• 19 •

2.3K 474 162
                                    

Yok yang belum follow, follow dulu.
Yang belum komen, komen dulu.
Yang belum vote, vote dulu.

Yoona merasakan kehangatan pada tubuhnya. Perlahan, ia membuka matanya, dan yang pertama kali menjadi pemandangan pertama ialah Sehun. Daddy-nya. Yoona mengusak matanya berkali-kali agar mendapatkan kesadaran penuh dan yang berada di hadapannya ini bukanlah mimpi.

Setelah sadar jika ia tidak sedang bermimpi, Yoona menangis. Entah perasaan terharu, senang atau.. Entahlah. Yoona tidak bisa mendeskripsikannya.

Sehun tengah terlelap di sampingnya dengan posisi tangan Sehun memeluk tubuh kecil Yoona, "D-Daddy.." Yoona mengeratkan pelukannya pada tubuh besar Sehun.

"Mm?"

Yoona membulatkan matanya karena mendengar gumaman dari Sehun, "Daddy?"

"Hm?"

Sehun membuka matanya, sehingga mereka bertatapan, "Daddy tidak tidur?"

Sehun tersenyum, mengecup puncak kepala Yoona dan mengeratkan pelukannya, "Daddy menjagamu semalaman. Memastikan bahwa kau aman bersama daddy,"

Yoona terkekeh pelan, namun berhenti dengan cepat. Wajahnya berubah menjadi sendu, "Maafkan aku, dad,"

"Mm.."

Yoona ingin menatap wajah Sehun, tetapi Sehun melarangnya dengan kembali mengeratkan pelukannya, "Daddy memaafkanku?"

"Apa Brian melakukan sesuatu padamu?" bukan menjawab, Sehun mengembalikan sebuah pertanyaan pada Yoona.

Yoona ingin kembali menangis ketika mengingat perlakuan Brian, "Paman hanya terlalu sering membuatku tidak sadarkan diri,"

Rahang Sehun mengeras, "Hanya?" lalu Sehun mencoba untuk mengontrol segala emosi yang sudah berada di puncak dan siap untuk meledak,  "Maaf jika daddy bertanya ini padamu. Tetapi, apakah pernah suatu ketika kau sadar dalam keadaan tanpa busana dan berada di samping Brian?"

Mata Yoona membelalak. Seingatnya, Brian hanya membuat ia pingsan. Tetapi tidak pernah sekali pun ia sadar dan tidak berbusana. Yoona mengerti maksud Sehun. Yang di maksud adalah, Brian melakukan hal yang tidak senonoh padanya. Yoona bahkan tidak pernah merasakan sakit pada selangkangannya. Atau mungkinkah..

"Aku tidak tahu, dad. Aku tidak pernah tersadar dari pingsan dengan tanpa busana,"

Sehun menghela nafas. Bukan. Ia bukan menghela nafas lega. Tetapi lebih menghela nafas pasrah. Jika memang Brian melakukannya, ia akan menganggap itu sebagai kecelakaan, "Ellena akan memeriksamu,"

Yoona hanya mengangguk dalam pelukan Sehun.



Seperti yang Sehun katakan. Siang harinya, ia dan Yoona mengunjungi rumah sakit dimana Ellena berada. Sehun memberitahu maksud kunjungannya itu, dan Ellena mengerti apa yang Sehun inginkan. Ellena membawa Yoona masuk ke dalam ruangan guna memeriksa keadaan Yoona. Sedangkan Sehun berada di luar untuk menghubungi seseorang.

Yoona menggigit bibir bawahnya karena gugup, "Rileks, Yoona. Rileks. Aku tidak akan menggigitmu, okay?" Ellena mencoba menenangkan Yoona yang gugup, "Kau hanya perlu membuka lebar kakimu, dan aku akan melihatnya sebentar," Yoona mengangguk mengerti.

Seperti yang di instruksikan Ellena, Yoona membuka lebar kakinya, dan Ellena masuk ke dalam selimut yang berada di bagian bawah tubuh Yoona, guna menutupi tubuhnya yang tanpa busana di area bawah.

Berselang lima menit, Ellena menunjukkan wajah cantiknya, "Kau aman," Yoona mengernyit bingung, "Selaput daramu masih utuh, Yoona. Dalam arti lain, kau masih perawan," Yoona menghela nafas leganya.

𝓒𝓪𝓵𝓵 𝓞𝓾𝓽 𝓜𝔂 𝓝𝓪𝓶𝓮 ✔Where stories live. Discover now