"Seungwan-ah."
Seungwan sedikit terkejut ketika salah satu sahabatnya, Sooyoung secara tiba-tiba masuk ke dapur pastry yang seingatnya sudah ditinggali oleh rekan-rekannya beberapa menit yang lalu. Secara otomatis perempuan tersebut mengalihkan perhatiannya dari marshmallow di hadapannya pada sahabatnya yang kini sudah berdiri di sampingnya.
"Sepertinya kau memiliki skill baru selain menyajikan makanan." Balas gadis berambut pendek dan berkacamata bulat itu singkat sebelum kembali berfokus kepada marshmallow dihadapannya.
Sooyoung tertawa renyah. "Kalau mengagetkanmu dapat memberikanku banyak tip, aku akan mengakuinya sebagai kemampuanku, Seungwan." Gurau gadis itu sembari mencomot sepotong marshmallow yang sudah bertabur tepung.
"Hm, aku rasa kau menggunakan perisa raspberry dengan kualitas bagus, marshmallow-mu enak"
Seungwan menggelengkan kepalanya namun tidak heran sedikitpun. "Just so you know, aku tidak menggunakan perisa namun puree Raspberry."
"Alright, cukup aku tau saja." Sooyoung masih fokus mengunyah marshmallownya, tidak terlalu tertarik sebenarnya untuk tahu apa yang digunakan Seungwan karena baginya saat ini marshmallow Seungwan adalah solusi terbaik untuk mood buruknya.
Seungwan melirik Sooyoung sekilas sambil memindahkan satu tray berisi penuh dengan marshmallow yang baru diselesaikannya ke sebuah cart yang terletak paling dekat dengannya.
"Troublemaker?" ucap perempuan itu tiba-tiba. Mencoba menebak alasan buruknya mood sahabatnya itu sembari tangannya sibuk membersihkan area kerjanya.
"The worst one!" Seru Sooyoung mendadak antusias. Kentara sekali gadis itu sebenarnya ingin membagikan pengalamannya dengan tamu bermasalah.
"Seorang tamu yang tidak memberitahukan dairy allergy-nya dengan alasan karena ia adalah seorang tamu repeater lalu menuntut complimentary night ketika alerginya kambuh karena aku tidak mengatakan pada chef untuk tidak memasak steaknya dengan butter. Salahkan reservasi tidak memberi info mengenai data tamu repeater kepada staff." Omelnya berapi-api.
Wendy yang baru saja selesai membersihkan area kerjanya dan mencuci tangannya kini sudah berada di hadapan Sooyoung. "Jadi, apa kau mendapat teguran?"
Sooyoung tersenyum masam. "Tidak sampai teguran, tapi tetap saja aku mendapat lirikan sinis dari Kwon Bujangnim." Ucapnya yang dibalas dengan anggukan paham dari Seungwan.
"Kalau begitu apa chimaek cukup untuk memperbaiki moodmu?"
Wajah sooyoung mendadak berbinar mendengar usulan Seungwan yang dianggapnya brilliant. Seungwan tahu betul sahabatnya itu adalah pecinta ayam goreng dan beer, tentu saja itu artinya chimaek adalah sebuah kesempurnaan untuk Park Sooyoung.
"Oke, call!"
Seungwan sudah mengganti seragam kitchennya dengan setelan andalannya : t-shirt yang dipadukan dengan training pants, hoodie dan sebah topi untuk menutupi rambut pendeknya. Dari tempatnya berdiri, ia melihat Sooyoung yang juga sudah menukar seragam waitress-nya dengan casual dress yang feminim, sungguh tipikal Sooyoung.
"Apa yang baru?" Ujar Seungwan tanpa basa-basi pada Sooyong yang sejak tadi begitu serius membaca notice board.
"General Manager kita, Tuan Choi kembali masuk jajaran pebisnis Korea yang berpengaruh versi majalah Forbes."
Seungwan menganggukan kepalanya paham sambil ikut melihat postingan terbaru notice board yang ia yakini di cetak langsung dari website-nya. "Sepertinya ia dapat dihandalkan keluarganya." Komentarnya datar.
![](https://img.wattpad.com/cover/176455536-288-k736341.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Princess
RomanceIncognito. Mungkin itu adalah kata terbaik untuk mendeskripsikan hidup seorang Wendy Son. She's living her best of both worlds! Satu waktu ia adalah pâtissier ceria yang hobi menghabiskan waktu dengan teman-temannya, di sisi lain dia adalah the...