• 24 •

2.2K 432 112
                                    

"Aku melakukannya,"

Kening Sehun membentuk kerutan mendengar penuturan dari Jongin, "Kau melakukan apa?"

Jongin mengangkat bahunya acuh, "Aku dan Soojung, melakukan, hubungan, yeah, kau tahu, seperti itu," Jongin terlihat salah tingkah.

Sehun membelalakkan matanya, "Jongin, apa kau gila? Astaga, dia baru berumur sembilan belas tahun!"

Jongin mendengus, menatap sahabatnya dengan tatapan yang tidak terbaca, "Aku bertanggung jawab. Dan, hei! Aku mengenakan pengaman!"

"Kau menghancurkan masa depan seorang gadis muda," Sehun menggeleng tak percaya karena ulah dari Jongin. Bagaimana ia bisa melecehkan seorang gadis yang baru saja ingin masuk ke sebuah universitas ternama?

"Kau fikir, pengaman tidak membuat masa depan gadis itu hancur? Sebaiknya, kau bertanggung jawab dan mulai tak bermain dengan wanita lain," Sehun mengembalikan fokusnya pada setumpuk dokumen di meja kerjanya. Ia mengira, Jongin hanya berkunjung untuk menghiburnya karena pekerjaan terlalu menumpuk. Tetapi, kehadiran Jongin hanya membuat kepalanya semakin sakit.

Jongin bersandar santai di sofa nyaman yang ada di ruangan Sehun, "Aku akan bertanggung jawab. Dan, berhentilah membuatku seperti pria paling brengsek di dunia!"

Sehun melirik Jongin dengan satu alis terangkat. Sehun melepas lembaran kertas di tangannya, bersandar pada kursi kebesarannya dengan menyilangkan tangan di depan dadanya, "Itu julukanmu yang di berikan oleh para wanita yang sudah kau campakkan,"

Jongin melempar smirknya, "Kau hanya iri, karena kau tak bisa melakukannya dengan Yoona,"

Pandangan tajam Sehun menuju pada Jongin, "Apa maksudmu?"

Jongin mengangkat bahunya acuh, "Kau hanya belum menyadari perasaanmu. Oh, ayolah! Kau selalu memandang puterimu, bukan tatapan seorang ayah pada umumnya,"

"Berhenti berbicara, Jongin. Bicaramu semakin tidak masuk akal,"

Jongin beranjak dan merapihkan jasnya, "Cinta memang tidak masuk akal, Sehun. Bagaimana bisa aku jatuh dalam pesona seorang gadis muda. Suatu saat kau akan menyadarinya, bagaimana cinta itu menghilangkan akal sehat korbannya," Jongin melangkah pergi meninggalkan Sehun yang masih berfikir atas apa yang di katakan Jongin.



"KAU GILA, SOOJUNG?" Yoona berhasil menaikkan oktafnya saat Soojung mengatakan, ia sudah bercinta dengan Jongin setelah acara prom night.

Soojung menangkup wajahnya yang memerah, "A-Aku tidak bisa menahannya, Yoona,"

"T-Tapi, kau masih—"

"Sembilan belas tahun. Yeah, aku memang bodoh. Ketika aku terbangun pagi itu, aku menangis menyesali semuanya. Lalu, Paman Jongin mengusap punggungku dan memberikanku kenyamanan. Ia akan bertanggung jawab, dan menunggu hingga hari kelulusanku di jenjang kuliah,"

Yoona mengernyit, "Dan kau menyetujuinya?" Soojung mengangguk. Yoona menghela nafas dan melempar tubuhnya ke ranjang queen size-nya, "Kau tahu, Soojung. Dunia orang dewasa sangat berbeda dengan dunia kita. Kita masih terbilang, mudah untuk di manfaatkan dan di bohongi oleh orang dewasa. Sebagian pria dewasa, tidak pernah melirik anak-anak,"

"Kau ingin mengatakan, bahwa Paman—"

"Tidak! Aku hanya berharap, Paman Jongin menepati kata-katanya," Yoona memejamkan mata, "Dua hari lagi, kita akan mulai menginjak jenjang yang lebih tinggi. Dan empat tahun, itu tidaklah sebentar," Yoona melirik Soojung, "Apa kau yakin, jika perasaanmu dan Paman Jongin tidak akan berubah selama itu?"

𝓒𝓪𝓵𝓵 𝓞𝓾𝓽 𝓜𝔂 𝓝𝓪𝓶𝓮 ✔Where stories live. Discover now