• 23 •

2.5K 501 205
                                    

Soojung menemani Yoona di lobi, hingga gadis itu di jemput oleh walinya —Sehun. Beberapa pasang mata memperhatikan mereka karena racauan Yoona yang tidak jelas, "Soo~Jung, daddy di-hik-mana?"

Soojung tentu saja tidak peduli dengan tatapan manusia-manusia sampah yang lalu lalang melihat mereka. Jika Soojung menebak, mereka akan berfikiran tidak baik saat melihat Yoona. Tidak sengaja, ia pun mendengar seorang wanita dengan kerutan di wajahnya berbicara, "Mereka nampak masih muda. Tapi mabuk-mabukan seperti itu? Beruntung, aku memiliki puteri yang tidak berkelakuan nakal seperti mereka. Lihatlah! Bahkan yang tidak mabuk, gaunnya terlalu terbuka!"

Tidakkah mereka mengurusi hidup mereka sendiri?

Soojung mengumpat dalam hati dan mendecih pelan ketika mendengarnya. Benar seperti kata-kata bijak yang sering ia dengar, 'Manusia di zaman ini, hanya melihat apa yang di lihat, lalu menyimpulkan sesukanya. Tidak mempedulikan kebenaran yang sesungguhnya'. Orang yang seperti itu, patutlah di kasihani.

Karena kesal karena mulut dari wanita tua itu, Soojung menatap wanita itu dengan tatapan merendah, "Kau hanya tidak tahu, bagaimana kelakuan puterimu saat berada di belakangmu,"

Wanita itu nampah marah. Dan Soojung senang melihatnya, "Kau— sungguh tidak so—" wanita itu hendak melayangkan pukulan karena satu tangan yang sudah terangkat. Namun sebelum mendarat di pipi halus Soojung, tangan wanita itu sudah lebih dulu di tahan oleh seseorang.

"Apa anda memiliki masalah dengan puteri kami?" suara Sehun yang dingin menusuk menginterupsi. Sedangkan Jongin yang berada di belakang Sehun, hanya menatap Soojung dengan kedua tangan di masukkan dalam saku celananya.

Wanita tua itu terlihat salah tingkah melihat Jongin dan Sehun, "A-Apa? P-Puteri?" lalu wanita tua itu melihat ke arah Soojung dan Yoona yang tengah merajuk pada Soojung, "Tidak mungkin!" dan wanita itu mulai berfikir, "O-Oh, kalian yang akan menyewa mereka, bukan?"

"Sekali lagi anda berbicara tentang puteriku, kau akan berhadapan dengan hukum dengan tuduhan pencemaran nama baik," Sehun mengancam dengan wajah dinginnya. Hal itu membuat wanita tua tersebut sedikit gentar. Akhirnya, ia memilih untuk pergi dengan suara decihan pelan yang keluar dari mulutnya.

Jongin menaikkan satu alisnya, "Puteri kami?" Sehun hanya menaikkan satu sudut bibirnya, dan berjalan menghampiri Yoona, "Soojung dan Yoona bukan puteriku,"

Sehun menangkup pipi Yoona yang bersandar pada bahu Soojung, "Yoona? Ini daddy,"

Yoona membuka matanya perlahan dan samar menemukan sosok Sehun, "Da~ddy," Yoona memeluk Sehun, mengalungkan tangannya pada leher Sehun.

Sehun menghela nafasnya pelan, "Kau melanggar satu perjanjian kita," Sehun mengangkat Yoona dengan bridal style. Sebelum pergi, Sehun berterima kasih pada Soojung karena telah menghubunginya dan menjaga Yoona.

Tinggallah Soojung dan Jongin, "Sudah puas bermainnya?" Soojung mengalihkan wajahnya agar tak menatap wajah Jongin, "Kau merajuk,"

"Pergilah! Bukankah malam ini kau ada kencan dengan Jennifer Kim?"

Jongin menaikkan satu sudut bibirnya. Ia hanya bergurau, tetapi Soojung menanggapi dengan serius ucapannya. Terlebih, cara gadis itu merajuk. Menggunakan gaun yang seksi untuk memikat lawan jenis saat prom night? Kekanak-kanakkan!

Jongin mendekat dan mengikuti cara Sehun. Ia mengangkat Soojung, hingga membuat gadis itu terpekik kaget dan reflek mengalungkan tangannya di leher Jongin, "Harus kuapakan kau, little rascal!"



"Dad~"

Sehun menghela nafasnya. Sudah berkali-kali Yoona memanggilnya seperti itu. Walau Sehun sudah menjawabnya, tetapi Yoona tidak mengatakan tujuannya yang jelas ketika memanggil namanya. Sehingga, Sehun memilih untuk diam, dan tidak menjawab panggilan Yoona.

𝓒𝓪𝓵𝓵 𝓞𝓾𝓽 𝓜𝔂 𝓝𝓪𝓶𝓮 ✔Where stories live. Discover now