"Sehun! Namamu Paman Oh Sehun!"
Beberapa bulan yang lalu, gadis kecil bernama Lim Yoon-Ah itu sudah mengetahui namanya. Dan saat itu juga, Sehun mengangkatnya menjadi anak. Ia tersenyum ketika Yoona menceritakan bagaimana ia tahu namanya. Dengan polosnya, gadis kecil itu mengatakan, bahwa ia bermimpi seperti malam itu. Malam ketika dimana Sehun bertemu pertama kali dengannya.
Yoona memilih untuk melanjutkan pendidikan di sekolahnya yang lama. Yoona kembali bertemu dengan sahabatnya. Sehun secara langsung menemui sahabat Yoona, dan mengucapkan terima kasih atas bantuannya selama ini pada Yoona. Ketika sahabatnya bertanya pada Yoona, siapa pria dewasa itu, Yoona hanya menjawab, "Daddy!"
Yoona tidak memanggil Sehun dengan sebutan 'appa' layaknya panggilan seperti warga Korea pada umumnya. Mungkin saja, jika Yoona memanggilnya 'appa', ia akan teringat kembali pada ayahnya yang dulu. Kemudian Sehun menyuruhnya untuk memanggil 'Daddy', sebutan khas orang barat untuk seorang ayah.
Tubuh Yoona kini tidak sekurus pertama kali bertemu. Ia sudah mulai berisi, terlihat bagaimana pipinya menjadi gembul seperti pipi bayi. Ya, Yoona adalah bayinya.
Ketika Sehun meminta ijin pada Jae Joong, pria paruh baya itu hanya berkata, 'Semua keputusan ada di tanganmu, Son! Kau sudah bisa memilih mana yang baik dan yang buruk. Kau sudah dewasa, dan tidak memerlukan ijin dariku. Hidupmu adalah hidupmu. Tetapi, Irene..'
Ya, ayahnya mengatakan jika mungkin saja Irene tidak menyukai kehadiran Yoona. Siapa peduli? Bahkan Irene tidak mempunyai hubungan apapun dengannya. Hanya ayahnya yang sepihak mendesaknya untuk menikahi Irene agar pewaris sah jatuh pada Sehun, bukan Brian.
"Daddy!!" Yoona berlari kecil menubruk pinggang Sehun.
Sehun mengusap puncak kepala Yoona, "Hi, Little Deer. Bagaimana harimu?"
Yoona mengangkat wajahnya agar dapat melihat Sehun, dengan tangan yang melingkar pada pinggang Sehun, "Menyenangkan! Hari ini kami di ajarkan cara membuat cake yang mudah,"
Seperti tubuhnya yang semakin berisi. Kini anak angkatnya pun sudah banyak bicara. Setelah Yoona masuk ke rumah sakit beberapa waktu lalu karena traumanya kambuh akibat pecahan piring, Sehun membawa Yoona ke psikiater yang sudah di beritahu sebelumnya oleh Jongin. Seorang dokter muda yang cantik bernama Tiffany Hwang. Dokter muda yang ramah, dan senyum yang menghangatkan.
Tiffany mengarankan, Yoona mendapatkan terapi setiap satu minggu sekali untuk mengurangi rasa traumanya. Setiap hari Minggu, Yoona selalu mengunjungi rumah sakit dimana Tiffany bekerja. Tentu saja Sehun menemaninya.
"Soojung bercerita padaku, bahwa Katie hari ini mengacaukan rumahnya. Akibatnya, Soojung yang terkena imbas membersihkan rumah karena perbuatan Katie," Yoona berceloteh dan membuka buku pelajarannya untuk menandai tugas yang di berikan oleh wali kelasnya tadi.
Sehun yang sedang menyetir, mengerutkan keningnya, "Katie?"
"Mm! Anak kucing yang baru-baru ini menjadi peliharaan Soojung. Warnanya hitam, tapi terdapat bercak putih di bagian mata. Aku sudah melihatnya, dan itu sangat lucu!"
Sehun menarik satu sudutnya ketika Yoona bersemangat menceritakan tentang sahabatnya, "Lisa sampai harus merengek di kelas karena ingin bertemu dengan Katie. Lisa menyukai kucing. Lisa mempunyai kucing, namanya Leo. Kucingnya bercorak abu, tidak kalah lucu dari Katie,"
Lihat? Bahkan gadis kecil ini belum memberhentikan bicaranya.
"Kau ingin memelihara kucing?" Sehun bertanya pada Yoona. Walau ia tidak suka kucing, dan sedikit alergi jika berada di dekat kucing, jika itu bisa membahagiakan Yoona, dunia akan ia berikan untuk gadis kecilnya.
YOU ARE READING
𝓒𝓪𝓵𝓵 𝓞𝓾𝓽 𝓜𝔂 𝓝𝓪𝓶𝓮 ✔
Aléatoire"Tidak masalah jika diriku tidak dibutuhkan di dunia," - Lim Yoon Ah Since, August 23th, 2018