part 5

7.9K 700 3
                                    

Limario dan suho sedang asik bermain catur di halaman belakang. "You dead" ucap limario setelah membuat suho terpojokkan dan tak bisa berkutik. "Yak lim. Kenapa aku selalu kalah denganmu. Ini menjengkelkan" gerutu suho. "Hyung, kau memang pintar mengenai kimia tapi otakku lebih cepat bekerja" ucap limario sambil tertawa.

"Hei" panggil jennie. Limario dan suho menatap jennie bersamaan. "Hai" ucap lim sambil tersenyum. Suho hanya terdiam sambil bergantian menatap limario dan jennie. "Hai? What happen in here? Kalian saling mengenal?" Tanya suho. "suho ssi, bisa tinggalkan kami berdua? Ada hal yang ingin aku bicarakan dengan lim" ucap jennie.

"What? really? Ini rumahku dan aku yang harus pergi dari sini?" Tanya suho. "Hyung..." ucap limario. "Baiklah baiklah. Aku akan pergi membeli makanan" ucap suho lalu meninggalkan limario dan jennie berdua di belakang rumah. Jennie pun duduk di depan lim. "Jennie. Aku benar benar minta maaf soal kemaren" ucap limario. "Tak apa. Lupakan soal kemaren"ucap jennie.

"Apa yang membuatmu datang kemari jennie?" Tanya limario. "Aku ingin membicaran mengenai pria yang kau bunuh kemaren. Apa kau tau jika pria itu anggota badan intelijen korea?" Tanya jennie. "Mwo? Badan intelijen korea? Apa kau yakin?" Tanya limario. "ya. Mereka tadi mengambil jasad pria itu dan menutup kasusmu. Apa kau tidak tau mengenai ini?" Tanya jennie.

"Tidak. Hanya petinggi tentara korea yang tau mengenai project itu" ucap limario. "Wait, jangan jangan project ini tidak hanya mencakup petinggi tentara korea melainkan semua petinggi badan keamanan negara" ucap jennie. Limario berdiri membelakangi jennie. "Kenapa kau melakukan ini semua jennie?" Tanya lim.

"Apa maksudmu?" Tanya jennie. "Kenapa kau membuat dirimu masuk kedalam masalahku?" Tanya limario. Jennie berdiri menghampiri lim. "Lim, ini bukan masalahmu saja. Ini juga menjadi masalahku. Tujuanku masuk ke dalam kepolisian agar aku bisa tau apa yang terjadi pada ibuku" ucap jennie.

"Waktumu habis detektif" ucap suho yang berjalan menghampiri limario dan jennie. "Wait, aku tau kau tidak menyukaiku tapi tolonglah. Aku belum selesai berbicara dengan lim" ucap jennie. "bukannya aku tidak suka padamu detektif. Semakin lama kau disini semakin membahayakan hidupmu dan lim jadi aku mohon pergilah" ucap suho sambil menunjuk ke arah pintu.

"Akhhhh... hyung" ucap limario sambil mengepalkan tangannya. "Detektif tolong keluarlah. Keluar" bentak suho. Jennie yang kebingungan melihat lim pun perlahan keluar dari rumah suho lalu mengintip di jendela depan rumah suho. suho menyuntikan sebuah cairan kepada limario. (apa itu sebuah obat penenang?) tanya jennie dalam hati. "jennie ssi lebih baik kau pergi sekarang. tidak baik menguping pembicaraan orang lain" teriak limario. teriakan limario membuat jennie terkejut kemudian pergi meninggalkan rumah suho. 

"kenapa kalian saling mengenal?" tanya suho. "VK mulai mencium keberadaanku. jennie memiliki laporan sidik jariku dan VK hendak merebutnya" ucap limario. "what? apa VK mendapatkannya?" tanya suho. limario mengeluarkan sebuah map dan memberikannya pada suho. suho merasa lega setelah melihat isi dari map yang diberikan limario."hyung, jennie bilang jika pria yang meminta berkasku adalah seorang anggota badan intelijen korea. apa kau tau mengenai hal itu?" tanya limario. 

"badan intelijen korea? aku tidak tau mengenai hal itu. berarti dalam project ini semua elemen badan pertahanan negara ikut serta" ucap suho. "itu juga yang diucapkan jennie. apa kau tak bisa mencari tau mengenai itu?" ucap limario. "aku bisa mencari data itu tapi aku butuh jaringan seorang tentara atau polisi untuk menerobos database. tapi untuk apa kau ingin mencari tau tentang itu" ucap suho.

"Aku hanya ingin tau siapa yang bertanggung jawab padaku. Aku akan memanfaatkan jennie untuk bisa menerobos ke database itu" ucap limario. "No. Aku tidak mau kau terlalu menyeretnya dalam masalah ini. Apa kau pikir aku bodoh? Jennie tertarik padamu begitu juga sebaliknya kau tertarik pada jennie. Itu benar benar tidak baik" ucap suho dengan sedikit nada kesal.

"Aku tidak tertarik pada jennie" ucap limario. "Tidak tertarik? Tapi kau selalu ada untuknya saat dia dalam masalah" ucap suho. "Itu karna aku telah berjanji pada ibunya untuk menjaga jennie. Kau kan tau yang membatuku keluar dari tempat yang mengerikan itu adalah ibu jennie" ucap limario. "Baiklah. Jika tujuanmu benar benar hanya ingin tau mengenai project VK" ucap suho. Limario hanya tersenyum menatap suho.

*** apartement jennie ***

Jennie terkejut ketika ia masuk kedalam apartement lalu melihat seorang wanita sedang duduk sambil asik menonton drama korea. "Chaeng?" Panggil jennie.

" jennie unnie" teriak rose lalu berlari memeluk kakaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" jennie unnie" teriak rose lalu berlari memeluk kakaknya. Moment hangat terjadi diantara kakak beradik yang telah lama terpisahkan. "Yak park chaeyoung.. kenapa kau tak bilang padaku jika kau kembali ke korea hari ini. Maafkan aku karna tak bisa datang di hari kelulusanmu" ucap jennie. "tak apa unnie. aku sangat merindukanmu" ucap rose. "aigo kenapa pipimu semakin berkembang? apakah makanan disana lebih enak dibanding makanan korea?" tanya jennie sambil mencubit gemas pipi rose. 

"awww. unnie ini menyakitkan. tentu saja makanan korea lebih enak dibanding makanan australia. apalagi jika unnie memasak untukku. aku sangat lapar" rengek rose seperti balita yang merengek pada ibunya. "kajja, unnie akan memasak untukmu" ucap jennie. jennie dan rose berjalan ke arah dapur langkah kaki rose terhenti ketika berjalan melewati ruang kerja ibunya. perlahan ia berjalan memasuki ruang kerja ibunya. jennie pun mengikuti rose masuk kedalam ruang kerja kim hee jin.

rose terdiam sambil menatap sebuah foto yang terpajang di dinding ruang kerja ibunya.

"Kau pasti merindukan eomma" ucap jennie sambil membelai bahu rose

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau pasti merindukan eomma" ucap jennie sambil membelai bahu rose. "Yeah. Aku sangat merindukan eomma. Tapi aku lebih merindukanmu unnie" ucap rose. "Wae?" Tanya jennie. "Aku tau kau pasti sangat tertekan saat melihat eomma meninggal di depanmu tapi tak bisa kah kau melanjutkan hidupmu dengan baik" ucap rose.

"Aku melanjutkan hidupku dengan baik chaeng" ucap jennie. "Aku rasa tidak unnie. Semenjak kematian eomma kau menjadi penggila kerja. Kau bahkan melewatkan hari kelulusanku demi kasus kasusmu" ucap rose. "Maafkan aku chaeng untuk....." ucapan jenni terhenti saat mendengar ponselnya berdering. Terlihat nama chen di layar ponsel jennie.

"Mianhe chaeng ini panggilan dari kantor" ucap jennie. "Lebih baik kau angkat panggilan kantormu unnie. Aku akan menyiapkan makanan" ucap rose lalu berjalan ke arah dapur.

"Halo" ucap jennie.
"Detektif, aku sudah memeriksa komputer lama milik ibumu. Tapi ada satu folder yang terhubung dengan jaringan pasukan perang korea. Jadi aku tidak bisa membukanya" ucap chen.
"Mwo? Bagaimana bisa?" Tanya jennie.
"Aku tidak tau detektif" ucap chen.
"Baiklah. Terimakasih atas informasimu chen" ucap jennie lalu mematikan panggilan chen. Jennie terdiam sejenak untuk berpikir kenapa ibunya bisa memiliki jaringan dengan pasukan perang korea.

Lamunan jennie terhenti ketika rose berteriak memanggil namanya. Jennie pun bergegas ke dapur dan membantu rose memasak untuk makan malam.

Beauty And the beastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang