Saat Sehun membawa mobilnya melaju, Yoona tidak terfikir sedikit pun, bahwa Sehun akan membawanya ke sebuah pusat perbelanjaan. Sehun sudah lebih dulu turun dari mobilnya, sedangkan Yoona masih setia pada posisinya saat ini. Tetap duduk di dalam mobil dengan memakai sabuk pengaman yang sempat Sehun ajarkan cara memakainya. Karena selama dua belas tahun, ia tidak pernah sekali pun merasakan bagaimana nyamannya kursi mobil. Baru kali ini, ia berada di dalam mobil yang bukan angkutan umum.
Karena Yoona tidak kunjung keluar, Sehun membukakan pintu untuk Yoona. Fikiran Sehun, gadis kecil itu tidak bisa membuka sabuk pengaman dan tidak bisa membuka pintu mobil. Sehun melintasi tubuh Yoona untuk membuka lock sabun pengaman, dan membuat Yoona harus memundurkan dirinya agar tidak menghalangi Sehun.
Saat terbuka, Sehun mengerutkan keningnya. Sabuk pengaman sudah ia lepaskan, pintu sudah ia bukakan. Lalu, apa yang jadi masalah sehingga gadis kecil ini tidak ingin keluar.
"Yoona? Apa ada masalah?" Sehun mencoba untuk bertanya pada gadis kecil yang masih bergeming di tempatnya.
Yoona menggeleng pelan, "Tidak, Paman. Hanya saja, aku malu memakai piyama Keroro ini. Warna hijaunya membuatku terlihat seperti katak asli,"
Sehun menahan tawanya. Memang benar, Yoona memakai piyama milik sepupunya yang berwarna hijau terang dan bergambar katak. Sehun menepuk pelan kepala Yoona, "Kita kesini, karena ingin berbelanja perlengkapanmu. Hayoung tidak meninggalkan pakaian sehari-hari. Ia hanya meninggalkan beberapa pasang piyama. Jadi, kau harus memakai piyama itu,"
"Tapi Paman tidak mengatakan padaku, jika kita akan ke pusat perbelanjaan. Jika aku tahu, aku akan memakai pakaianku yang sebelumnya," Yoona protes, lalu menunduk lesu. Pakaian yang ia pakai semalam, jauh lebih baik untuk di pakai ke pusat perbelanjaan di banding piyama bergambar animasi katak, berwarna hijau yang terlihat norak, dan...ukurannya terlalu besar di tubuhnya. Sebenarnya, siapa yang memakai piyama sebesar ini? Apakah wanita dewasa yang mencintai karakter animasi katak?
Sehun menghela nafasnya dengan halus. Ia tidak ingin membuat Yoona merasa bersalah karena telah membuatnya kesal, "Kau ingin ikut ke dalam, atau tetap disini?"
Yoona mengangkat wajahnya melihat wajah tampan Sehun, "Apa aku boleh tinggal disini?"
"Keputusan ada di tanganmu. Tetapi, jangan menyalahkanku jika pakaian yang kubelikan untukmu tidak pas atau tidak sesuai seleramu,"
Mungkin, Yoona menerima pakaian dari Sehun bagaimana bentuknya. Karena ia yakin, Sehun dapat memilih pakaian untuk anak di bawah umur sepertinya. Yang jadi permasalahan adalah, jika Sehun salah untuk ukuran pakaian yang di belinya. Di pasar yang berada tidak jauh dari apartemennya, pakaian yang tidak pas pada tubuh, dapat di tukar kembali. Tetapi di pusat perbelanjaan dengan gedung tinggi yang seakan menyakar langit seperti ini, Yoona tidak yakin barang yang sudah di beli bisa di kembalikan.
Sehun tahu, Yoona berfikir banyak hal. Oleh sebab itu, Sehun melepas jaket kulitnya dan memberikannya pada Yoona, "Jika kau memakai itu, tubuhmu tidak seluruhnya seperti katak. Kau tidak masalah bukan, jika hanya celanamu yang terlihat seperti katak?"
Yoona tersenyum senang dan mengangguk, "Terima kasih, Paman," lalu Yoona memakai jaket yang di berikan Sehun. Demi Neptunus, ia ingin tumbuh dewasa. Karena selain piyamanya yang berukuran besar, jaket Sehun tidak kalah besar. Sehingga menenggelamkan tubuh kecil Yoona. Pipi Yoona mengembung lucu, "Ini terlalu besar,"
Sehun menggeleng tidak percaya. Lalu ia menarik nafas dan menghembuskannya kembali. Mengulurkan tangan di hadapan Yoona, "Kita akan membeli beberapa pakaian, dan kau dapat memakainya saat itu juga,"
Yoona menyambut uluran tangan Sehun. Tangan yang lebih besar daripada tangannya. Yang seakan memberikan perlindungan pada dirinya. Yang seakan mengatakan, "Jangan menyakiti anak ini!"
![](https://img.wattpad.com/cover/159520778-288-k771466.jpg)
YOU ARE READING
𝓒𝓪𝓵𝓵 𝓞𝓾𝓽 𝓜𝔂 𝓝𝓪𝓶𝓮 ✔
Random"Tidak masalah jika diriku tidak dibutuhkan di dunia," - Lim Yoon Ah Since, August 23th, 2018