24 - Talk to Him

1.5K 206 19
                                    

Flashback to The Day After Son Taewoon's Funeral

Wendy memasuki ruang Choi Junghwan setelah sebelumnya petugas keamanan yang ia temui di lobby mengantarnya sampai ruang kerja mertuanya itu. Seperti halnya ruang petinggi perusahaan pada umumnya, ruang kerja ayah mertuanya itu sangat luas. Di depan meja kerja ayahnya, sofa kulit berwarna hitam ditata berhadap-hadapan dibatasi oleh sebuah meja kaca yang juga berwarna hitam. Di tengah meja itu, terdapat sebuah pot bunga anggrek yang entah mengapa menurut Wendy sangat ampuh menetralisir dominasi warna gelap di ruangan itu.

"Wendy, tumben sekali. Duduklah dulu." Sambut Tuan Choi ramah setelah mengalihkan perhatiannya dari berkas yang dibacanya lalu memberi gestur mempersilahkan menantunya itu untuk duduk.

Wendy duduk pada salah satu sofa yang terletak paling dekat dengan sofa utama yang terletak di tengah dan sejajar dengan meja kaca. Beberapa saat kemudian, Tuan Cho menyusulnya dan duduk di kursi tengah itu masih dengan senyum kebapakannya.

"Aku ingin meminta bantuan ayah, tentunya kalau ayah tidak keberatan." Ucap Wendy langsung pada inti pembicarannya.

"Jika ayah memang bisa, ayah akan lebih dari sekedar senang untuk membantumu, Wendy."

Wendy mengulas senyuman tipis mendengar jawaban ayah mertuanya meskipun jemarinya sedari tadi tidak bisa diam termakan rasa gugup. Namun meskipun begitu, ia tetap memantapkan diri dan menarik napas panjang sebelum mengutarakan keinginannya.

"Aku butuh bantuan ayah. Aku sudah memutuskan untuk ambil andil di L'Eclat, tapi di sisi lain aku tidak mau muncul begitu saja dengan ilmu dan pengalamanku yang belum mempuni untuk L'Eclat. Jadi kalau tidak keberatan aku ingin ayah memberiku kesempatan untuk mendalami manajemen di The Goryeo dulu sebelum aku turun ke L'Eclat."

Raut terkejut tidak bisa disembunyikan Choi Junghwan mendengar permintaan menantunya itu. Kendati demikian, senyuman bangga tetap tersungging di bibirnya mendengar setiap kata-kata Wendy yang jelas menunjukkan betapa perempuan itu begitu bijak disamping memiliki keinginan yang kuat untuk tidak mengecewakan orang tuanya.

"Karena L'Eclat adalah perusahaan hotel management, kau harus bisa melihat permasalahan-permasalahan hotel setidaknya dari kacamata seorang General Manager. Aku bisa memberimu posisi Executive Assistant Manager agar kamu bisa bekerja dengan General Manager, setidaknya sampai kau siap menjadi penerus L'Eclat. Tapi, apa kau tidak keberatan bekerja dengan Siwon?"

Choi Siwon. Entah mengapa Wendy begitu tidak ingin mendengar nama pria itu. Wajahnya mendadak masam tidak peduli seberapa keras usahanya untuk nampak biasa saja.Tapi usahanya percuma, Choi Junghwan sudah terlanjur melihatnya.

"Kalau tujuannya untuk mendapat ilmu dan pengalaman, aku akan berusaha seprofesional mungkin, Ayah."

"Apa yang Siwon lakukan padamu? Wajahmu mendadak masam mendengar namanya." Tanya Tuan Choi dengan sedikit nada gurau yang terselip pada kalimatnya.

Wendy terperangah tidak percaya. Otaknya mengutuki ketidakmampuan dirinya mengatur ekspresi muka yang jelas membuat posisinya tidak diuntungkan.

"Permasalahan rumah tangga, Ayah. Aku harap ayah tidak keberatan jika untuk sementara ini aku tidak ingin bertemu dengan putra ayah itu." Jawabnya jujur dan langsung mendapat respon senyuman dari Choi Junghwan.

"Aku tidak tahu apa yang putraku lakukan hingga kau sekecewa ini, tapi aku tahu ia memiliki riwayat trouble maker sebelum menikah denganmu jika kita mengesampingkan fakta mengenai kemampuan bisnisnya yang tidak perlu diragukan lagi. Aku juga tahu bertengkar seperti ini memang terlihat sangat kekanakan, tapi kita sedang membicarakan Siwon disini, sepertinya ada baiknya jika ia merenung menyadari betapa pentingnya dirimu baginya."

The Secret PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang