HIENZE - 14

40 11 0
                                    

Adena POV

"Jadii... gue beneran suka sama lo, Sat." ungkap gue, tanpa basa basi lagi. Gue sudah tak tahan lagi menahan ini. Seperti menahan bisul yang amat menyakitkan.

"Soal ucapan gue tadi sama Salsa, maafin gue. Itu hanya satu satunya cara agar dia jauhin gue." Satria masih terlihat tenang, tidak peduli dengan ucapan ungkapan isi hati gue. Yang sekarang ucapannya berhasil menampar hati gue. Bagaimana bisa, gue hanya jadi alasan yang tidak masuk akal untuk menjauhkan seseorang?

"Gue suka sama lo, Sat." ungkap gue lagi, menahan nafas dengan tangan mengepal kuat. Berusaha sabar dan tidak emosi dengan ucapan Satria yang menyakitkan. Kemudian, menghela nafas pendek, menatap dalam Satria, yang pada awalnya cowok itu enggan membalas tatapan gue.

"Gue suka sama cewek lain yang ngisi hati gue ." Mudah sekali dia berbicara seperti itu.

"Tapi gue suka sama lo!" tatapan gue menajam, semakin dibuat kesal dengan sikap Satria yang dingin dan masa bodo seperti ini.

"Gue udah suka sama cewek lain," jelasnya, yang entah keberapa kali, membuat telinga gue semakin panas, dada gue naik turun. Emosi.

"Tapi lo kenapa tadi ngakuin gue kalo gue pacar lo?" Tanya gue, masih berusaha mengendalikan diri gue, agar suara gue tidak terdengar emosi.

"Karena gue enggak mungkin bilang pacar gue enggak ikut. Dia akan terus ngejar gue." jawab Satria masih santai, menatap gue datar.

"Jadi lo cuman manfaatin gue tadi?" Kepala gue terasa cenat cenut, darah yang mengalir dalam diri gue seolah mendidih, membuat gue semakin emosi menerima kenyataan bahwa Satria hanya memanfaatkan diri gue.

"Lo itu egois, Sat. Egois!!!"

"Lo hanya mementingkan diri lo sendiri. Lo enggak pernah mikirin perasaan gue yang selama ini suka sama lo!!"

"Oke, kalo itu mau lo. Lo mulai saat ini jadi pacar gue." ucap Satria pada akhirnya, bangkit dari duduknya, kemudian menatap tajam gue. "Tapi lo gak boleh bilang siapapun, karena gue yang berhak."

Sebelum mengayunkan kakinya, gue mencekal tangannya. Menghentikan langkahnya. "Tapi lo inget, gue gak suka sama lo, Den. Jadiin lo pacar gue itu cuman buat pelindung gue dari cewek ganjen yang ngejar ngejar gue." ucap Satria, tanpa memutar badannya, melihat gue.

"Oke gue terima. Tapi, gue juga punya syarat buat lo. Kalo lo pada akhirnya suka sama gue, lo harus rela jadi pacar gue. Pacar beneran gue!!"

"Kalo enggak?" Satria menatap gue dengan alis menyatu.

"Ya, lo pasti suka sama gue. Gue akan berusaha."

Cowok itu tersenyum kecil, lebih tepatnya tersenyum meremehkan. "Lo terlalu percaya diri, Den. Gue udah suka sama cewek lain." Kemudian melepaskan tangan gue kasar.

***

Sudah dua hari ini. Meski gue saat ini sudah menjadi pacar untuk Kesatria Angkasa, tapi entah kenapa rasanya biasa saja. Bukan itu sih, lebih tepatnya Satria yang seolah tidak peduli dengan hubungan baru kita ini. Cowok itu masih sama, masih sama dengan cowok dingin dan menyebalkan yang gue temui pertama kalinya. Bahkan balas pesan gue pun jarang sekali.

Tapi itu semua tidak membuat gue berhenti, gue akan mendapatkan hati Satria. Apapun yang terjadi. Satria akan suka sama gue, dan akan menjadi milik gue seuntuhnya. Gue yakin itu.

Tapi....

Sampe malam minggu pun, gue hanya di rumah. Satria tidak pernah mengajak gue kemanapun, membalas pesan gue aja sepertinya cowok itu enggan sekali.

Berbeda sekali dengan Zee, mungkin kalo gue masih dengan cowok itu gue tidak akan dibiarkan membusuk di rumah malam minggu seperti ini. Ah, sial!! kenapa gue malah teringat Zee?

Tepat pukul 7 malam, gue memutuskan mau mengantar Adeva menuju salah satu mall terdekat. Kalo dia enggak memaksa, gue juga gak akan pernah mau.

 Kalo dia enggak memaksa, gue juga gak akan pernah mau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini Adena mode saat ini. Yg masih belum bisa menerima semua kejadian yg terjadi 5 bulan yg lalu. Membuatnya pendiam, tatapannya ngena banget.

Adeva kesehariannya, yg suka tersenyum sopan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adeva kesehariannya, yg suka tersenyum sopan. Malu malu.

Haaiiiii....

Vote, share dan coment yaa....

Follow IG : Asa_arija

5 Mei 2019

HIENZE bersaudari [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang