Chapter 25. Seira dan Rahasia

129 17 3
                                    

WARNING! CHAPTER INI ISINYA FLASHBACK'AN SEMUA. BAGI YANG TIDAK MAU MENGENANG MASA LALU, SILAHKAN MENYINGKIR! KARENA AUTHOR TAHU, MENGENANG MASA LALU ITU NGGAK ENAK! PERCAYA DEH!🍖

25. SEIRA DAN RAHASIA

Dia yang kau anggap sedang bahagia, kadang menyimpan sejuta luka jauh didalam hatinya.
— Seira untuk Aksara

Lima tahun yang lalu.........

“Kak Ariya!”

Panggilan itu membuat gadis berambut pendek itu menoleh. Tersenyum mendapati sepupu perempuan satu-satunya sedang tertawa menyambutnya diambang pintu.

“Ale. Sini.”

Ale adalah panggilan kesayangan untuk Seira. Karena dia anak satu-satunya yang mempunyai marga Allenden.

Seira mendekat ke arah Ariya, gadis yang sedang memakai seragam putih biru yang telah dicorat-coret. Entah itu spidol, atau perwarna semacamnya.

“Kak Ariya, Abang Arya mana?”

Ariya mendengus. “Kenapa sih nyari Arya terus? Paling-paling lagi nongkrong sama temen-temennya.”

Seira tertawa. “Ale, Ale diterima disekolah Kak Ariya loh!”

Ariya terkekeh. “Kakak udah yakin. Ale kan pinter. Apa aja bisa.” ujarnya sambil mengelus puncak kepala Seira.

“Kak Ariya kan udah lulus. Boleh dong rayain kelulusannya. Terus, entar Kak Ariya masuk SMA mana??”

Ariya menggeleng sambil tersenyum. “Sabar ya, Ale. Kakak belum wisuda. Entar Kakak belanjain ke Mall deh.”

Seira menggeleng. “Enggak ah. Mall nggak asik. Mainnya itu-itu aja. Ale pengen piknik sekeluarga!”

Ariya sekali lagi tertawa. “Oke, as your wish.

“Ayo, Kak! Kita ke Nenek. Kita tunjukin kalo Kak Ariya udah lulus! Ale juga!”

Ariya tinggal di rumah Seira sejak kecil. Orangtuanya meninggal. Dia dan Arya dirawat oleh Kakek-neneknya juga Mama-papa Seira.

Ariya sangat bahagia. Walaupun momen-momen terpenting dalam hidupnya ia harus lewati tanpa adanya orangtua. Tapi Ariya sudah bahagia. Mempunyai keluarga besar yang sangat menyayanginya, adalah hal yang terindah bagi Ariya.

<<<•>>>

Singkatnya, Seira adalah gadis cilik populer. Sejak SD, gadis itu menjuarai berbagai pertandingan. Entah itu bidang akademik, maupun non akademik.

Pada suatu hari, Arya pulang kerumah membawa teman. Namanya Elfrand. Dia seumuran dengan Ariya dan Arya.

Pada malam itu, Ariya jatuh cinta pada Elfrand pada pandangan pertama. Tapi siapa sangka? Elfrand malah jatuh cinta pada Seira. Sepupu kesayangan Ariya.

Ariya menceritakan tentang perasaannya untuk Elfrand pada Seira. Seira juga antusias mendengar curhatan sepupunya itu.

“Kak Ariya, pasti Kak Elfrand juga suka sama Kakak. Kan Kakak cantik.” ujar Seira senang.

Seira untuk Aksara ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang