Long part!Hari-hari berlaru. Selama ini, Aka tak pernah menampilkan kesedihannya ke siapa pun. Seolah tak pernah ada masalah pada dirinya.
Sendiri, dia sudah biasa sendiri. Dibenci, dari lahir dia selalu di benci bundanya bukan. Lalu apa yang mesti Aka sedihi pikirnya. Dia masih punya sahabat yang selalu menemaninya di setiap kesendirian. Dia masih disukai banyak orang. Biarkan saja bundanya yang belum bisa membuka hati untuknya.
Seperti saat ini, dia sedang bermanja-manjaan di lengan Zico, berkumpul bersama beberapa anak Laskas dan dua kawan cewek akrabnya di kafe Laskas.
"Gue nggak mau kalian ada yang kena musibah" Tegas Aka.
"Musibah itu udah diatur tuhan ka. Nggk ada yang ingin. Tapi kalau Allah udah berkehendak ya gimana lagi" Timpal Pipin.
"Bijak banget bo" Celetuk Agis.
"Ya iyalah PIPIN"
"Keribo" sambung Resti cepat.
Pipin berdecak. Mereka tak bisakah menyenanginya walau hanya sesaat? Ea.
"Ya setidaknya kalian hati-hati" Ujar Aka tak menghiraukan candaan mereka. Bahas keselamatan mereka lebih penting untuknya.
"Itu udah pasti lah" Ujar Jas.
Aka menegakkan tubuhnya yang bersandar pada dada Zico "Dan lo. Jangan sampai kejadian dulu terulang lagi" tatapannya tajam menyorot Zico.
Zico berdengus "Lo udah ngomong ratusan kali dari kemarin cempe" Jengah dengan kekhawatiran Aka yang berlebihan.
"Ya siapa tau Lo lupa"
"Lupa gimana. Setiap hari Lo bilang gitu"
"Ya udah kali nggk usah nyolot"
Zico berdecak. Kalo diterusin Upin Ipin besar kalah lama "Terserah Lo deh"
"Ki semua persiapan udah beres kan?" Tanya Zico ke Zilki yang dianggukinya.
"Kalau persiapan balap kita besok udah siap semua. Sekarang kita hanya perlu jaga diri kita untuk besok. Gue harap kita menang"
"Juara satu udah pasti lah bos" Timpal Habib "kan kita punya bos raja balap" Sanjungnya.
Zico menarik nafas, belum apa-apa udah di sanjung aja. Dia bukan orang yang besar kepala senang sanjungan.
"Singkirkan ke yakin Lo. Gue udah lama nggak tanding. Jadi kalian jangan terlalu berharap sama gue"
"Rendah banget bahasanya bos"
"Nanti kalau pd gue kumat. Dibilang lebay lagi" Timpalnya tajam.
"Ki diamin dulu itu" Ujar Athur ke Kiki sambil menarik tangan Athur yang memegang remot. Mereka berdua tengah asik bertengkar dikarenakan Chanel tv.
"Lo mau nonton gosip" Sewot Kiki. Menghindari remot dari jangkau Athur
Athut berhasil merebut remot tv merubah segera acara yang awalnya perlombaan balap menjadi gosip.
"Lo kayak mak-mak ya noton gituan. Yang lebih bermanfaat kek tonton"
"Ini acara lagi heboh-hebohnya ini"
Semuanya mengalihkan fokus mereka ke Tv yang berada di atas dinding kafe.
"Tau nggk pengusaha terkenal Singapura nikah. Yang lakinya pengusaha ternama dan yang perempuannya juga pengusaha ternama dan ceweknya katanya dari Indonesia loh. Cocok banget, gosipnya mereka akan tinggal di Indonesia. Pasangan serasi banget ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cempaka [Completed]
Teen FictionAka bisa. Cempaka akan selalu bisa. Bagaimanapun bentuk takdir yang tuhan tetapkan. Aka selalu bisa hadapi dengan senyum dan kepercayaan. Dia tidak pernah menyatakan bahwa tuhan terlalu berat memberinya rintangan. Dia selalu berani, melawan dengan...