Siwon keluar dari kamarnya dengan jas yang ia sampirkan pada lengannya dan dasi kupu-kupu yang masih berada di genggamannya. Harus ia akui ia sedikit payah mengenakan dasi macam itu dan untuk kesekian kalinya sepertinya Siwon harus meminta bantuan Pak Jung, supir keluarga Choi.
Siwon melirik pada pintu kamar Wendy yang terletak diseberang kamarnya, mencoba menerka-nerka apa gadis itu sedang di dalam kamarnya atau justru belum kembali dari agendanya bersama Miss Park. Tidak yakin untuk mengajak Wendy pergi bersamanya, Siwon membulatkan niatnya untuk pergi seorang diri dan segera meraih kunci mobilnya lalu berjalan menuju pintu utama.
"Apa kau benar-benar tidak percaya padaku dan akan pergi begitu saja?"
Tepat 2 langkah lagi sebelum Siwon sampai di depan pintu, suara khas Wendy sudah menyentaknya. Ketika Siwon membalikkan badan, ia hanya memasang wajah terkejut dengan kehadiran Wendy yang menatapnya dengan ekspresi masam. Tidak perlu lama, Siwon langsung menyadari penampilan tak biasa dari Wendy. Malam ini Wendy mengenakan sebuah gaun putih dengan tile pada bagian dada dan juga dari paha yang memanjang hingga ujung kakinya. Rambutnya yang biasanya pendek dan berponi kini telah ditambah ekstension hingga mencapai pinggangnya dengan poni yang entah hilang kemana. Ah, jangan lupakan kaca mata bulatnya yang juga lenyap tergantikan dengan lensa kontak. Secara keseluruhan gadis itu sangat berbeda, apalagi dengan make up yang sedikit lebih total dari biasanya.
"Jika aku mengakui kekhawatiranku padamu, apa kau akan mengurungkan niatmu untuk datang?"
Siwon tahu Wendy bukanlah wanita yang mudah ditebak, tapi terkadang sikap istrinya itu benar-benar diluar dugaan. Seperti saat ini, bukannya menjawab pertanyaan Siwon, Wendy justru memilih untuk mendekati Siwon, mengambil dasi dari tangan pria itu dan mulai memasangkannya dengan terampil dan telaten.
"Apa kau tidak mau menjawabku?"
Wendy mengangkat kepalanya dan menatap lurus pada mata Siwon dengan percaya diri. Dalam jarak sedekat ini, keduanya bisa merasakan hembusan napas satu sama lain. Dan wajah percaya diri Wendy tentu hanya topeng untuk menutupi kegugupannya yang ia takut akan diketahui oleh Siwon.
"Kita sudah bermain peran sebagai suami istri selama beberapa bulan terakhir, kakiku sudah basah jadi mengapa tidak sekalian berenang saja?"
"Kau tidak terlalu menyukai tempat ramai, kau merasa tidak aman dan tidak terbiasa dengan perhatian yang ditujukan padamu. Apa kau yakin kau akan tetap baik-baik saja?"
Wendy menyelesaiakn dasi kupu-kupu siwon dan sebagai langkah akhir ia menarik kedua sisi dasi yang sudah berbentuk pita untuk mengencangkan bentuk dasi pria itu. Selesai dengan kegiatan memasang dasinya Wendy langsung tersenyum lebar kepada Siwon sambil memamerkan jari manisnya yang dihiasi sebuah cincin yang tak asing bagi Siwon. Tentu saja tu cincin pernikahan mereka yang selama ini Wendy simpan karena harus menutupi identitasnya.
"Aku dengar tidak ada liputan media karena sejak awal pihak Baekje sudah menyatakan ini adalah acara yang tertutup bagi rekan-rekan dan keluarga saja, jadi aku rasa aku masih bisa mencoba. Disamping itu, aku memilikmu dan aku yakin kau akan membuatku merasa aman."
Siwon hanya mengangukkan kepalanya paham. Tidak melanjutkan topik mengenai trauma Wendy yang sedikit tidak ia cemaskan.
"Kau nampak berbeda, kau bahkan tidak benar-benar berubah di hari pernikahan kita. Apa ini sisi sebenarnya dari Secret Princess keluarga L'Eclat?" Siwon bertanya dengan lembut namun serius. Mata pria itu benar-benar tidak teralihkan dari wajah Wendy yang hanya tersenyum mendengar pertanyaan Siwon.
"Tentu saja aku tidak mau membuat keluargaku dan keluarga Choi malu, ini adalah wujud totalitasku."
--O--
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Princess
RomansaIncognito. Mungkin itu adalah kata terbaik untuk mendeskripsikan hidup seorang Wendy Son. She's living her best of both worlds! Satu waktu ia adalah pâtissier ceria yang hobi menghabiskan waktu dengan teman-temannya, di sisi lain dia adalah the...