Chapter 31. Sebuah Kejutan

111 18 0
                                    

31. SEBUAH KEJUTAN

Happy Reading!❤

NOW PLAYING | Denda - Terlalu Sayang

"Senyum lo itu virus menular, Ra. Sukanya bikin gue berbunga-bunga terus."
— Aksara

Seira menghela napasnya berkali-kali. Memandang lautan manusia di lapangan sekolah dari jendela kelasnya. Pemandangan ini benar-benar langka yang pernah ada di SMA PANCASILA.

Perempuan berseragam olahraga itu amat sangat gugup. Jiwa keberaniannya menciut ketika melihat banyak orang bergerumul hanya untuk menanti dirinya.

"Ra, mau sampai kapan lo disini terus? Semua orang nungguin lo Ra. Kasihan mereka," kata Fara. Gadis yang lebih pendek dari Seira itu beringsut mendekati sahabatnya. "Ini waktunya Ra. Lo nggak bisa terus-terusan lari dari masalah."

"Apa gue bisa Far?" tanya perempuan itu lirih.

Fara mengangguk. "Lo pasti bisa Ra. Kesempatan cuma dateng satu kali. Apa lo yakin, kesempatan ini bakalan dateng lagi?"

Seira menunduk, menggeleng pelan. Ia tahu, kesempatan ini hanya datang sekali saja. Tapi mengapa? Sangat sulit untuk menerima semuanya. Seira hanya dijadikan bahan taruhan antara dua kubu sengit yang saling melempar tatapan mematikan dilapangan sana.

"Jujur Far, gue...,"

"Lo belum bisa terima semua ini?" tanya Fara memotong ucapan Seira yang menggantung.

Seira mengangguk pelan. Ia sangat takut jika Aksara kalah. Bukan, bukan karena Seira ingin terbebas dari jeratan Angga. Melainkan, Seira tahu, Angga tidak akan semudah itu menerima sebuah kekalahan. Siapapun yang mangusiknya, harus siap untuk bermain tangan.

"Ra, udah nggak ada gunanya lo lari. Semuanya udah didepan mata. Lo nggak bisa lari lagi dari masalah ini Ra." ujar Fara. Perempuan itu maju dihadapan Seira, menyentuh kedua pundak gadis itu. "Jangan lari, Ra. Udah cukup lo tersiksa kemarin-kemarin aja. Jangan untuk seterusnya...,"

Seira meneguk ludah. Hatinya berkata; ia harus melewati semua ini. Tapi mengapa? Jalan kerja otak dan hatinya benar-benar tidak searah.

"Soal Aksara, gue tahu lo ragu sama dia. Tapi apa iya, lo bakal terus-terusan bebanin dia sama semua ini? Lo nggak mikir kerja keras dia buat bujukin kepala sekolah? Lo nggak mikir gimana caranya Aksara nyatuin mantan-mantan lo juga? Apa lo sama sekali nggak mikir sampai situ?" tanya Fara pelan, berhasil menusuk Seira telak.

"Apa gue bisa Far?"

Fara mengangguk yakin sekali lagi. Seira menatap mata Fara, tidak ada keragun ataupun kebohongan dalam pancaran matanya.

Seira menghembuskan napas kecilnya. "Bismillah, gue pasti bisa."

***

Seira meneguk ludah ketika tatapannya jatuh pada Aksara. Cowok bertubuh jangkung itu duduk disebuah bangku kayu dengan topi bertuliskan Nike bertengger manis di kepalanya.

Aksara, cowok itu memantapkan fokusnya pada arah depan. Seira tidak sadar, bahwa yang ditatap Aksara adalah Angga.

Seira terkejut ketika Aksara menoleh ke arahnya. Dengan cepat, perempuan itu memperbaiki posisinya.

"Eh, Kak Angga ganteng banget siii!"

"Enak aja! Aksara jauh lebih ganteng tau!"

Seira untuk Aksara ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang