part 2

8.6K 813 9
                                    

Suho masuk kembali ke dalam rumah dan menghampiri limario yang sedang berdiri menatap jendela di lantai 2 rumah mereka. "apa yang kau lakukan?" tanya suho pada lim. Lim memberikan sebuah kertas berisikan berita yang berjudul "anak dokter kim hee sun mengatakan bahwa melihat monster yang membunuh orang orang yang menembak ibunya" di dalam berita tersebut juga terdapat foto jennie.

"oh god. Jadi jennie adalah anak dokter kim?" ucap suho. "Yes. Hyung, kau mau bir?" tanya limario. "aku tidak mau bir. Aku ingin tau kenapa sidik jarimu ada di tempat kejadian perkara?" tanya suho. "aku hanya mencoba menolong wanita itu hyung. Aku tidak tau jika ini akan menjadi sebuah kasus" ucap limario. "oh come on lim. Kau sudah melanggar semua peraturan yang kau buat sendiri" ucap suho. "aku tau hyung, tapi aku bosan disini ini seperti penjara bagiku" ucap lim.

"lim, aku terus mencoba untuk menyelamatkanmu dan sekarang kau malah membawa dua detektif itu datang mencarimu. Jika sampai VK tau kau masih hidup mereka akan membunuhmu untuk kedua kalinya dan kau akan benar benar mati" ucap suho. "aku tau hyung tapi ini hidupku. Aku tau apa yang aku lakukan" ucap lim. "terserah apa katamu. Aku harus pergi" ucap suho lalu meninggalkan rumah.

*** Markas Kepolisian***

Jennie dan jisoo sedang menginterogasi kim hyun jong suami dari korban jin ki jo. " mr kim aku akan memberikan pertanyaan padamu tolong jawab pertanyaanku sejujur jujurnya" ucap jennie. " tentu saja detektif" ucap mr kim. "apa kau mengenal pria yang bernama limario manoban?" tanya jennie sambil menunjukkan foto lisa. "tidak detektif aku tidak mengenalnya bahkan aku tidak pernah melihatnya" ucap mr kim. "dektektif jennie bisa ikut aku sebentar" sela chen. "unnie tolong lanjutkan" ucap jennie lalu berjalan keluar ruangan mengikuti chen ke sebuah ruangan yang tidak ada orang yang mendengar. 

"kenapa kita berbicara disini" ucap jennie. "ada beberapa hal yang harus aku bicarakan padamu" ucap chen. "mwo?" tanya jennie. "detektif, hasil otopsi sudah keluar bahwa korban meninggal karena keracunan" ucap chen. "hanya itu?" tanya jennie. "tidak detektif, ini hal sangat penting tapi bukan mengenai korban. aku menemukan seutas rambut di baju korban lalu aku mengambilnya dan melakukan tes dengan rambut itu" ucap chen. "apa hasilnya"tanya jennie. "A cross species DNA. kau ingat kasus 2 orang yang terbunuh setelah menembak ibumu? saat aku menyelidiki DNA rambut ini dengan rambut yang menempel pada kedua pembunuh itu sama" ucap chen. 

deg

jennie terdiam seketika "ini laporan mengenai 2 orang penembak ibumu dengan laporan yang baru saja aku buat. kau benar detektif, yang kau lihat dulu bukan orang sembarangan. untuk saat ini aku memberikannya padamu karna aku tak tau apa yang harus aku lakukan" ucap chen sambil memberikan dua buah map berisikan laporan. "terimakasih chen" ucap jennie. "berhati hatilah detektif" ucap chen. jennie hanya tersenyum kemudian kembali menemui jisoo. 

"bagaimana unnie?" tanya jennie. "aku menemunakan satu nama baru. dia asisten korban. Wanita ini bernama steffany" ucap jisoo. "unnie, bisakah kau menyiapkan surat pemanggilan untuk steffant? Aky ingin pulang karena aku kurang enak badan" ucap jennie. "wae? kau terlihat baik baik saja tadi" ucap jisoo. "entahlah tiba tiba kepalaku sakit. mungkin aku sedikit kelelahan" ucap jennie. "baiklah kau bisa pulang aku akan mengurusnya" ucap jisoo. "gomawo unnie, aku akan memeriksa cctv dari apartement" ucap jennie. "okey. jangan lupa dengan makan siangmu" ucap jisoo. jennie hanya mengangguk kemudian meninggalkan jisoo. 

sepanjang perjalanan pulang jennie hanya memikirkan ucapan chen. (apa benar dia orang yang sama?) batin jennie. beberapa saat kemudian jennie sampai di apartement tempat ia tinggal. 

jennie berjalan ke dapur dan mengambil beberapa kaleng bir kemudian duduk di depan komputernya. ia melihat rekaman cctv yang di dapat dari keamanan pihak hotel sambil meminum sekaleng bir. matanya tertuju pada layar komputernya tiba tiba ia melihat sebuah mobil terparkir di depan hotel. "wait, bukankah mobil itu yang aku lihat di depan rumah lee min hoo" gerutu jennie. jennie bergegas menuju ke rumah suho. 

drtt drtt drtt 

"halo jisoo unnie" ucap jennie

"jennieyah dimana kau?" tanya jisoo. 

"perjalanan kerumah suho" ucap jennie. 

"mwo? wae?" tanya jisoo

"aku melihat sebuah mobil yang sama persis dengan apa yang aku lihat di rekaman cc tv unnie. aku pergi untuk mengeceknya" ucap jennie. 

"yak apa kau gila. kau kesana sendirian? itu sangat berbahaya jennie" ucap jisoo dengan nada kesal. 

"kau tak perlu khawatir unnie. aku akan berhati hati. unnie aku akan menguhubungimu lagi nanti" ucap jennie lalu mematikan panggilannya. 

satu jam kemudian jennie sampai di depan rumah suho. jennie berjalan mendekati pintu. ia memenekan bel berkali kali tapi tidak ada yang membukakan pintu untuknya. 

brak 

jennie mendobrak pintu lalu masuk sambil membawa pistol. "detektif jennie kim dari kepolisian seoul" teriak jennie. jennie mengarahkan pistolnya ke sekeliling tapi tak menemukan siapapun. "Suho ssi" teriak jennie. "Dia sedang mengajar" ucap lim  berjalan menuruni tangga sambil mengangkat tangan. jennie mengarahkan pistolnya kepada limario. "Limario Manoban?" Tanya jennie. "aku hanya mencoba menolongnya detektif. dia keracunan" ucap limario. "bagaimana kau bisa tau jika dia keracunan" tanya jennie. "letakkan senjatamu dan aku akan menjelaskannya padamu" ucap limario. jennie pun perlahan menurunkan senjatanya. 

"Indera penciumanku sangat tajam detektif" ucap lim. "Bahkan kau bisa mencium bau racun?" Tanya jennie. "Detektif aku benar benar ingin menolongnya. Aku mohon percayalah padaku" ucap lim. "Jelaskan padaku semuanya" ucap jennie. "aku sedang mengendarai mobilku untuk berkeliling. lalu aku melihat wanita itu keluar dari mobil dengan sempoyongan aku mencoba membantunya. tapi saat kami berdua masuk ke lobby tiba tiba wanita itu terkapar begitu saja. aku mencoba memberi pertolongan pertama padanya tapi sirine polisi membuatku gugup dan aku lari begitu saja" ucap lim. 

"saat kau melihatnya apa dia sedang sendirian?" tanya jennie. "yes detektif" ucap lim. "lalu kenapa kau memalsukan kematianmu?" tanya jennie. "long story detektif. aku tak yakin waktu kita akan cukup untuk membahas ini" ucap lim. "apa maksudmu? aku memiliki banyak waktu" ucap jennie. "tidak. kau tidak memiliki waktu sebentar lagi temanmu akan datang" ucap lim. "mwo? apa...." ucapan jennie terpotong karna jisoo masuk kedalam rumah suho sambil mengarahkan pistol. "jennieyah" panggil jisoo. " unnie" ucap jennie sambil melihat ke arah jisoo. 

jennie kembali melihat ke arah limario tapi limario sudah tidak ada di depan matanya. (kemana pria itu pergi? cepat sekali dia pergi) batin jennie. jennie melihat sekelilingnya tapi tak melihat keberadaan limario. "apa yang kau cari? apa kau menemukan sesuatu?" tanya jisoo. "oh tidak unnie. ayo kita pergi" ucap jennie dengan nada gugup. jennie langsung menarik tangan jisoo keluar dari rumah suho

Beauty And the beastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang