'Gue cuma mau yang terbaik buat Lo. Karena kita sahabat!'
Cempaka
Zico tersenyum jahil melihat Aka di depan kelasnya, menjelaskan sesuatu dengan kekesalan.
Aka diberi tugas ngajar di kelas Zico kelas 11 Ipa 3 kelas ter ter ter setres oleh guru matematika yg sudah angkat segala harta bendanya ngajar di kelas ini.
Jadilah si pinter Aka yang harus menggantikannya ngajar di kelas yang isinya cowok semua.
Zico lagi lagi terkikik melihat Aka memejamkan matanya dengan tangan terkepal. Dia dan teman-temannya sedari tadi menyuruh Aka mengulang-ulang penjelasannya, pura-pura nggk ngerti. Padahal penjelasan Aka sangatlah jelas melebihi penjelasan guru.
"Itu ka, yang itu gue nggk paham. Cara penjelasan lo ribet banget" pancing Zico.
Aka menatap tajam Zico, menjelaskan kembali materi yang sudah ia jelaskan sampai lima kali dari tadi. Sabar ka.
"Kok di bagi, kenapa nggk di tambah atau di kurangi?" Potong Zico menghentikan penjelasan Aka.
Aka menarik napas jengah "Itu rumusnya dan nggk bisa di ganggu gugat"
"Ribet amat, pake acara di bagi-bagi segala. Ubah aja deh jadi tambah atau kurang jangan dibagi" ngawur Zico. Ingin sekali Aka berlari kearahnya memotong mulut Zico.
"Ya, gue maunya di tambah kalau dibagi itu sakit ka. Sama kayak cinta, kalau cinta dibagi itu sakit" Riziq ikut-ikutan. Makin gila dah.
"Ya ka betul, mendingan di tambah aja. Biar makin cinta gitu" Siswa stres lain menimpali.
"Coba aja lo bayangin kalau orang yg lo cinta membagi dua cintanya untuk lo sama orang lain. Sakit pasti ka, sama kayak rumus itu, dia juga merasakan sakit yang sama kalau di bagi ka" aneh Riziq.
Aka diam melihat gimana kemampuan mereka bikin dia marah.
"Hamba tak kuasa membayangkan kesakitan tu rumus di bagi-bagi. Bayangkan saja hamba tak kuasa tuhan. Apalagi merasakan kesakitan tu rumus" drama Zico dengan gaya mengelus dada menatap ke atas.
Aka berkerut kening, apa yang sebenarnya mereka bahas?
Semua siswa ikut memasang raut sedih berpura-pura menghusap bagian matanya seperti menangis dan menyuarakan suara orang terisak.
Kelas ini benar-benar berpengalaman dalam membuat kelebayan dan kealayan serta ketidak nyambungan seperti sekarang.
"Kenapa lo tega melakukan itu terhadap rumus itu ka, apa salahnya sampai harus lo bagi-bagi"
Gila sudah ini kelas, benar benar gila. Jangankan berderama untuk membuat kesal Aka, untuk membuat kesal dan marah guru sudah kebiasaan mereka.
"SAKIT, SAKIT. KENAPA KAU BAGI-BAGI"
Berubah sudah ini kelas menjadi tempat pementasan teater alay menjijikan.
Riziq berdiri, menunjuk Zico kecewa. "YANG LO LAKUIN ITU_JA.HAT"
Author tanya, apa sih yang mereka lakukan sebenarnya? Nggk nyambung amat ya.
Ziyat yang sebangku dgn Riziq berdiri memeluk Riziq dan berkata "Aku ada di sini. Lupakan dia yang bodoh pergi meninggalkanmu. Izinkan aku menghilangkan luka di hati sucimu"
Zico berlari lebay ke belakang bangkunya, ke bangku Riziq berderama "Maafkan aku yang menghianati cintamu. Maafkan aku. Aku menyesal, sungguh menyesal, kembali lah padaku sayang hiks Jangan tinggalkan aku, ku mohon jaaaangaaan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cempaka [Completed]
Teen FictionAka bisa. Cempaka akan selalu bisa. Bagaimanapun bentuk takdir yang tuhan tetapkan. Aka selalu bisa hadapi dengan senyum dan kepercayaan. Dia tidak pernah menyatakan bahwa tuhan terlalu berat memberinya rintangan. Dia selalu berani, melawan dengan...