16. Keputusan Arga

6.6K 257 9
                                    

Sahabat jadi cinta itu ketulusan, cinta jadi sahabat itu kedewasaan

Revan Adiwijaya

Happy reading

S

etelah kejadian di sekolah beberapa hari yang lalu dimana Arga mengungkap siapa pelaku yang meneror Bunga, ia berjanji mulai saat itu untuk selalu menjaga Bunga. Arga juga memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Kayla dia sudah tidak peduli dengan ancaman yang akan diberikan oleh Kayla karena dia akan menjaga Bunga setiap saat.

Sesuai dengan janjinya yang akan mengakhiri hubungannya dengan Kayla, Arga kini sudah berada di taman yang berada di kompleknya. Sepuluh menit berlalu kini seorang gadis berwajah polos namun berhati iblis tiba di hadapan Arga dan langsung memeluknya tanpa rasa bersalah.

"Lepas" ujar Arga ketus sembari melepas pelukan Kayla pada dirinya.

"Kamu kenapa sih? aku tu kangen tau sama kamu belakangan ini kamu sering  menghindar dari aku"ujar Kayla seolah-olah tak terjadi apapun antara dirinya dan Arga.

"Gue kesini mau akhiri semua ini, gue mau kita putus"ucap Arga tegas dengan tatapan tajamnya.

"Kamu gak lupa kan sama ancaman aku ke Bunga, aku beneran gak main-main soal hal itu"ucap Kayla kelewat santai.

"Gue gak peduli sama ancaman lo, karena gue yang bakal jagain Bunga dari gadis ular kayak elo, dan satu lagi jangan lupa gue punya bukti kuat kalo elo dalang dibalik teror yang Bunga dapet, kalo lo mau aman jangan pernah sentuh Bunga sedikitpun. Seujung kuku lo nyakitin Bunga siap-siap perusahaan bokap lo bangkrut dan lo mendekam di penjara"bisik Arga tepat di telinga Kayla sebelum ia berlalu meninggalkan Kayla yang diam mematung, otaknya masih mencoba untuk mencerna ucapan Arga tadi.

"Argggghhh, Arga Bunga tunggu pembalasan gue, gue gak bakal biarin kalian berdua hidup tenang" teriak Kayla sesaat setelah ia mampu mencerna semua ucapan Arga.

***

Siang ini Arga dan para sahabatnya tengah berkumpul di cafe yang tak jauh dari sekolah mereka.

"Gimana Ga udah ketemu dalang peneror Bunga?"tanya Revan pada Arga.

"Udah, Kayla dalangnya"ujar Arga sembari menyesap cappucino dingin miliknya.

"Gila tu cewek, gue kira dia itu cantik, baik, kalem, polos kek Bunga, ternyata hati sama rupa dia gak sinkron, untung aja gue dulu gak jadi deketin dia bisa gawat urusannya kalo sampe gue pacaran sama dia"cerocos Ucok panjang lebar dan yang lain pun hanya bisa memutar bola mata jengah.

"Ya itulah manusia, yang terlihat baik belum tentu baik dan yang terlihat brengsek belum tentu brengsek, jadi jangan nilai orang dari luarnya aja."ujar Revan bijak.

"Terus sekarang apa rencana lo selanjutnya Ga?"tanya Tomo yang sedari tadi diam

"Gue bakal nyoba buat perbaikin hubungan gue sama Bunga, gue bakal minta maaf sama dia karena gue gak bisa nepatin janji gue buat selalu ada di dekat dia"ujar Arga sembari menerawang bagaimana cara dirinya untuk meminta maaf pada Bunga.

"Gue saranin sama lo Ga coba buat nyatain perasaan lo ke dia secara perlahan dari yang gue lihat sih lo sama Bunga tu saling cinta tapi kalian gak berani ngungkapin karena alasan persahabatan." Ujar Angga yang memang pernah melihat sorot mata Bunga saat bersama Arga, dan dari situ pula dia mampu menyimpulkan bahwa Arga dan Bunga sebenarnya saling mencintai namun mereka tak mampu mengungkapkan isi hatinya.

Dari kisah Arga mereka berempat bisa menyimpulkan bahwa persahabatan antara lelaki dan perempuan tidak akan murni hanya sekedar persahabatan pasti akan ada benih cinta yang tumbuh diantara mereka entah itu pada si lelaki atau perempuan atau malah pada keduanya.   

TBC

Jangan lupa vote & komen
Part ini hasil dari @tyas_sr

East Lampung & Maluku

[SHS 1] Arga's (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang