• 46 •

1.3K 211 113
                                    

Pagi ini, kenyataan kembali menghantam Yoona. Ia menemukan tubuh Sohee terkulai lemah di atas ranjangnya. Ver segera menghubungi rumah sakit dan lekas membawa Sohee ke rumah sakit. Pagi ini seharusnya ia dan Sohee membawa Tobi berjalan-jalan di pesisir pantai. Tetapi ketika Yoona hendak membangunkan Sohee, wanita lanjut usia itu tidak menjawab panggilan Yoona. Hingga Yoona memanggilnya dengan menaikkan oktaf suaranya seakan mengundang Ver untuk melihat keadaan.

Yoona menangis sepanjang perjalanan ke rumah sakit. Ia berada di mobil ambulance bersama Ver dan salah seorang perawat. Yoona terus menggenggam tangan Sohee, berharap Sohee tidak meninggalkannya secepat itu. Ia belum lama berada di USA, dan tidak banyak memori yang mereka ciptakan untuk sekedar pengingat bahwa Sohee adalah ibunya.

"Ibu.. Bertahanlah!" Yoona mengecup punggung tangan Sohee dengan terus melafalkan doa untuk keselamatan Sohee. Ver hanya mengusap punggung Yoona, berusaha menyalurkan sedikit ketenangan. Ia sudah menghubungi Sehun tentang keadaan Sohee. Pria itu berjanji, akan langsung melakukan penerbangan ketika rapat dengan koleganya sudah selesai.

Ver beranjak karena seorang perawat masuk, dan mengatakan jika ada yang perlu Dokter sampaikan. Melihat kondisi Yoona, sepertinya tidak mungkin jika gadis itu bisa menerima apa yang akan dikatakan Dokter mengenai kondisi Sohee. Ia mengatakan jika Ver adalah walinya, dan Yoona masih belum cukup umur untuk menjadi wali dari Sohee. Perawat meminta Ver untuk mengikutinya. Sebelum ia mengikuti perawat, Ver berkata pada Yoona, "Nona, saya akan pergi sebentar. Jangan tinggalkan Mrs. Lim sendirian," mata sembab Yoona beralih menatap Ver. Ia menjawabnya dengan sebuah anggukan.

Ver berjalan di belakang perawat. Ia bersyukur, karena beberapa anggota keluarganya adalah keturunan barat. Sehingga ia merasa tidak sulit jika harus berbicara bahasa asing, terutama bahasa Inggris yang memang menjadi bahasa keseharian warga USA. Setelah sampai di salah satu ruangan yang pintunya bertuliskan Gilbert Aussie. Perawat itu membukakan pintunya. Ver berjalan mendekat, dokter Gilbert menyuruhnya untuk duduk di hadapannya.

Dokter Gilbert membaca selembar kertas bertuliskan laporan tentang kesehatan Sohee. Netranya beralih menatap Ver, "Wali dari Mrs. Lim?"

"Ya. Saya,"

Dokter Gilbert menghela nafas, "Saya akan langsung bicara ke intinya," Ver menyimak dengan seksama. Laporan ini harus ia sampaikan pada Sehun, "Kanker yang di derita Mrs. Lim sudah terlampau parah dan sulit untuk di tangani. Mengusahakan dengan metode kemoterapi ataupun dengan operasi, keberhasilannya hanya di bawah 5%, tidak menyembuhkannya secara total. Walau dijalani dengan step by step, saya menyesal mengatakan bahwa Mrs. Lim sudah tidak mempunyai harapan untuk hidup. Saya berfikir jika Mrs. Lim akan bisa bertahan untuk beberapa bulan kedepan. Tetapi sel kankernya terlalu aktif hingga sedikit demi sedikit mengikis organ tubuh Mrs. Lim. Saya harus mengatakan pada anda, jika Mrs. Lim tidak akan bertahan dalam seminggu ke depan,"



Ver berjalan kembali ke ruang rawat inap Sohee. Ia tidak tahu harus menyampaikan sepertu apa kepada Yoona. Ia memilih bungkam seakan ia tidak pernah mendengar apapun yang dikatakan Dokter. Ia menggeser pintu rawat inap. Dilihatnya Yoona tertidur disisi ranjang dengan menggenggam tangan Sohee.

Ver mengambil sebuah selimut yang sudah disediakan perawat untuk keluarga pasien. Ia menutup tubuh Yoona dengan selimut, agar hawa dingin tidak mengganggunya yang tertidur. Ver meninggalkan Yoona dengan Sohee. Ia berjalan menuju ke taman belakang rumah sakit dengan menggenggam ponselnya. Ia melakukan dial panggilan yang langsung tertuju pada Sehun. Setelah beberapa kali deringan, panggilannya telah terjawab.

"Selamat siang, Tuan. Saya ingin menyampaikan apa yang telah Dokter sampaikan pada saya,"

"Katakan,"

𝓒𝓪𝓵𝓵 𝓞𝓾𝓽 𝓜𝔂 𝓝𝓪𝓶𝓮 ✔Where stories live. Discover now