Bab 14 - Pesta

35 4 0
                                    

Malam ini Dipta harus datang ke acara pesta perayaan ulang tahun sekolahnya, di sekolahnya yang dulu di kampung tidak ada acara-acara besar seperti ini kecuali acara peringatan hari-hari nasional saja.

Beruntung pamannya memberikan sebuah jas kepadanya, niat hati Dipta tidak ingin menghadiri acara pesta nanti ia lebih memilih bekerja mencari uang tambahan, tapi pamannya menyuruh Dipta harus datang ke acara pesta memakai jas hitam miliknya.

Bisa terlihat jas yang di pegang pamannya sudah terlihat tidak terlalu bagus tapi Dipta menghargai pemberian pamannya, lagi pula ia juga membutuhkan pakaian untuk datang ke pesta tersebut.

"Jas ini sangat berharga bagi paman dip, susah dapatinnya, jas ini jas yang paman pakai saat pernikahan paman dan bibi mu. Tapi, sekarang kan paman sudah tua, jas ini buat kamu saja," ujarnya.

Dipta menerima jas berwarna hitam milik pamannya.

"Tapi Paman,"
"Sudah buat kamu saja, bukannya kamu malam ini mau datang ke pesta kan pakai saja pasti kamu terlihat keren nanti." katanya.

Dipta tersenyum berterima kasih pada pamannya. Dipta beruntung mempunyai seorang paman yang sangat baik dan Malam ini dipta yakin Dipta pasti bertemu dengan Kyara Anindira.

***

Dipta tengah berdiri bersama kedua sahabatnya di sudut pojok, suasana sangat ramai Dipta bisa melihat para siswa yang datang mereka anak dari kalangan atas bisa terlihat dari pakaian dan aksesoris yang mereka kenakan pasti sangat lah mahal.

Namun saat genk Ashton CS datang mereka menjadi pusat perhatian, di susul dengan kedatangan Vio CS kedua genk tersebut menjadi bahan sorotan di tambah dengan pakaian yang merek pakai sangatlah berbeda dengan yang lainnya.

Dipta dapat melihat jelas gadis cantik bergaun berwarna biru yang tengah berdiri di samping Ashton, kecantikannya yang kini jadi bahan sorotan para siswa laki-laki begitu pun juga dengan Dipta yang enggan beranjak dari tatapannya.

"Hay,"
"Hay Riyanti, wah malam ini kamu sangat cantik," puji Gino.
"Iya kamu paling cantik Yan,"
"Ah kalian berdua bisa aja," Riyanti malu.
"Kalau kamu enggak percaya tanya sama Dipta, kamu paling cantik, iya kan dip?" Ikhwal menyenggol lengan Dipta.
"Ah iya Kyara memang sangat cantik malam ini," celetuknya.

Kedua temannya terkejut mendengar jawaban Dipta begitupun juga dengan Riyanti yang mungkin kini hatinya terasa perih.

"Dip yang aku tanyain itu Riyanti bukan Kyara!" Ikhwal menyentil dahi Dipta.
"Apa? Eh iya yan kamu juga cantik malam ini,"
"Telat,"
"Eum.. aku kesana dulu ya, gabung sama temen-temen aku." keduanya mengangguk terlihat jelas kekecewaan dari wajah Riyanti.
"Makannya mata tuh sekali-kali di bersihin biar beleknya ilang! sekali-kali banyakin makan wortel biar terbuka sedikit, biar enggak buta sama cinta!" ujar Gino seraya melenggang meninggalkan keduanya menyusuli Riyanti.
"Kamu sih dip,"
"Ya maaf saya kan nggak tahu." katanya polos.

Bodoh! Dipta menggerutuki dirinya sendiri akan keteledoran mulutnya yang menyebut nama gadis pujaannya di depan kedua sahabatnya, lagi pula Dipta tidak salah dalam berucap Kyara memanglah sangat cantik. Tapi bagaimana pun juga Riyanti seorang perempuan Dipta yakin sahabatnya itu pasti kecewa terhadap dirinya.

Ikhwal melenggang ke toilet kini Dipta berdiri sendirian ia bingung apa yang harus ia lakukan, tidak seperti para siswa lain yang kini tengah menikmati acara pesta.

***

Gadis itu sesekali menatap ke sembarang arah seperti tengah mencari sesuatu tapi tidak ia temukan. Rasanya Kyara sangatlah malas berlama-lama dengan di tempat seperti ini, Kyara tidak suka keramaian.

Bagaskara Pradipta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang