Karma itu nyata dan sekarang gue ngalamin sendiri
Satria Ardinata
Happy Reading
Motor itu berhenti di depan gerbang sekolah yang memang sekolah tetangganya juga.
Lelaki yang tadi mengendarai motor itu kemudian berjalan mendekat ke arah gerbang mencari seseorang.
"Bunga" Panggilnya membuat gadis yang sedang berjalan itupun mendongak ke arahnya lalu tersenyum.
"Hai Satria" sapa Bunga balik tak lupa dengan senyum manisnya membuat Satria ikut tersenyum tipis.
Bunga berjalan mendekat ke arah Satria.
"Satria ngapain di sekolah Bunga? " tanya-nya
"Gue mau anter lo pulang"
"Tapi Bunga gak nelpon ataupun chat Satria buat anter pulang Bunga" ujar Bunga polos dengan dahi berkerut tanda bingung juga.
Satria yang melihat itu tak segan mengacak pucuk kepala Bunga membuat gadis itu menatapnya kesel.
"Ayo" setelah Bunga naik, mereka berdua pun pergi.
Hal tadi tak luput dari penglihatan Arga yang sedang berdiri bersama Revan, Ucok, Tomo, dan Angga di bagian parkiran.
"Ga mending lo gercep kalo enggak si Satria bisa selangkah lebih dulu dari lo" sahut Ucok membuat yang lain mengangguk tanda setuju.
Setelah itu mereka juga pulang karena hari mulai panas.
***
"Kenapa Satria ngajak Bunga ke tempat ini?" Tanya Bunga saat melihat kesekeliling tempat itu.
"Masuk dulu" Satria menarik lengan Bunga pelan untuk segera masuk ke tempat itu.
"Demi apa?! Satria ini keren banget. Bunga baru tau kalo ada tempat seindah ini di dalam hutan" teriak Bunga terlalu girang.
Gadis itu takjub melihat danau yang ada di depannya. Danau dengan pemandangan yang begitu indah membuat Bunga ingin berlama-lama ditempat ini.
"Sini duduk" titah Satria setelah membuka jaketnya diatas rumput.
"Loh kenapa jaketnya di--"
"Duduk aja, gak papa" potong Satria cepat.
Semilir angin menerpa wajah mereka membuat suasana semakin sejuk untuk dinikmati.
"Gue mau curhat" suara Satria membuat Bunga menengok kesamping.
"Satria? Curhat?" Tanya Bunga menunjuk Satria.
Jangan ditanya kenapa reaksi gadis itu berlebihan. Seorang Satria ingin curhat? Daebak!
Okay, back to topic.
"Yaudah kalo--"
"Eh Bunga mau dengar kok. Janji"seru Bunga sambil mengangkat jari telunjuk dan jari tengah berbentuk peace.
"Gue lagi dilema bangat. G-gue kayaknya suka sama seseorang. Tapi gue gak ada niat buat suka sama cewek itu. Maksud gue, gue cuma pengen buat dia sebagai umpan aja tapi gak tau kenapa gue malah kejebak perasaan bodoh ini. " ujar Satria memandang kedepan.
Sebisa mungkin ia menghindari tatapan gadis di sebelahnya itu.
"Siapa? Maksud Bunga siapa cewek yang Satria jadiin umpan itu? Apa Bunga ceweknya?" Tanya Bunga membuat Satria diam beberapa saat kemudian menggeleng tanda 'bukan' dan Bunga percaya itu.
"Kalo menurut Bunga, Satria udah kena karma karena Satria berniat melakulan kejahatan dari awal. Mungkin perasaan yang Satria rasakan sekarang itu sebagai hukuman. Bunga saranin mending Satria minta maaf ke cewek itu dan berkata jujur tentang semuanya karena kalo tidak nanti malah Satria yang akan hancur sendiri karena terbebani dengan perasaan suka secara diam-diam dan Bunga tau bagaimana sakitnya perasaan yang tak terbalaskan itu. Tapi Satria masih punya harapan, kita kan gak tau cewek itu suka apa enggak sama Satria jadi Satria harus mencoba. Okay! Semangat Satria!" Ucap bunga panjang lebar yang didengar Satria dengan baik.
Lelaki itu bahkan menyadari jika Bunga tengah menahan tangis saat membahas tentang perasaan tak terbalaskan itu dan Satria benci Bunga jika sudah seperti itu.
"Gue tau lo mau nangis jadi nangis aja. Gue gak suka kalo nangisnya ditahan" hanya butuh beberapa detik, Bunga langsung menangis dengan kepala menunduk.
Satria dengan jantung berdebar gugup merengkuh Bunga ke dekapannya membuat Bunga sedikit tenang.
"Gue bakal mencoba seperti apa yang lo bilang" gumam Satria pelan saking pelannya Bunga pun tak mendengarnya.
TBC
Jangan lupa vote & komen
Part ini hasil keynara_East Lampung & Maluku
KAMU SEDANG MEMBACA
[SHS 1] Arga's (COMPLETED)
Teen FictionAmazing cover by @coocacolla Written by @tyas_sr dan @keynara_ Kisah tentang si beku Arga dan si tengil Bunga. Dua orang yang saling mencintai namun terjebak oleh kata "bestfriend". Arga yang mencintai Bunga namun tak mampu mengungkapkan karena taku...