Sebelas

9.5K 702 5
                                    

Nusa Dua Bali

Sepasang mata Karina terpejam ketika angin sepoi menerpa wajahnya. Ia sekarang sedang berdiri di atas balkon kamarnya.

"Lima belas menit lagi kita turun, Karina." ucap Rama yang tiba-tiba saja sudah berada di belakang tubuh Karina. Karina terhenyak lalu menoleh dan menemukan Rama yang kini sudah berdiri tegap di sampingnya.

Kedua tangan Rama menempel di pagar balkon sebagai tumpuan tubuhnya.

"Pantas saja dari tadi kamu betah di sini." kata Rama setelah beberapa saat terdiam menikmati pemandangan air laut yang membentang di bawah sana.

"Kita benar-benar hanya mengenakan pakaian renang seperti ini, Ram ?" tanya Karina untuk yang kedua kalinya seraya memandang tubuhnya yang hanya ditutupi oleh bikini one piece berwarna putih gading dan kain pantai yang melingkar di pinggangnya.

"Ya, kamu kan sudah tahu mengenai tema pemotretan kita bukan ?" balas Rama yang sudah menegakkan tubuhnya kembali dan menoleh menghadap Karina.

"Summer in beach, tapi aku tidak menyangka jika hanya ini saja pakaian yang aku kenakan."

"Memangnya kalau berada di pantai, orang-orang memakai apa, Karina ?"

"Summer dress maybe ? Kalau tidak, hot pants dan kaus oversize ?"

Rama terkekeh lalu menepuk kepala Karina lembut. "Kamu pikir, Superstar Magazine akan membuat sepasang pengantin baru seperti kita mengenakan pakaian seperti itu ?"

"Tentu saja tidak, Karina. Mereka pasti menginginkan pemotretan panas antara aku dan kamu." bisik Rama yang dengan sengaja menghembuskan napas panasnya di pipi Karina. Wanita itu tanpa sadar menegang, menunggu Rama sampai kembali ke posisi semula.

"Ayo, kita harus turun." kata Rama seraya menegakkan tubuhnya. Pria itu kemudian membalikkan tubuhnya dan berjalan masuk ke dalam kamar. Meninggalkan Karina yang langsung terdengar menghembuskan napas panjang.

=====

Karina membelalak ketika mendapati Rama yang tengah membuka kancing kemeja pantai yang dikenakan pria itu.

"Buat apa kamu melepas baju kamu, Ram ?" tanya Karina dengan jari telunjuknya yang mengarah pada pria di depannya.

"Karina, mana ada pria yang mengenakan atasan kalau bermain di pantai ? Pasti mereka bertelanjang dada bukan ?" sahut Rama dengan senyum tertahannya. Karina tidak membalas karena sibuk dengan pemikiran yang baru saja muncul di benaknya.

Berarti, kulit kami akan saling bersentuhan ?

Karina tanpa sadar menutup mulut dengan sebelah tangan. Pandangannya menatap ngeri Rama yang kini sudah separuh telanjang.

"Jangan bilang kalau ini pertama kalinya kamu melihat pria shirtless ?" tanya Rama dengan pandangan menyelidik. Karina langsung tergagap. "Ten-tentu saja tidak. Sudah beberapa kali aku melakukan pemotretan dengan pria bertelanjang dada."

"Benarkah ?" sahut Rama seraya mendekatkan wajahnya kepada Karina bermaksud menggoda. Karina secara refleks memundurkan wajahnya, berusaha menjauhi bahaya yang sedang datang mendekat.

"Ehem." suara dehaman yang berasal dari Evan membuat Karina mendorong dada Rama keras, membuat pria itu mengaduh pelan.

"Pemotretannya mau dimulai. Mesra-mesraannya nanti aja, please." Evan menampakkan wajah jengahnya.

"Iya iya, maaf ya, Mblo." balas Rama yang dibalas dengan pelototan manajernya.

"Ayo." tangan Rama kemudian meraih tangan Karina dan menariknya menuju tempat pemotretan.

As Right As Rain - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang