29. Diambang batas

4.7K 161 29
                                    

Cinta sejati takkan mati meskipun jiwa terpisah dari raganya

tyas_sr

Siapin tissue manteman

Happy Reading

"A-aku c-ccinta k-kamu---- B-bunga"

***

Bunga kini menangis histeris saat melihat tubuh Arga yang terkulai lemas dan bersimbah darah. Sedangkan Kayla ia langsung diringkus oleh polisi Kayla memandang sendu tubuh Arga yang kini terkulai di lantai akibat ulahnya.

Sahabat-sahabat Arga kini langsung membawa Arga ke rumah sakit untuk segera mendapatkan pertolongan. Selama diperjalanan Bunga terus menangis sembari menggenggam tangan Arga yang mulai dingin. Tangan satunya ia gunakan mengelus kepala Arga yang ada di pangkuannya.

"Arga harus kuat, jangan tinggalin Bunga, Arga udah janji bakal selalu ada buat Bunga, Arga nya Bunga harus kuat"ucap Bunga dengan air mata yang terus menetes di pipinya.

Jangan, jangan sekarang Arga pergi ia masih ingin bersama Arga, rasanya baru kemarin Arga menyatakan perasaannya pada Bunga. Mengapa harus secepat ini berakhir.

Bunga menyesal karena dia Arga jadi terluka karena dia Arga nya kini harus mempertaruhkan nyawanya.

***

Sampai di rumah sakit Arga langsung dibawa ke ruang ICU. Orang tua Arga dan Bunga pun kini sudah berada di rumah sakit Ayuni menangis dalam dekapan Rendi. Bunga kini berada dalam dekapan sang mami.

"Ini semua salah Bunga mi, coba kalo tadi Bunga nggak maksa Arga buat ke pasar malem pasti Arga nggak akan kayak gini"ucap Bunga disertai isakannya.

"Ini bukan salah Bunga ini udah takdir sayang, sekarang kita berdoa supaya Arga baik-baik aja di dalem"Sherly terus mencoba menenangkan Bunga yang masih menangis.

"Apa gadis yang membuat Arga seperti ini sudah dibawa ke kantor polisi nak Revan?"tanya Rendi pada salah satu sahabat arga.

"Sudah om Kayla sudah diringkus oleh polisi sesaat setelah kejadian"jawab Revan. Setelah itu keheningan kembali menyambut mereka.

Dalam diamnya mereka berdoa agar Arga bisa bertahan dan bisa berkumpul dengan mereka kembali.

Bunga yang sudah sedikit lebih tenang kini berjalan menuju Ayuni yang masih menangis dalam dekapan Rendi.

"Tante maafin Bunga, gara-gara Bunga Arga celaka Bunga minta maaf tante Bunga salah"ucap Bunga dengan tangis yang kembali datang bahkan isakannya pun terdengar memilukan.

"Nggak sayang ini bukan salah kamu, Bunga juga korban disini jangan lagi nyalahin diri kamu sendiri lagi tante nggak marah sama kamu"ucap Ayuni

***

2 jam berlalu namun pintu ICU tempat Arga ditangani belum juga terbuka membuat mereka semakin cemas dan takut jika Arga tak bisa diselamatkan. Semua orang yang berada disana hanya terdiam dengan air mata yang terus mengalir.

Tiba-tiba pintu terbuka disusul dengan seorang dokter berusia sekitar 40 tahun keluar dari ruangan tersebut.

"Keluarga sodara Arga"ucap sang dokter.

[SHS 1] Arga's (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang