Chapter 45. Kamu Tidak Egois

106 11 3
                                    

| Empat Puluh Lima

NOW PLAYING | Geisha – Cinta dan Benci

Awalnya, aku percaya bahwa takdir kita akan dipertemukan di suatu titik yang indah nantinya. Namun aku lupa, bahwa rasa percaya tak selalu menjelma menjadi realita.”
I

________________________________________________________

   “KAK, ini kita mau kemana?” tanya Seira pada Ferdy. “Danaunya nggak belok kesini, Kak.”

Hening, Ferdy tak menyahut ucapan Seira. Laki-laki itu tetap fokus pada setir dan jalan di hadapannya.

“Kak Ferdy! Jawab!”

Ferdy mengerem mobilnya mendadak. Laki-laki itu menatap jengah Seira yang mengelus dadanya sebab ia menginjak rem dengan mendadak.

“Maaf,” Ferdy mengusap puncak rambut Seira dengan perasaan bersalah. “Kita nggak akan ke Danau itu, Sei. Kita mau ke tempat lain,”

Seira melebarkan matanya. “Kita mau kemana Kak?”

Ferdy tak menjawab. Pria itu malah melengos dan menginjak kembali pedal gas.

“Kak Ferdy!” geram Seira.

“Lebih baik kamu nggak tahu apa-apa sekarang, Sei. Ini semua buat kebaikan kamu,” Ucapan Ferdy benar-benar ambigu. Banyak makna yang ada pada perkataannya.

“Maksud Kakak aku nggak berhak tahu gitu?!”

Mau tak mau, Ferdy mengangguk. Memang, itu kenyataannya. Lebih baik Seira tak tahu apa-apa, daripada ia mengetahui semuanya.

Bagi Ferdy, lebih baik melihat Seira kebingungan seperti ini, daripada melihat gadis cantik itu terluka.

“Kamu nggak boleh terluka, Sei.” kata Ferdy. “Kamu lebih dari segalanya buat Kakak,”

Seira menatap Ferdy tak percaya. “Kak, sadar! Aku pacar Adek, Kakak!”

Ferdy tersenyum tipis. “Kakak nggak pernah mau ngerusak hubungan orang lain. Apalagi Adek sendiri,” ucapnya. “Tapi kalo hubungan itu emang udah hancur dari awal gimana? Apa orang ketiga harus selalu jadi sasaran tuduhan yang pertama?”

“Perusak nggak akan bisa masuk, kalo pemiliknya nggak kasih jalan,” ucap Ferdy lagi.

Seira berkata. “Bahasa Kakak ketinggian. Aku tahu Kakak cuma mau bilang kalo Aksara selingkuh. Itu aja, kan?”

“Seandainya aku minta Aksara buat aku seorang, itu egois nggak?” tanya Seira.

Ferdy diam. Entah jawaban apa yang harus ia berikan pada gadis itu. Pertanyaan ini benar-benar menjebak.

Seira terkekeh miris. “Salah, kan? Aku salah kalo minta Aksara buat cinta sama aku aja?”

Ferdy masih terbungkam.

“Oke. Aku emang egois,” kata Seira.

Ferdy menolehkan kepalanya menghadap Seira. Tunggu, jangan sampai fokusnya terpecah belah. Kendaraan ini mengangkut dua nyawa sekaligus.

Seira untuk Aksara ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang