Bab 26 - Romeo atau Pradipta

25 5 0
                                    

Ashton masih diam membeku masih ingat ucapan Kyara terhadapnya, beberapa hari yang lalu Kyara menemuinya di kafe tempat biasa ia nongkrong dengan kedua sahabatnya, setelah kejadian perkelahian dirinya dengan si upik abu, Kyara berhasil membuatnya diam seribu bahasa.

"Gue nggak suka sama sikap lo yang seenaknya terhadap semua siswa di sekolah,"
"Gue cuman,"
"Cuman apa? Olahraga, pemanasan perkelahian, menghina orang-orang yang menurut lo seperti sampah, enggak berguna? Iya itu yang mau lo bilang sama gue?"

Ashton diam tidak dapat berkutik karena apa yang dikatakan Kyara benar.

"Sikap lo ini benar-benar kriminal, seharusnya lo mikir disini yang enggak berguna itu lo dan temen-temen lo itu paham bukan mereka yang lo jadiin bahan bully-an! Gue kecewa sama sikap lo,"

"Kyara gue..,"

Ashton dapat melihat amarah di dalam mata Kyara, entah apa yang membuat gadis di hadapannya ini menghakiminya bukan kah Kyara sudah tahu sikapnya ini sudah dari dulu seperti ini, bahkan sudah banyak siswa yang jadi bahan bully-annya dan sekarang Kyara menghakiminya hanya karena si upik abu.

"Apa yang lo pikirin hah? Selama ini gue diam melihat semua sikap lo, dan sekarang gue enggak bisa diam sikap lo terhadap Dipta udah keterlaluan!"

"Gue enggak mau kalau sampai kejadian itu terulang lagi baik itu Dipta atau siswa lain, saran gue sebaiknya lo minta maaf sama mereka, jangan sampai sikap lo ini jadi bumerang bagi diri lo sendiri," ujarnya menatap tajam.

Sebelum Kyara benar-benar pergi meninggalkan tempat itu, ia berbalik arah menatap tajam Ashton kembali.

"Dan lo harus tahu sikap lo ini yang ngebuat gue enggak pernah ngebalas cinta lo itu, gue cuma cinta sama Bagaskara Pradipta." tutur secara monohok.

Bukan hanya Ashton yang terkejut tapi kedua sahabatnya juga ikut terkejut mendengar pengakuan Kyara secara blak-blakan barusan.

Ashton masih diam, pikirannya mengingat semua sikap ya terhadap beberapa siswa yang dirinya jadikan bahan bully-an benar kata Kyara sikapnya sudah keterlaluan.

Ashton dan kedua sahabatnya telah meminta maaf terhadap beberapa siswa yang jadi bahan bully-annya, termasuk Dipta dan berjanji tidak akan lagi bersikap semena-mena di tambah lagi dengan teguran kedua orang tuanya yang akan memindahkan dirinya ke luar negeri, jika terus berbuat onar di sekolah apalagi sebentar lagi kelulusan sudah di depan mata.

***

Dipta cukup terkejut mendengar cerita Kyara yang melabrak Ashton CS secara blak-blakan, seharusnya gadis itu tidak perlu berbicara sesakit itu terhadap Ashton.

"Bukan hanya Ashton yang minta maaf, kamu juga harus minta maaf,"
"Kenapa aku harus minta maaf?"
"Apa kamu enggak mikirin perasaan Ashton, saya yakin pasti saat kamu menegur dia, kamu pada saat itu tidak mempertimbangkan dulu cara bicara kamu, iya kan?" ucap Dipta ada benarnya.
"Iya sih, jadi?"
"Jadi sekarang kamu harus minta maaf, sebenarnya sih kalau di lihat-lihat Ashton bersikap seperti itu terhadap saya hanya karena dia tidak ingin kamu jadi milik orang lain. Iya bisa di bilang ingin melindungi kamu, hanya saja caranya salah," ujarnya kembali.

"Kenapa sih kamu selalu bersikap baik sama dia padahal udah jelas-jelas dia itu udah buat kamu..,"

"Udah jangan di terusin enggak baik mengingat keburukan orang lain, kamu harus tahu enggak semuanya perbuatan jahat di balas dengan kejahatan,"

"Iya deh Bagaskara Pradipta mah selalu benar,"
"Enggak juga,"
"Iya deh benar dan kadang salah." keduanya Tertawa.

Sekarang Kyara yakin pilihannya tidak salah, jika di lihat mungkin sikap Dipta sangatlah persis seperti sikap papanya saat muda dulu, itu pendapat mamanya.

Bagaskara Pradipta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang