Gandi story

405 38 1
                                    


'Lihatlah dari dulunya. Karena tentang dia sekarang, imbas masa lalu'

Cempaka


Dari kedatangan Aka pagi tadi sampai sore hari, Tari masih belum mengizinkan Aka pulang. Sama sekali tidak mau Aka jauh. Seperti sekarang Aka tengah mendorong kursi roda yg di duduki Tari jalan-jalan sekitar taman rumah sakit. Gandi mengikuti mereka dari belakang dengan seorang suster.

Banyak sekali orang gila yang Aka temukan dengan gaya yang patut di bilang gila.

"Sayang, mama mau pipis" Ucap Tari.

Aka menghentikan dorongannya. Jongkok di hadapan Tari "Mama mau pipis?"

Tari mengangguk "Ya udah ayo!" Aka kembali mendorong Tari.

Tari menahan tangan Aka "Biar sama susternya aja. Dia yg biasanya pipisin mama. Nanti kalau mantu mama yg pipisin jorok dong"

Aka tersenyum "Baik kalau gitu" Aka menoleh ke belakang melihat Gandi dan suster pribadi Tari sedang duduk memperhatikan mereka di bangku taman.

"Sus sini" Panggil Aka.

Gandi dan suster yg bernama Hilma mendekat.

"Kenapa ka?" Tanya Gandi.

"Mama katanya mau pipis sama sus Hilma"

"Baiklah. Kita ke toilet" Hilma mendorong kursi roda Tari menuju toilet.

"Mantu cantik mama pergi dulu. Dadadadah" Tari melambaikan tangannya. Aka juga sama ikut melambaikan tangan. Sangat mirip anak kecil.

"Duduk ka" Ajak Gandi.

Mereka duduk di bangku taman yg tadi diduduki Gandi bersama suster tadi

Aka menyandarkan punggunggunya ke sandaran bangku. Cukup lelah yg ia rasakan. Dari pagi tadi sampai sore Tari benar-benar mengekangnya supaya selalu hadir di samping Tari.

Gandi menyodorkan Aka sebotol air "minum"

Aka mengambil air dari Gandi dan meneguknya setengah "makasih"

"Gue kali yg bilang makasih"

"Santai aja" Aka kembali meneguk botol yg sudah ia teguk setengahnya "gue senang kalau mama lo suka sama gue. Tapi gue ingin tanya satu hal boleh" Aka menatap Gandi. Ada pertanyaan yg sedari tadi ia simpan.

"Apa?"

"Tapi lo jangan marah ya gue tanya ini"

"Kenapa harus marah. Pertanyaannya?"

"Kenapa mama panggil gue mantu dan kenapa mama anggap lo udah nikah"

Gandi menarik nafas entah kenapa. Pandangannya ia alihkan ke depan "Mama kira gue itu Rian. Rian kakak gue. Dia udah meninggal 7 tahun yg lalu"

"Ketika mama belum jadi seperti sekarang dan juga Rian masih hidup. Waktu itu Rian akan menikah"

"Pernikahan itu batal. Karna Rian meninggal akibat kecelakaan" lanjut Gandi terdengar lirih.

"Keluarga gue sedang hancur-hancurnya waktu itu, papa gue yg ketahuan selingkuh bahkan sampai punya anak membuat mama stres sampai dengan keadaannya sekarang, gila. Karna itu Rian sering pergi ke club untuk menghilangkan pikiran tentang keluarga. Sampai pada malam itu. Rian hanya tinggal nama"

"Saat tau Rian meninggal. Mama tak sadar kan diri. Koma sampai lima tahun bahkan beberapa kali dokter bilang mama hidup tidak ada harapan"

"Gue waktu itu masih kecil baru umur 10 tahun. Ketika mama sadar dari komanya dua tahun lalu. Dia kira gue ini Rian"

Cempaka [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang