"HELLOW DADDY COMING!!" teriak lelaki paruh baya sambil merentangkan kedua tangannya dan berjalan menuju Woojin dan saudara-saudaranya.
Kebayang gak sih, alay banget.
Changbin nepuk dahi, "Aduh... Itu bapak siapa, sih?! Malu-maluin banget!"
"Itu bapak loe bege!" sahut Chan.
"Bapak kita Bajenk!" ralat Jisung.
"Daddy ...!!" Lino lari pengen meluk Daddy, tapi dahinya ditahan pakai telunjuk Daddy. Jadilah Lino kayak berenang sambil ngepak-ngepakin tangannya.
"Eh?! Kamu siapa? Main nyosor aja!" kata Daddy.
"Ini Lee KNOW alias LEE MIN HO, Dad! Anak nomor tiga-nya Daddy!" seru Lino.
"Owh... Anak saya? Bilang dong! Sini peluk!"
"gak ah!" Lino bergidik.
Jisung mati-matian nyembunyiin gigi tupainya biar gak keliatan, soalnya dari tadi dia nahan tawa.
"Btw, kenapa sih si Umin bisa ketabrak mobil? Kalian gak jagain dia ya? Daddy kan udah bilang kalian harus saling bunuh, eh Jaga maksudnya. Kalian juga gak boleh keluar rumah, gak boleh maen di jalanan. Liat akibatnya? Puas?" bentak Daddy.
Hyunjin yang baru datang pun kena semprot.
"Ini juga si Unjin kenapa baru dateng? Dari mana aja?! Pacaran mulu kerjaannya!" omel Daddy.
"Habis dari toilet, Dad ..." lirih Hyunjin.
"Siapa ..." sentak Daddy.
"Yang nanya, ckckck ..." Changbin cengengesan di balik pundak Chan.
"Yang peduli!" lanjut Daddy sambil menyorot tajam Changbin.
Rasain tuh bang. Mingkem kan loe :)
"Maaf, Dad ... Ini semua salah Ujin yang lalai jagain dedek Umin." Ujar Woojin.
Hilih kintil. Giliran ama Daddy manggilnya dedek Umin. Biar apa coba ?! —Chan.
"Ya, emang salah kamu! Emangnya salah siapa lagi?!" seru Daddy.
"Mampoooos ..." gumam Chan.
"Chanie juga! Harusnya kamu bantuin Ujin hyung jagain dedek yang lain, bukan malah mampusin dia!" sembur Daddy.
Si Bangchan dipanggil Chanie ... Geli gue.
"Lina ... Eh, maksud Daddy Lino. Lino kenapa zeyenk? Masih ngambek sama Daddy?" tanya Daddy lembut seraya duduk di samping Lino.
Uuuh ... Ena ya Lin, di elus-elus gitu rambutnya ... RRRambutnya loh guys ... Rambuuut.
Yang lain pada ngiri.
Habis Daddy pergi si Lino langsung di baku hantam. Yakin deh author :)
Lino ngelirik Daddy yang sedikit lebih tinggi darinya, "enggak Dad. Btw, makasih loh, Dad... Karna berkat Daddy Seungmin bisa dioperasi secepatnya." katanya lalu memeluk erat tubuh Daddy-nya.
Hem... Cari muka, ya, Lin?— Woojin siaga satu.
"Jadi, harga satu ginjal itu empat ratus juta. Atau setara dengan uang bulanan kalian. Jadi, Daddy gak akan transfer uang selama satu bulan ke kalian." kata Daddy.
Lino melonggarkan pelukannya.
"Maksud Daddy?"
"Kalian pikir beli ginjal itu pake daun? Pake money keleus. Dalam kata lain, kalian hidup tanpa uang dari Daddy selama satu bulan untuk ganti rugi uang yang dipake buat beli ginjal untuk Umin."
Najis! Najis! Najis! Gue memeluk orang yang salah —Lino.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hyung~ Hyung~ [stray kids] [Completed]✓
FanficFollow sebelum membaca ya :) Mereka hidup pada masa dimana harta dan tahta lebih berharga daripada nyawa... Ayo simak! Kira-kira hal licik apa saja yang dilakukan adek-adek untuk menjatuhkan takhta Hyung-nya? "Hyung, pilih gue apa harta?" "Jelas har...