"Ketika beda kita istimewa dan ketika salah semua rubah. Tanpa mau lagi mendengar keluh kesah. Padahal pikiran manusia sangat melenceng dari realita"
Cempaka
"Nambah ka?" Tanya Ranti ke Aka yang dibalas gelengan oleh Aka.
Setelah acara sekolah tadi selesai.
Aka, Ratna, Ranti, Mariam, ibunya Agis. Nurul, ibunya Ziyat. Dan anak- anaknya. Mereka memutuskan untuk mengobrol dan juga silaturrahim sekalian makan siang di restoran tidak jauh dari sekolah. Sekalian juga ingin mendengar cerita Aka yang sedang berkembang.
"Benar nggk mau nambah? Kamu cuma makan satu potong pizza aja Lo" Ratna memastikan.
Sebenarnya mereka semua cari cara supaya Aka tidak diam saja. Mereka terbiasa dengan tingkah lincah Aka.
"Nggk Tan. Aka kenyang" Putus Aka. Kalimat terpanjang yang dia ucapkan setelah mereka sampai di restoran.
"Oh yan gis. Resti kok nggak gue lihat. Dia nggk datang" Tanya Aka ke Agis yang duduk di sebelahnya sedang di sebalah Agis di tempati Ziyat yang sedang nobar bareng Zico di dekatnya. Sedari tadi mereka berdua heboh berdua.
"Emang dia nggk datang. Mamanya sakit katanya" Jawab Agis.
"Sakit? Sejak kapan? Kok dia nggk ngasih tau gue?"
"Ya mungkin dia nggk mau nambah beban Lo dan buat Lo khawatir. Apalagi Lo sedang ada masalah" terang Agis berucap pelan diujung kalimat.
"Andin sakit apa?" Tanya Mariam.
"Nggk tau ma. Resti kasih tau Agis kalau mamanya sakit aja. Nggk kasih tau derita yang dialami Tante Andin. Resti juga kasih tau Agis tadi pagi karna Agis telpon dia" jelas Agis.
"Lo tau rumah sakitnya?" Tanya Aka
"Rumah sakit provinsi katanya" Kata Agis "niatnya gue mau kesana. Mau ikut?"
"Iya. Sekarang aja kita pergi"
"Tapi kita mau jenguk bunda kamu ka" kata Ratna mengingatkan.
"Pulang dari sana aja Tan kita ke sana. Gimana? Atau Tante pulang aja dulu nanti Aka ke rumah baru kita ke sana?"
Ratna berpikir sejenak "Tante ikut sama kamu aja kalau pulang dulu ntar repot. Nggk apa-apa kan Tante ikut. Nanti Tante diluar aja" Ratna di sini memperkenalkan diri pasalnya dia baru pertama kali mengobrol dengan Ranti, Nurul dan Mariam.
"Ya udah" selesai Aka
"Mama ikut? Tante Nurul sama Tante Mariam juga mau ke sana?" Tanya Aka yang diangguki Ranti. Tapi berbeda dengan dua orang ditanya Aka.
"Tante nggk bisa ada urusan sama papanya Agis pulang ini" Jelas Mariam.
"Tante juga nggk bisa. Lain kali aja Tante ke sana, nggk tau kalau Ziyat" Ucap Nurul "Ziyat mau ke sana" Tanyanya ke Ziyat. Tapi Ziyat sama sekali tidak menyahut, malah asik ngomong nggk jelas sama Zico, suruh ke kanan kiri pukul tendang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cempaka [Completed]
Teen FictionAka bisa. Cempaka akan selalu bisa. Bagaimanapun bentuk takdir yang tuhan tetapkan. Aka selalu bisa hadapi dengan senyum dan kepercayaan. Dia tidak pernah menyatakan bahwa tuhan terlalu berat memberinya rintangan. Dia selalu berani, melawan dengan...