Chapter 32. Pernyataan Cinta

129 20 5
                                    

32. PERNYATAAN CINTA

Happy Reading!❤

NOW PLAYING | Denda - Terlalu Sayang

Senyum lo itu nyawa buat kita, Ra. Hal yang harus dijaga selama kita masih ada.
Para Ex yang terhormat

“Pertandingan yang pertama!” ujar sang MC tegas. Siapa lagi jika bukan Bu Loli, guru BP paling keras yang ada di SMA ini. “Pertandingan pertama adalah pertandingan memasak! Di persilahkan memasak makanan apapun! Bahan-bahannya telah tersedia di atas meja dihadapan kalian!”

Gery bersiap-siap dengan cara menggulung kemejanya sebatas bahu. Membuat daerah bahu hingga pergelangan tangannya bebas.

“DALAM HITUNGAN KETIGA, MULAI!” kata Bu Loli melalui mic.

Gery mulai menyiapkan baskom berisi sedikit air. Meletakkannya diatas kompor, bertujuan untuk merebusnya.

“Ger, lo mau buat apa?” tanya Zio pelan yang sudah berada di belakangnya.

Gery meletakkan telunjuknya dibibir. Mengisyaratkan Zio untuk diam.

“Tapi, Ger. Lawan sebelah lagi...,”

Gery menoleh ke arah kirinya. Mendapati satu laki-laki yang sudah memakai celemek sama sepertinya.

“Udah, Bang. Lo diem, atau gue tumpahin ni air mendidih ke muka lo.” kata Gery yang masih fokus pada pekerjaannya.

Zio langsung diam. Pemuda itu menghela napas melihat lawan Gery yang terlihat berusaha menyaingi kemampuan Gery. Tapi mustahil, Gery adalah anak salah satu pemilik restoran ternama di Jakarta. Laki-laki itu sering menjuarai lomba memasak walaupun terkadang banyak cibiran yang menohok hatinya kuat. Laki-laki nggak pantas berada di dapur!, kata siapa?

Sekitar 20 menit kemudian, peluit yang berasal dari Bu Loli mendengung ditelinga para murid SMA PANCASILA.

Gery menghela napas lega. Laki-laki itu sedang terlihat menabur serbuk coklat diatas brownies buatannya.

“Selesai! Kalian berdua, angkat tangan kalian!” ujar Bu Loli. Gery dan rival disampingnya pun mengangkat tangan. Gery sedikit melirik meja berantakan rivalnya yang ada tepat disamping kirinya. Roti buatannya hancur, itu yang Gery lihat menggunakan matanya. Membuat Gery sedikit tersenyum puas. Sombong dikit gapapa elah!

“OKE! BERSIAP UNTUK PERTANDIGAN KEDUA! LOMBA MEMBUAT PUISI BERJUMBLAH 5 BAIT SELAMA 3 MENIT, DIMULAI DARI SEKARANG!!”

Ferdy masih nampak santai dengan kertas dan pulpen yang ada dihadapannya. Satu menit laki-laki itu berpikir, akhirnya ia mau menyentuh pulpen yang ada didepannya.

“Stop! Pertandingan selesai!” Suara itu menggema, diikuti peluit di belakangnya.

Ferdy menghela napas lega. Laki-laki itu melirik Seira yang sedang duduk sendirian di pojok bersama Fara. Lalu pandangannya beralih pada anak buah Angga, yang tak lain adalah rivalnya. Rivalnya itu tampak frustasi, mungkin, karena tidak bisa menyelesaikan puisi lima baitnya selama tiga menit.

“Pertandingan ketiga, adalah pertandingan cerdas cermat! Silahkan Zio dan Ando dari kubu kanan, dan Radin beserta Fadel dari kubu kiri. Pertandingan, dimulai dua menit lagi! Cerdas cermat akan dilakukan berpasangan!”

Hiya-hiya, mereka aja berpasangan. Masa kamu enggak? <<< Author lucknut.

Tampak Angga meremas rambutnya sendiri. Pemuda itu tampak tak terima dengan pertandingan ini. Bagaimana bisa, semua lomba yang diakan selalu sesuai dengan bakat para ex Seira masing-masing?

Seira untuk Aksara ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang