"Jeongin mana?"
"..."
Hening. Semua terdiam bisu.
"Di WC kali!" celetuk Changbin. Yang lain langsung bernafas lega.
Chan pun bangkit untuk beranjak menuju toilet. Semua mata mengikuti step by step Chan hingga membuka pintu toilet.
Chan masuk, semua orang masih bersitegang menatap toilet. Tak lama kemudian Chan keluar dengan wajah datar.
"Napa loe Hyung?" tanya Jisung.
"Kaget ya lihat anunya Jeongin lebih besar daripada punya loe?" Lino terkekeh kayak om-om.
"Apasih lu Chan? Jeongin ngapain di dalem?" tanya Woojin tak sabaran. "Eh, tunggu?" Woojin menyadari sesuatu. "Tumben banget Jeongin gak protes pas tiba-tiba ada yang masuk ke toilet? Biasanya kan tuh anak langsung teriak kayak Tarzan?"
Semua orang saling lirik. Woojin langsung berdiri dan berlari masuk ke kamar mandi. Tak berapa detik ia keluar, berdiri di samping Chan dengan wajah gusar.
"Semuanya... Jeongin diCULIK!!"
"AAAAAAAAAAAAA!"
Teriakan Woojin membuat semua orang panik.
"TUNGGU!" Seru Changbin. Semua menatap padanya.
"Jangan nethink dulu. Bisa jadi Jeongin ada di dapur."
"Oh, iya ya!"
Semuanya terkekeh malu. Kenapa sih mereka alay banget. Pasti Jeongin ada di dapur kan? Kan kan?
"Yawdah semuanya... KEDAPUUUUUR GRAK!"
Mereka keluar dari kamar Woojin dan tiba di balkon kamar Woojin yang berada di lantai 3. Mata Jisung terpaku menatap lantai dasar sementara saudaranya yang lain mulai menuruni tangga.
"Hyung..." Lirih Jisung. Para Hyungnya yang tidak terlalu jauh kompak menengok.
"Apaan sih Sung? Agatha hamil? Ya ampun selamat ya lu jadi kakek Yeay!" cerca Changbin.
"Bukan Hyung... Coba lu lihat ke bawah..."
"Hah?"
"Ja-jangan bilang di lantai dasar ada mayatnya Jeongin!?" duga Lino. Mereka masih belum siap menatap ke bawah.
"Lebih buruk dari itu..." ucap Jisung.
"Ada mayat Seungmin juga?" tanya Chan.
Jisung menggeleng.
"Apa sih? Perabotan rumah kita ilang?" tanya Woojin.
"Kalian liat aja sendiri..."
"Awas aja lu Sung kalau sampe gak penting!" ancam Changbin. "Gue sumbangin Marchel sama Agatha ke kebun binatang."
Semuanya menoleh lantai dasar.
Di sana...
Di lantai itu...
Di lantai yang seluas lapangan sepakbola itu...
Di situ...
Iya di situ...
Ada tulisan besar yang dirangkai menggunakan tissu toilet.
INI BARU PERMULAAN HYUNG :)
"GILA! GAK WARAS!"
"RUMAH KITA DIBOBOL!"
"PERMULAAN DIA BILANG?!"
"PASTI FELIX DAN HYUNJIN!"
"TUTUP PINTU! JENDELA! VENTILASI DAN LUBANG PIPA SEKALI PUN!"
Pagi itu mereka menutup semua akses masuk menuju rumah. Mengunci diri di kamar Woojin.
Mereka sedikit lega. Setidaknya orang yang meneror mereka tidak akan bisa masuk ke dalam rumah kan? Kan?
Kecuali...
Kalau orang itu ternyata sudah ada di dalam rumah ... terkunci ... bersama mereka di dalam :)
ANJIR DAH? Napa lapak bobrok ini tiba-tiba jadi horor begini??
Nikmatin ajalah...
Btw, sirry iki limi bingit ipditnyi
Wkwk pada kebalik dah tuh mata kalian bacanya... Wkkkakak
KAMU SEDANG MEMBACA
Hyung~ Hyung~ [stray kids] [Completed]✓
FanficFollow sebelum membaca ya :) Mereka hidup pada masa dimana harta dan tahta lebih berharga daripada nyawa... Ayo simak! Kira-kira hal licik apa saja yang dilakukan adek-adek untuk menjatuhkan takhta Hyung-nya? "Hyung, pilih gue apa harta?" "Jelas har...