• 8 •

2.5K 437 80
                                    

Semua terjadi begitu saja. Ketika Yoona memulai kehidupannya di kursi Senior High School, untuk pertama kalinya Yoona membuat masalah. Ia bertengkar dengan seniornya. Kedua belah pihak mendapat panggilan dari petugas Bimbingan Konseling. Mereka berdua harus berhadapan dengan guru yang paling di takuti di sekolah. Karena Yoona siswa yang tahun ini baru saja masuk, Yoona tidak mengetahui apapun.

"Jadi.. Apa alasan kalian bertengkar? Jangan katakan padaku, kalian bertengkar karena berebut pria. Kalian tahu, jika kalian bertengkar karena berebut pria, saya akan membawa pria itu langsung kehadapan kalian," petugas dengan tahi lalat tepat di atas bibirnya, dengan make up yang sedikit tebal dan lipstik merah terang itu benar-benar menakutkan, hingga membuat wajah seniornya pucat pasi.

Karena seniornya tidak bisa menjawab apapun, guru itu beralih pada Yoona, "Kau," tunjuk si petugas pada Yoona. Sedangkan Yoona menunjuk dirinya sendiri, "Ya. Kau. Kau bisa jelaskan semua ini, siswa baru?" petugas itu melihat name tag, "Oh Yoona?"

Yoona mengangguk dan membuka mulutnya. Sehun selalu mengajarkan padanya, agar tidak takut dengan hal apapun. Selama tidak bersalah, maka tidak perlu takut. Jika bersalah, harus bertanggung jawab tanpa harus menghindar, "Daddy mengantarkanku ke sekolah pagi ini," Yoona menunjuk senior yang berada di sampingnya, "Senior ini! Dia tidak percaya bahwa yang mengantarkanku pagi ini adalah daddy-ku. Dia mengatakan, bahwa aku hanya siswa yang nakal dan penggoda pria dewasa. Aku merasa tidak terima, dan aku memberikan lemparan permen yang berada di saku-ku, tepat di kepalanya. Lalu, dia tidak terima, dan akhirnya berkelahi denganku,"

Petugas itu beralih menatap seniornya yang bernama Son Naeun, "Benarkah cerita dari Yoona seperti itu?" tanpa memandang petugas konseling itu, Naeun hanya mengangguk.

"Baiklah! Saya sudah memutuskan hukuman untuk kalian berdua," petugas itu nampak mengetik sesuatu dari komputernya. Ia mencetak hasil ketikannya, dan menyodorkan pada kedua siswa yang berada di hadapannya, "Saya tidak membedakan hukuman, walau kau siswa yang baru saja menginjakkan kaki di sekolah ini dua minggu yang lalu," petugas itu menunjuk Yoona kembali, "Saya akan memanggil orang tua kalian berdua,"

Senior bernama Naeun itu mengangkat wajahnya yang terlihat panik, "Songsaeng-nim, tidak! Jangan memanggil orangtuaku. Kumohon, songsaeng-nim,"

Yoona menerima surat yang diberikan petugas Konseling dan bangkit dari duduknya, "Baiklah. Saya permisi, songsaeng-nim," Yoona membungkuk singkat dan meninggalkan petugas itu dengan seniornya yang sedang memohon di berikan keringanan hukuman untuknya. Sedangkan Yoona tidak peduli.

Yoona membaca surat pemanggilan orang tua dari sekolah. Ia menghembuskan nafasnya kasar, "Semua karena Naeun-sunbae berulah!" gerutu Yoona. Dan secara tiba-tiba, ada yang merangkul pundaknya.

"Yo! Pagi hari sudah mendapat surat panggilan orang tua? Kau sedang sial hari ini, Deer!" Yoona hanya mendengus mendengar perkataan mengejek dari teman pria sekelasnya, Kim Taehyung.

Yoona memasukkan surat itu dengan sangat kasar ke dalam tasnya, tidak peduli jika surat itu akan kusut, "Kau berada dalam masalah, Oh Yoona," Taehyung menyolek hidung Yoona dengan jari telunjuknya, lalu Taehyung pergi berlari meninggalkan Yoona yang berjalan santai.

Yoona hanya memutar bola matanya jengah, "Kau fikir aku takut?" gumam Yoona dengan wajahnya yang menantang.

Yoona memasuki kelasnya yang masih terbilang baru dua minggu ia menempatinya. Karena ia baru saja lolos ujian masuk tingkat Senior High School. Di tambah, sekolah yang ia masuki adalah sekolah terbaik di Seoul. Otaknya lebih terasah ketika tinggal bersama Sehun. Yeah, walau saat tinggal dengan ibunya, ia sudah menjadi gadis yang pintar. Tinggal dengan Sehun kepintarannya semakin bertambah karena Sehun memberikan pelajaran private dengan pengajar yang sudah profesional. Sehun menyewakannya hanya untuk Yoona.

𝓒𝓪𝓵𝓵 𝓞𝓾𝓽 𝓜𝔂 𝓝𝓪𝓶𝓮 ✔Where stories live. Discover now