27. Bunga diculik

5.1K 187 34
                                    

Senyumanmu adalah candu bagiku, jadi takkan kubiarkan seorang pun merebut senyumanmu.

Arga Gumpita Permana

Happy Reading

Setelah memarkirkan motornya , Arga mengetuk pintu disusul ucapan salam seperti yang selalu ia lakukan sebelum masuk rumah.

Arga pun berjalan masuk ia melihat Ayuni yang sedang sibuk di dapur.

"Ma" panggil Arga membuat Ayuni tercengat kaget

"Astagfirullah abang kamu ya buat mama kaget. Untung mama gak punya riwayat jantungan" cerocos Ayuni membuat Arga terkekeh.

Ia berjalan menuju kamarnya dilantai atas. Sungguh hari ini sangat melelahkan. Dari pagi belajar disertai les tambahan yang mulai aktif membuatnya ingin sekali mengistirahatkan tubuh sebentar. Namun apa daya, permintaan Bunga untuk ke pasar malam tak bisa ia tolak.

"Nanti kita ke pasar malam ya" Begitulah ucapan Bunga disertai muka imutnya membuat Arga kalah telak.

Padahal ia ingin protes bahwa malam ini malam selasa buat apa ke sana? Bukankah le pasar malam itu pas malmingan biar pas untuk pasangan yang baru pacaran? Entahlah lebih baik ia mandi.

Lima belas menit selesai dengan ritual mandinya Arga kemudian berganti pakaian dan memilih turun dan makan sebelum pergi bersama Bunga. Bahkan penampilan Arga bisa dibilang perfect.

"Ada apa ini kenapa penampilan malam ini beda sekali, hm?" Tanya Ayuni bermaksud menggoda Arga.

"Mau kemana?" Tanya Rendi yang duduk di sebelah Ayuni.

"Arga mau ke pasar malam bareng Bunga" ucapnya jujur membuat Ayuni tersenyum sedangkan Rendi mengangguk.

Ia bahkan tak percaya kalau
putra-nya sudah besar bahkan sudah mempunyai pacar.

"Papa izinin tapi ingat jangan pulang terlalu malam. Minta izin ke Om Brayen sama Tante Sherly juga. Kamu seorang laki-laki jadi harus tanggung jawab." Perkataan Rendi didengar dengan baik oleh Arga.

Setelah aktifitas makan selesai Arga langsung pamit dan menuju ke rumah Bunga yang bertetangga denganny.

Setelah mengetuk pintu dan mengucap salam Arga berjalan masuk.

Brayen dan Sherly yang sedang nonton di ruang tengah tersenyum saat melihat Arga.

"Ayo sini nak duduk kita nonton" titah Sherly.

"Bunga ada tan?" Tanya Arga setelah ia duduk di sofa, disamping Sherly, jadi posisi Sherly diapit oleh dua
laki-laki walaupun Arga sedikit jarak.

"Ada. Kamu kok rapi banget. Mau jalan ya sama Bunga?" Tanya Sherly membuat Arga salah tingkah.

"Yaudah tante panggil dulu. Kamu sama om dulu" setelah itu Sherly berdiri berjalan menuju kamar Bunga untuk memanggil anak gadisnya itu.

Tinggallah Arga berdua dengan Brayen. Arga sedikit gugup karena suasana yang tiba-tiba berubah kaku.

"Arga" suara Brayen yang tegas membuat Arga mendongak.

"Iya om?"

"Om tau kamu sama Bunga saling mencintai. Om percaya kamu. Kamu lelaki baik dan bertanggung jawab seperti Papamu Rendi. Om percaya sama kamu jadi om titip Bunga sama kamu. Tolong selalu jaga dia selalu ada untuk dia. Kamu taukan Bunga sikapnya seperti apa. Manja, ceroboh dan sedikit cerewet jadi sabar ya hadapi sikapnya" ucap Brayen lalu menepuk bahu Arga dua kali tanda ia percaya pada lelaki yang menjadi kekasih dari anaknya itu.

[SHS 1] Arga's (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang