Kamu adalah alasanku menjadi gila. Aku gila karena aku sangat mencintaimu
Arga Gumpita Permana
Happy Reading
Untuk beberapa hari ke depan kelas dua belas diliburkan dengan alasan supaya mempersiapkan diri untuk les tambahan yang akan mereka lakukan senin nanti.
Namun bukan mengistirahkan tubuh dan pikiran Arga malah mengatur rencana untuk mendaki gunung bersama. Ia juga realisasikan ini sebagai bentuk pajak jadian bagi teman-temannya.
Menurutnya pajak jadian berupa makan di kantin sekolah atau hanya sekedar menghabiskan uang di mall itu sudah biasa alangkah baiknya berupa sesuatu yang langkah seperti mendaki gunung misalnya.
Sekarang mereka semua sedang bersiap untuk menempuh jarak jauh. Mereka berkumpul di rumah Arga.
Sebenarnya Bunga dan Caca tak bisa ikut dikarenakan mereka masih kelas sebelas yang tak diliburkan. Namun apa daya keinginan dua gadis itu sangat keukeh sehingga absen mereka untuk beberapa hari kedepan yaitu izin.
"Si Ucok sama Alea beneran gak ikut ya? " tanya Revan.
Lelaki itu sudah siap dengan segala macam keperluannya. Bahkan barang-barang yang ia bawa kebanyakan bergambar kartun sincan membuat Tomo dan Arga dari tadi meledeknya.
"Gue udah telepon si Ucok tapi kata dia tetap sama dia gak bisa ada urusan katanya." Ujar Arga membuat mereka semua mengangguk.
"Ck. Arga sama Bunga pasangan, Tomo sama Caca pasangan kan, masa iya gue homo-an sama si Angga!" Ucapan Revan mengundang gelak
tawa dari mereka semua kecuali Angga yang hanya terkekeh.Angga sendiri sebenarnya malas untuk ikut mendaki gunung. Menurutnya itu buang-buang waktu belum lagi barang bawaan yang sudah pasti berat apalagi cuaca lalu melewati hutan, seram katanya. Tapi karena paksaan dari Arga ia pun terpaksa ikut. Entahlah bahkan Angga tak bersemangat sama sekali.
Setelah berpamitan kepada orang tua Arga dan Bunga mereka pun memutuskan untuk segera berangkat.
Butuh beberapa jam untuk mereka sampai di tempat tujuan. Selama perjalanan pun Arga dan Tomo selalu bertukar peran menyetir jikalau diantara mereka satu merasa kantuk.
Angga dan Revan di mobil satu lagi dikarenakan mobil Arga hanya bisa menampung empat orang saja. Hal tersebut tentu membuat Revan kesal bukan main ia bahkan mencibir Arga.
"Holkay tapi mobil yang isi enam orang aja gak bisa beli. Gak bisa dibilang holkay" begitulah cibiran Revan yang dibalas dengusan oleh Arga sebelum mereka berangkat tadi.
Setelah beberapa jam perjalanan akhirnya mereka sampai di tempat tujuan dengan selamat walaupun tadi di tengah jalan mobil yang dikendarai Revan ketinggalan jauh. Entahlah Revan yang nyetir lama atau Arga yang nyerir cepat. Hanya dewa yang tau.
Mereka pun langsung menitipkan mobil di salah rumah warga sebelum mereka memulai perjalanan mendaki gunung. Untung saja tadi mereka berangkat pagi-pagi sekali jadi perjalanan mendaki masih bisa dilakukan karena hari masih terang walaupun matahari begitu terik.
Bunga dan Caca bahkan sudah semangat. Jika gadis lainnya takut kulit mereka akan terkena sinar matahari maka lain hal dengan kedua gadis ini. Mereka bahkan sudah berjalan duluan memasuki area hutan membuat Arga dan Tomo dengan cepat menyusul.
"Ga kok lo kek males gitu sih. Udahlah sekali-kali coba hal baru. " ujar Revan
Mereka pun menempuh perjalanan yang begitu melelahkan bahkan Bunga dan Caca yang tadi semangat kini sudah terlihat capek.
"Ayo dong semangat. Kita harus sampai disana sebelum matahari terbenam" ucapan Arga membuat mereka semua kembali semangat.
Menempuh beberapa meter lagi mereka akan tiba di puncak gunung. Bunga yang tak sanggup lagi akhirnya di gendong Arga. Sebenarnya sedikit ribet kalo harus gendong Bunga dikeadaan mereka yang sedang mendaki namun apa daya tak mau jadi laki-laki yang tidak bertanggung jawab akhirnya Arga menggendong Bunga.
"ANJIR GILA AKHIRNYA KITA SAMPAI JUGA. SUMPAH GUE CAPEK BANGET!!" teriak Revan saat mereka berhasil mendaki sampai di puncak gunung.
"Eh lihat sunsetnya keren banget Caca suka yaampun" ucap Caca gemas membuat Tomo berdiri di sampingnya dan menggenggam erat jemarinya.
Bunga yang masih digendong semakin mengerat pegangan tangannya di pundak Arga membuat Arga berbisik.
"I love you 3000"
"That's crazy"
"Yes. I am crazy because of you" balas Arga
"Angga kita kesana yuk ngeliat sunset dari pada disini dunia berasa milik mereka kita kek ngontrak gitu" sindir Revan sebelum ia dan Angga berjalan sedikit jauh dari kedua pasangan itu.
Arga, Bunga, Tomo dan Caca terkekeh melihat sikap Revan.
Mereka berempat memilih menikmati sunset sambil duduk rebahan saja.
Setelah matahari terbenam dan hari mulai gelap mereka memilih mencari tempat untuk mendirikan tenda. Sebenarnya banyak orang yang juga mendaki tadi bersama mereka bahkan dari mereka yang tak memiliki pasangan merasa iri dengan kedua pasangan yang sedari tadi romantis.
Namun Revan dan Angga belum juga kembali membuat mereka berempat memilih menunggu Revan dan Angga datang. Tak lama Angga dan Revan datang dengan Revan yang beraut wajah senang bukan main sedangkan Angga yang pucat gak ketulungan.
"Kenapa sih?" Tanya Tomo penasaran.
"Sumpah selama ini gue kira si Angga kalem gak ngelirik sana sini eh ternyata jodohnya ketemu di atas gunung. Mantul lah!!" Ucapan Revan tentu belum bisa dipahami oleh mereka berempat.
Mereka belum menangkap maksud dari ucapan Revan membuat Revan gemas lalu berteriak.
"Si Angga nembak Cewek di ujung sana!!"
Melongo!
Itulah ekspresi yang ditunjukkan Arga, Bunga, Tomo dan Caca.
"Caca harus kabarin Alea" ujar Caca cepat lalu menyambar ponselnya.
Umtung saja masih ada sinyal walaupun satu-satu.
Nada kedua akhirnya Alea mengakat telepon membuat Caca langsung to the point.
"Kak tau gak kak Angga nembak cewek!!" Suara Caca bahkan bisa di dengar oleh para pendaki lain.
Sesangkan Alea yang ada di seberang sudah misuh-misuh seperti cacingan.
TBC
Jangan lupa vote & komen
Part ini hasil dari keynara_East Lampung & Maluku
Note :
Buat temen-temen semua minta doanya buat keluarga kita di Maluku karena tadi terjadi gempa semoga mereka tetap terjaga dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.
Aamiin
KAMU SEDANG MEMBACA
[SHS 1] Arga's (COMPLETED)
Teen FictionAmazing cover by @coocacolla Written by @tyas_sr dan @keynara_ Kisah tentang si beku Arga dan si tengil Bunga. Dua orang yang saling mencintai namun terjebak oleh kata "bestfriend". Arga yang mencintai Bunga namun tak mampu mengungkapkan karena taku...