Chapter 8. Tanpa Status

152 19 0
                                    

08. TANPA STATUS

Menjalani hubungan tak semudah membalikkan telapak tangan, ada banyak yang harus dipertaruhkan. Termasuk kembali patah —Laviona

"Aksara, lo dimana?" panggil Seira pada orang diseberang sana.

"Di toilet, kenapa, Ra?"

"Lo ada waktu nggak? Gue pengen ngomong sesuatu sama lo,"

"Bisalah, apasih yang nggak buat lo."

"Ish! Gue serius Aksara,"

"Yaudah deh, nanti gue seriusin, nanti gue ke kelas lo, jemput lo buat ke KUA secepatnya," Aksara tertawa.

"Terserah! Pokoknya gue mau ketemu sama lo nanti, pas jam istirahat! Nggak ada bantahan!"

"Siap ibu negara!"

Seira mengakhiri sambungan sepihak, tak mau lama-lama berbicara dengan orang sejenis Aksara.

Tapi mau bagaimanapun, Seira tidak mempungkiri, bahwa ia nyaman berada di dekat Aksara.

Seira menggeleng pelan, menepis pikiran untuk jatuh cinta kembali. Karena bekasnya masih terasa segar diingatan Seira.

"Ra, ngapain lo senyum-senyum gitu?" tanya Fara yang langsung duduk dibangku Seira.

Seira menggeleng, senyum itu tak pudar dari bibirnya,

LINE!

Aksara Fernandio
Kenapa senyum-senyum sendiri?

Aksara Fernandio
Suka ya mau gue seriusin:p

Seira Allenden
PD banget lo,

Aksara Fernandio
Jadi? Gue yang PD atau lo nih?

Aksara Fernandio
Gue lagi didepan pintu,
terus lihat ada cewek senyum-senyum,
itu bukan lo kan?

Sontak Seira mendongak, melebarkan matanya. Yang benar saja, Aksara sedang berdiri di pintu ruangan kelas Seira,

Pipi Seira memerah karena malu, pasti sangat malu ketika tertangkap basah senyum-senyum seperti orang gila.

Seira berdiri lalu menghampiri pemuda itu diambang pintu, "Ngapain sih kesini?"

"Bawa tas lagi," tambahnya.

Aksara menatap Seira seksama, "Kenapa belum siap-siap?"

"Siap-siap apanya sih?"

"Katanya mau gue seriusin, buruan ambil tas lo, kita ke KUA." katanya dengan wajah tanpa dosa.

Seira mencubit perut Aksara, alhasil pemuda itu merintih kesakitan.

"Sana lo kawin sama kambing!"

"Nggak mau, orang gue maunya sama lo!"

"Yeh.. Siapa bilang mau?"

"Lo barusan! Titik! Pokoknya kita ke KUA sekarang!" Aksara menarik paksa Seira.

Seira untuk Aksara ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang