[Chapter bonus bagian 1 edisi bulan Ramadhan. Tidak ada sangkut pautnya dengan part sebelumnya]Seungmin terbangun tanpa dikomando alarm. Ditolehnya kiri dan kanan. Jisung dan Lino masih tidur.
Jam menunjukan pukul tiga subuh. Ia harus segera memanaskan makanan untuk sahur. Tapi sebelumnya ia harus membangunkan kedua hyungnya ini. Seungmin kan takut kalau sendirian di dapur.
"Lino hyung... Bangun dong." Seungmin menggoyang-goyang tubuh Lino. Eh, Lino malah keenakan.
"Aduuh.. Kamu nakal deh zeyenks..." gumam Lino sambil meluk guling.
Seungmin bergidik ngeri ngeliatnya.
Ia beralih ke Jisung.
"Jisung hyung... Bangun dong, bantuin umin masak yuk!"
"Ugh.. Mph..." Jisung membuka matanya. "Iya dek? Apa? Kenapa? Pipis? Sini hyung temenin."
"Bukan hyung..."
"Terus?"
"Bangun, bantuin umin masak ya?"
Jisung hanya membalas dengan anggukan.
"Bangunin bang Lino dulu, hyung. Dia susah dibangunin."
Jisung dengan mata setengah terbuka dan setengah tertutup berjalan sempoyongan mendatangi ranjang Lino.
Astagfirullah!
Abangnya itu lagi nunggang guling!
Seungmin berdiri di belakang Jisung. Dia pengen belajar dari Jisung. Si jisung ini emang paling jago kalo soal bangunin orang.
Jisung melepas kaus kaki Lino lalu meletakannya di hidung Lino.
"Eh! Anjing! Bau kaki Woojin hyung!" Lino langsung terperanjat bangun.
Tiba-tiba pintu kamar terkuak, menampakan wajah Woojin yang mengantuk. "Apa loe sebut-sebut orang ganteng?! Buruan bangun bantuin masak!"
Gebrak!
Pintu ditutup lagi.
"Seungmin bangunin hyung yang lain sama Jeongin ya. Yang masak biar Jisung hyung sama Lino hyung." titah Jisung. Seungmin hanya mengangguk lalu keluar kamar untuk segera membangunkan saudaranya yang lain.
Dimulai dari kamar Felix, Hyunjin, dan Jeongin.
Seungmin terfokus pada Jeongin.
Males ah, bangunin Jeongin. Palingan nanti puasanya juga batal. Kan percuman. Batinnya. Aslinya dia masih kemusuhan sama Jeongin.
Jadinya Seungmin hanya membangunkan Hyunjin dan Felix.
Seungmin lalu beralih ke kamar Woojin, Bangchan, dan Changbin.
Di sana cuman sisa Bangchan dan Changbin.
"Chan hyung... Banguuun..."
"Ehm.. Iya, dua menit lagi ya."
"Nggak mau tau pokoknya bangun sekarang!"
"Egh.. Iya, iya bundaku cayang bundaku malang~"
Chan bangun lalu mencubit gemas pipinya Seungmin. Aslinya dia pengen nyakar.
Beralih ke kasur Changbin.
"Changbin hyung... Bangun udah subuh!"
Changbin menguap lebar, "thewrous gwee heorous bhilhwang huawaw gietho?"
"Sahur hyung... Puasa!"
"Gue nggak puasa umin." Changbin mempererat pelukannya pada guling.
"Kenapa?"
"Hyungmu ini sedang datang bulan. Ngerti kau?" jiwa batak Changbin keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hyung~ Hyung~ [stray kids] [Completed]✓
FanfictionFollow sebelum membaca ya :) Mereka hidup pada masa dimana harta dan tahta lebih berharga daripada nyawa... Ayo simak! Kira-kira hal licik apa saja yang dilakukan adek-adek untuk menjatuhkan takhta Hyung-nya? "Hyung, pilih gue apa harta?" "Jelas har...