah sendiri. Dimana lim? Apa dia belum pulang?" Ucap jennie.

"Dia sudah pulang dari tadi. Dia di kamar. Sepertinya dia sedang sedih" ucap rose. "Sedih?" Tanya jennie. "Ne unnie. Dia terlihat sedih karena kehilangan nyawa passiennya" ucap rose.

Jennie berpikir sejenak  "ohh begitu. Kalau begitu aku akan menemuinya" ucap jennie. "Cepat kembalilah. Kita akan makan malam bersama" ucap rose. "Okey" ucap jennie lalu masuk kedalam kamar.

Saat masuk kedalam kamar jennie tidak melihat limario. Jennie mendengar suara shower kamar mandi menyala. "Dia mungkin sedang mandi. Aku harus menghiburnya. Dia pasti sedih setelah kejadian tadi" ucap jennie.

Jennie melepas satu persatu pakaiannya hingga telanjang lalu perlahan masuk dalam kamar mandi. Jennie terkejut saat melihat limario duduk di bawah shower memeluk lututnya. Jennie pun menhampiri limario.

"Sayang, ada apa denganmu" tanya jennie. "Aku membunuhnya. Kau mencoba menyelamatkannya tapi aku malah membunuhnya" ucap limario sambil menangis.

Jennie terkejut melihat limario menangis. "Sayang, kau menangis?" Tanya jennie. Limario memeluk jennie. "Baru kali ini aku merasa sangat mengerikan ketika membunuh seseorang. Aku sangat merasa bersalah dan berdosa" ucap limario.

"Heii, ini bukan salahmu. Kau hanya ingin melindungi kami. Jika kau tidak melakukan itu mungkin dia juga bisa membunuhku" ucap jennie. Perlahan limario menatap jennie. Jennie membantu limario berdiri.

"Jangan menyalahkan dirimu sendiri" ucap jennie. "Pasti tzuyu tidak akan memaafkanku" ucap limario. "Dia memaafkanmu. Aku sudah bicara padanya dan dia mengerti dengan apa yang sudah kau lakukan" ucap jennie.

"Lalu bagaimana dengan jasad andy?" Tanya limario. "Aku menyerahkannya untuk di otopsi. Jadi jangan merasa bersalah seperti ini lagi. Kau tidak salah" ucap jennie. Limario hanya menganggukkan kepalanya.

Sekarang kita mandi karena rose dan calon tunangannya sedang menunggu di bawah. Jennie mengambil sedikit sabun cair lalu membasuh tubuh limario. "Apa yang kau lakukan?" Tanya limario.

"Memandikanmu" ucap jennie. Jennie mulai menyabuni dada dan bahu limario. "Bagaimana menurutmu calon tunangan rose?" Tanya jennie. "Hmm dia baik dan dia sangat mencintai rose. Aku tidak mendengar ataupun merasakan kebohongan padanya" ucap limario.

"Baguslah. Rose akan bahagia bersamanya" ucap jennie. Jennie memiliki pikiran kotor saat melihat junior limario yang mulai terbangun. Jennie tersenyum menatap limario. "Mwo? Kenapa kau menatapku seperti itu?" Tanya limario.

"Sabuni tubuhku juga" ucap jennie. Limario pun mengambil sedikit sabun cair lalu menyabuni bahu dan dada jennie. "Bagiamana keadaan kai?" Tanya limario.

"Dia baik baik saja. Hanya ada sedikit memar di punggungnya" ucap jennie. "Syukurlah jika..... ahhhh" desah limario saat jennie mulai mengurut juniornya dengan menggunakan sabun.

"Apa yang kau ucapkan? Aku tidak mendengarnya?" Goda jennie sambil mempercepat mengocok junior lim. "Ahhh... ouhh... shiittt... jennie... kauu... ahhhh" ucap limario.

"Aku apa sayang? Bicaralah yang jelas. Aku tidak mendengarnya" goda jennie. "Ahhh... ouhhh... shit.... kau.... membuatku....." desah limario bersamaan dengan keluarnya cairan hangat dari junior limario yang membuatnya menegang.

Jennie pun mengecup bibir limario. "Aku akan membalasmu nanti" ucap limario. Jennie pun mengambil handuk kemudian keluar meninggalkan limario. "Yak jennie kim" bentak limario. Sedangkan jennie hanya tertawa.

Beauty And the beastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang