ADULT!
Sehun yang baru saja membersihkan dirinya, segera keluar dari kamar mandi. Ia mengusak rambutnya yang basah. Tubuhnya tidak tertutup sehelai benang. Hanya sebuah handuk yang menutupi aset berharganya. Sehun melangkah mendekati ranjang, bermaksud duduk di pinggir ranjang. Mata tajamnya menemukan sosok Yoona yang sedang terbaring di sofa yang berada di kamarnya. Gadis itu tertidur dengan gaun tidurnya dan cardigan yang melapisi gaun tidurnya. Tetapi hanya dengan sebuah cardigan, tidak bisa menutupi bagian leher jenjang Yoona dan tulang selangkanya. Jangan lupakan, gaun tidur Yoona merupakan dress tipis dengan tali spagetti.
Sehun menghela nafasnya. Ia beranjak dan mendekat pada Yoona. Gadis itu memeluk sebuah buku. Ah, mungkin saja gadis itu ingin bertanya perihal pelajaran yang ada di kampusnya, yang tidak bisa ia mengerti sehingga harus bertanya pada Sehun. Tetapi, karena Sehun terlalu menghabiskan waktu di kamar mandi —berendam di bathtube dengan bertemankan lilin aromaterapi dan musik klasik dari Bethoven, membuatnya lupa akan waktu dan tidak mendengar panggilan Yoona.
Mungkin Yoona memilih untuk menunggu, dan karena malam yang semakin larut, gadis itu tidak bisa menahan kantuknya. Ah, ini memalukan jika memandang gadis dengan mengenakan selembar handuk yang menutupi aset pentingnya.
Sehun bergegas menuju almari dan memilih piyama tidur yang berwarna hitam. Ia menggantinya di dalam kamar mandi, takut-takut jika Yoona terbangun dan melihatnya dalam keadaan tanpa busana, dan gadis itu akan berteriak sekuat tenaga membangunkan para pekerja di rumahnya yang mengira jika ada penculikan, perampok atau rumah terbakar.
Setelah memakai piyamanya, Sehun kembali keluar. Ia masih melihat Yoona tertidur. Mungkin saja, gadis itu lelah karena aktivitas di kampus yang memakan waktu sehari penuh. Ia sedikit menyesal memberikan brosur Art University of US. Kampus itu berhasil membuat Yoona merasa lelah setiap harinya.
Selamat!
Ingatkan Sehun untuk menendang pantat Jongin karena telah memberikan brosur kampus itu padanya.
Sehun memperhatikan Yoona yang tertidur. Rambutnya yang menghiasi bantal sofa, bibirnya sedikit terbuka membuat gigi mungilnya mengintip, dan bagian paling menggoda..
Sehun menutup mata dan bersedekap. Ia merasa, bahwa dirinya harus cepat menikah.
Menikah?
Ia bahkan seperti pria yang tidak tertarik dengan lawan jenis. Para wanita yang bekerja di perusahaannya kerapkali bergosip jika Sehun merupakan pria pecinta sesama jenis.
Sial!
Jika saja wanita yang menyebarkan berita itu tidak berkontribusi banyak dalam perusahaannya, bisa di pastikan Sehun akan menendang wanita itu agar tidak bekerja lagi di perusahaannya.
Sehun menjulurkan tangannya. Ia memulai dari jari telunjuknya yang menyentuh leher Yoona. Darahnya seakan berdesir ketika menyentuh Yoona dalam keadaan seperti ini. Jari telunjuknya perlahan turun ke tulang selangka Yoona yang terlihat indah. Jari Sehun kembali turun memainkan tali spagetti yang berguna sebagai penahan gaun tidur Yoona.
Irama nafas Sehun berubah. Perutnya seperti tergelitik. Entah, ia ingin menyingkirkan tali yang mengganggu itu. Setelah ia berfikir seperti Byuntar Ahjusshi, ia menarik tangannya dan menggelengkan kepalanya dengan cepat.
"Kau sudah gila, Oh Sehun! Ya, kau sudah gila!" gumam Sehun. Ini kali kedua ia ingin melecehkan Yoona.
Sehun mengangkat tubuh Yoona dan membaringkannya di ranjang king size miliknya. Sehun menutupi tubuh Yoona dengan selimut tebal agar paginya Yoona tidak sakit karena udara yang di hembuskan dari pendingin ruangan.
YOU ARE READING
𝓒𝓪𝓵𝓵 𝓞𝓾𝓽 𝓜𝔂 𝓝𝓪𝓶𝓮 ✔
Random"Tidak masalah jika diriku tidak dibutuhkan di dunia," - Lim Yoon Ah Since, August 23th, 2018