Chapter 9. Tanpa Status (2)

148 21 3
                                    

09. TANPA STATUS (2)

Membuka hati lagi itu tak semudah membalikkan telapak tangan,Laviona

"Ra, lo nanti pulang bareng siapa?" tanya Aksara pada gadis cantik dihadapannya.

Seira menggeleng, "Nggak tahu,Sama lo boleh?"

"Lo, mau pulang bareng gue?"

Seira mengangguk, "Iya, itu sih kalo dibolehin,"

"Boleh kok, ketemuan di parkiran ya?" ajak Aksara pada gadis itu.

"Oke!"

Aksara berdeham untuk menghilangkan rasa gugupnya, "Lo, nyaman jalan bareng tanpa status?"

Seira tersentak dengan pertanyaan itu, ia diam karena tak tahu harus menjawab apa.

"Ra, kenapa diem?"

"E—enggak,"

"Sekali lagi gue tanya, lo nyaman nggak jalan tanpa status?"

Seira enggan menjawab, sejujurnya dia terkejut, karena Aksara langsung menembaknya dengan kata-kata seperti itu.

Seira tahu, Aksara tipe orang yang tidak suka basa-basi. Tapi, ini bukan hanya masalah Aksara saja, tapi ini juga ada hubungannya dengan Seira.

Seira tahu kemana arah pembicaraan mereka berdua, pasti Aksara akan mempermasalahkan hubungan mereka.

"Jujur, gue nggak nyaman jalan tanpa status," Akhirnya Seira menjawab dengan seluruh kekuatannya.

"Terus kenapa lo malah seneng jalan sama gue?" Perkataan Aksara barusan, membuat pikiran Seira mendadak kalut, bingung harus melakukan apa.

"Kenapa Ra, kenapa lo seneng jalan sama gue tanpa status?" tanya Aksara lagi.

Kenapa ngedesak terus sih?

"Ng..Nggak tahu," balas Seira.

"Yaudah deh, gue tahu lo nggak bisa jawab, tapi asal lo tahu, setiap orang itu pasti punya trauma. Tapi, jangan pernah menyangkal kalo lo punya rasa yang sama kayak gue. Gue pergi," Setelah mengatakan itu Aksara berdiri, dan perlahan menjauh.

Tunggu! Bukan itu niat gue!

Ingin rasanya Seira meneriakkan itu dihadapan Aksara, dirinya juga mulai sadar, bahwa mungkin dirinya juga sama.

Jatuh cinta pada Aksara.

Namun, seperti ada sebuah hembusan angin yang menuntutnya untuk tetap bungkam, seakan tak bisa berbuat ataupun berkata-kata.

"Maaf Aksara, tapi gue belum siap patah hati lagi,"

***

Aksara Fernandio
Sorry, gue tadi egois.

Aksara Fernandio
Mungkin dugaan gue benar,
lo nggak punya rasa apa-apa sama gue.

Aksara Fernandio
Sorry juga, gue nggak bisa anterin lo.
Gue ada urusan nanti pulang sekolah.
Sebagai gantinya, nanti abang gue yang jemput lo.

Seira untuk Aksara ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang