Temu Pisah

591 40 0
                                    

'Pikir sebelum bertindak. Karena pasti ada dampak'

Cempaka


Zico memberhentikan motornya. Dia menarik nafas sebelum melangkah menyusuri jalan sekolah.

Kemarin. Urusannya selesai. Mulai dari urusan pihak kepolisian maupun urusan kesehatannya. Kata dokter, dia harus menjalani beberapa pemeriksaan maupun pengobatan untuk menghilangkan pengaruh narkoba yang ada di dalam tubuhnya.

Walaupun hanya sekali pasti ada dampak Keluarganya sepakat untuk segera membawa Zico pergi suapaya mendepatakan penanganan lebih serius di negara Singapura nanti.

Dan ternyata orang yang melakukan itu adalah anak Dark. Salah satu geng musuh Zico. Dan semuanya sudah diurus Ilham. Sampai benar-benar tuntas.

Zico melangkah dengan santainya. Beberapa pasang mata menatapnya sambil bisik-bisik. Ntah karna ke cool an Zico atau karena hal yang lain yang lagi viral. Bahkan mereka tak segan bertanya yang dijawab datar saja oleh Zico.

Urusan sekolahnya juga sudah diurus oleh orang tuanya. Sekarang. Hari terakhirnya dia di sini.

Awalanya. Zico langsung dikeluarkan pihak sekolah waktu itu. Tetapi Zico meminta izin kepala sekolah untuk perpisahan hari ini.

"Boss"

Sapa mereka serempak. Zico memasuki kelas. Di dalamnya terdapat teman kelas sekaligus bawahannya. Iya. Zico masih ketuanya. Karena belum resmi mereka menyetujui ke resignnya Zico dari Laskas.

Suasana hening. Mereka semua menatap ke arah Zico yang sedang memperbaiki posisi duduk.

"Kalian udah makan?" Tanya Zico membuka suara. Beberapa jawaban berbeda terlontar.

"Mau langsung ke kantin?" Tawar Zico.

"Udah mau masuk bos" Kata Didi.

"Nggk papa bolos hari ini. Nggk masalahkan?" Tutur Zico.

"Ayo sekelas" Seru Riziq yang diangguki semangat mereka.

Mereka tau. Bosnya ini ingin membolos untuk terakhir kalinya.

"Kabari yang lain juga. Kita isi perut ke kantin dulu" Kata Zico. Dia mengmbil sesuatu di dalam tasnya.

Sebuah sapu tangan yang tergulung piramida. Dia memakainya di kepala. Sekelas itu langusng ngonek mengambilnya dalam tas mereka.

Sapu tangan kebanggan Laskas. Mereka akan pakai ini jika akan melakukan peperangan atau bereaksi. Untuk menunjukkan inilah anak Laskas.

"Jam berapa?" Tanya Pipin sembari fokus pada hpnya mengabari yang lain.

"Lima belas menit cukup buat isi perut. Kalau anak-anak yang sekolah di sini langsung suruh ke kantin aja" Kata Zico sembari berdiri. Diikuti mereka di belakang.

Sekarang 30 siswa kelas 12 IPA 3 sekaligus anak Laskas berjalan angkuh di koridor yang masih ramai. Dengan gaya cool dan di jidat mereka terlilit sapu tangan hitam dengan tulisan LASKAS yang setelah tulisan terdapat lambang kecil BUNGLON.

Benar-benar pemandangan berbayar.

Bunglon. Mereka berlambang bunglon. Karena bunglon dapat berubah-rubah tergantung tempat dia merayap atau menginjak.

Begitulah mereka. Mereka bisa menjadi berandalan, ganas, nakal, lucu, serius, baik, penyayang, dermawan, tegas. Tergantung pada tempatnya.

Dengan perinsip dan selogan 'Bandel nggk macam-macam' prinsip yang sering dilanggar mereka. Termasuk Zico.

Cempaka [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang