Marah

438 42 0
                                    

'Karena tidak biasanya seorang KIKO bentak CEMPE'

Cempaka


Aka mengacak rambut sebahunya kasar "Ini tinggal di kali apa susahnya coba"

"Itu kan udah"

"Tapi kok 5 kali 4 hasilnya 35. Lo bisa perkalian nggk sih, masa perkalian lima aja lo salah. Goblok banget emang lo" Aka mendorong pelan kepala Tegar dengan ujung pulpen di tangannya.

"Ya ya, yang pintar" Ucap Tegar mencebik "karna gue bodoh. Makanya gue mau di ajarin"

"Udah deh nanti lagi belajarnya. Otak lo emang gobloknya ke bangetan" Aka merapikan buku-buku yang dia gunakan, lalu memasukkannya ke dalam tas. Bisa masuk rumah sakit jiwa dia kalo kayak gini.

"Cepat banget nyerahnya guru. Baru aja sehari lo ajarin gue udah nyerah aja"

Aka tidak menjawab, dia membaringkan tubuhnya di atas sofa mengotak-atik handponenya. Tegar juga sama berbaring di karpet bulu di bawah sofa tempat Aka tidur, menonton tv. Kemudian mereka asik dengan dunianya sendiri.

Untuk menepati janji ke Ratna, mamanya Tegar. Aka dari 1 jam yang lalu datang ke rumah Tegar dan mengajarinya. Tapi ya, otak Tegar yang sangat-sangat bodoh membuat Aka nyerah.

"Kalian udah belajarnya?" Tanya Ratna dateng dari arah dapur.

Aka dan Tegar berdehem sebagai jawaban masih asik dengan aktivitas mereka.

Ratna menghampiri mereka berdua, duduk dekat Aka "Susah ya ka? ajar tegarnya"

Aka mematikan ponselnya, lalu menghadap Ratna yang ada di depan "Tegar tante kasih makan apaan sih. Kok bodohnya kebangetan"

Tegar berdecak mendengarnya, masih fokus ke tv yang menayangkan chanel kartun kesukannya.

"Tante juga heran. Kenapa anak tante yang satu ini bodoh banget. Padahal kakaknya Nino nggk bodoh-bodoh amat"

Tegar duduk sedikit emosi. Nggk suka dibandingin itulah sifatnya "selalu aja ngebandingin gue sama Nino" Tegar bangkit meninggalkan ruang tamu, memasuki kamarnya dengan kesal.

Tegar adalah anak kedua dari Ratna, adik dari Nino. Nino sudah menikah dan bekerja sekaligus menetap di Bandung.

Ratna dan Aka melihat kekesalan Tegar tersenyum mengejek "MAKANYA JANGAN GOBLOK AMAT" teriak Aka.

"EJEK AJA TERUS SAMPAI MAMPUS"

Ratna dan Aka tertawa senang.

Selepasnya mereka berdua berbincang-bincang masalah wanita lah pasti.

Sampai Ratna dan Aka bangkit. Karna terdengar suara salam dari arah pintu.

"Biar Aka tan ya buka. Aka suka kalau nyambut tamu" Aka menghentikan Ratna.

Ratna mengangguk "Ya udah sana"

Aka membuka pintu dan terlihatlah lima cowok dengan jaket kain hitam yang di dadanya tertulis Rakon.

"Eh kita salah rumah nih" Kata salah dari mereka sambil mengucek-ucek matanya memastikan "Kok ada bidadari di sini"

"Ya gue akuin gue bidadari" pd Aka dengan kekehan "Oh ya. Ayo masuk!" Ajak Aka membuka pintu lebar-lebar.

Kelimanya menurut dan tersenyum ke Aka.

"Eh kalian. Tante kira siapa. Ayo duduk" Ujar Ratna saat melihat lima cowok yang langsung menyalaminya.

"Ya tan. Mau cari Tegar" Kata Gandi sang ketua yang juga ikut.

"NAK. TEMAN KAMU INI"

Tegar keluar dari kamarnya dengan rambut basah. Terlihat baru selesai mandi, memakai jaket yang sama seperti  lima cowok tadi.

Cempaka [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang