• 11 •

2.4K 436 142
                                    

"Dad?" Yoona mengintip dari balik pintu ruang kerja Sehun.

Sehun yang sedang berkutat dengan laptopnya pun sejenak menghentikan aktivitasnya. Ia beralih menatap Yoona, "Kau membutuhkan sesuatu?" Yoona tidak menjawab, "Masuklah, dan bicara pada daddy,"

Yoona dengan ragu, masuk ke dalam ruangan Sehun. Ia berdiri di seberang meja Sehun dengan wajah tertunduk dan memainkan jari jemarinya. Sehun masih menunggu Yoona berbicara, "Daddy tidak memiliki banyak waktu, Yoona. Daddy harus menyelesaikan pekerjaan daddy,"

"Ung.. Itu.."

Sehun masih menunggu dengan sabar. Sesekali ia beralih untuk membaca sedikit dokumen yang berupa kertas-kertas dengan tulisan yang tidak di mengerti orang awam.

"Dad, bolehkan aku keluar malam ini?"

Sehun yang sedang melihat satu lembar file, berhenti dan menatap Yoona lekat-lekat seperti seorang detektif yang sedang memojokkan pelaku, "Kau memiliki alasan yang masuk akal, agar daddy mengijinkanmu keluar?"

"Aku harus mengerjakan tugas kelompok bersama Soojung di cafe Monolime," Yoona masih menunduk dan tidak memiliki keberanian untuk menatap Sehun.

Sehun meletakkan file yang sudah tidak tertarik untuk di bacanya. Ia hanya tertarik mengintrogasi puterinya, "Hanya dengan Soojung?"

"Umm.. Dan Taehyung,"

"Lalu?"

Ruangan itu di pasang air conditioner dengan suhu rendah. Tetapi keringat Yoona mulai bermunculan, "Dan Eunbi,"

"Ada lagi?"

Yoona masih menautkan jari-jemarinya dengan gelisah, "Dan Eunwoo. Dan Jinyoung,"

Sehun menghela nafas. Ia bersandar di penyandar kursi berbahan kulitnya, "Kau yakin itu hanya kerja kelompok biasa?" Yoona tidak menjawabnya, "Daddy tidak mengajarkanmu untuk berbohong, Oh Yoon-Ah," nada bicara Sehun di buat sedatar mungkin, agar tidak menimbulkan kambuhnya trauma Yoona.

Yoona mengeluarkan ponselnya. Ia mencari kontak sahabatnya. Lalu, ia menunjukkannya pada Sehun, "D-Daddy bisa memiliki kontak Soojung. Daddy bisa menanyakannya pada Soojung," Yoona berusaha meyakinkan Sehun. Tetapi, pria yang sudah hampir berkepala empat itu, hanya menatap ponsel dari sudut matanya. Terlihat tidak begitu tertarik.

"Kau tahu peraturan di rumah ini?" Yoona mengangguk cepat, "Daddy percaya padamu. Tetapi, karena kau tinggal di rumah ini, kau harus mengikuti peraturannya. Kau sudah tahu peraturannya, bukan?"

Yoona mengangguk kembali, "Tidak boleh pulang lebih dari pukul sembilan malam,"

Sehun mengangguk puas, "Perlu daddy mengantarmu?"

Yoona menggeleng dengan cepat, "Soojung akan menjemputku, dad. Daddy terlihat, eum.. Sibuk dan lelah. Beristirahatlah, dad,"

Sehun mengulurkan tangannya, dan Yoona mengambutnya. Ia memutar meja agar berdiri di sisi Sehun. Pria itu mengusap punggung tangan Yoona, "Daddy tidak akan beristirahat jika kau belum di rumah. Daddy akan menunggu hingga kau pulang,"

"Dad.. Aku bisa menjaga—"

"Menjaga dirimu sendiri?" Sehun mengangkat satu alis tebalnya, seakan tidak percaya dengan perkataan Yoona, "Apa kau sudah tidak membutuhkan daddy untuk menjagamu?"

Yoona menggeleng dengan cepat, "Tidak. Aku tetap membutuhkan daddy,"

"Cepatlah pulang, agar daddy bisa beristirahat," Sehun menepuk pelan punggung tangan Yoona, seperti seorang ayah yang memberikan kepercayaan pada puterinya.

𝓒𝓪𝓵𝓵 𝓞𝓾𝓽 𝓜𝔂 𝓝𝓪𝓶𝓮 ✔Where stories live. Discover now