Dua Puluh

10.3K 644 5
                                    

Island of Capri, Italy

Kedua mata Karina terpejam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kedua mata Karina terpejam. Wanita yang sedang menduduki kursi santai di balkon kamar itu sedang menikmati sepoi angin yang berasal dari hamparan laut di depan sana.

Ini sudah hari ketiga Karina dan Rama tiba di Italia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini sudah hari ketiga Karina dan Rama tiba di Italia. Keduanya menghabiskan hari pertama dengan beristirahat karena kelelahan akibat perjalanan. Hari kedua, mereka pergi ke pusat kota dan menjelejahi tempat-tempat wisata yang berada di sekitar sana. Dan hari ini, baik Rama maupun Karina memutuskan untuk menikmati waktu dengan bersantai.

"Kamu benar-benar tidak mau main di pantai ?" Rama yang hari ini mengenakan celana kargo berwarna coklat serta kaos polos berwarna maroon baru saja melangkahkan kakinya di balkon. Pria itu menduduki kursi santai kosong di samping Karina.

Tanpa membuka kedua matanya Karina menjawab, "Nanti sore saja. Atau mungkin besok ?"

"Kamu memangnya tidak bosan berdiam diri di hotel ?"

Karina membuka mata dan menoleh ke samping menatap Rama. "Kalau kamu bosan, pergilah. Aku akan menyusul nanti."

Rama menyipitkan kedua matanya. "Yakin kamu merelakan aku pergi sendiri ?"

"Tentu saja. Memangnya kenapa ? Kamu kan bukan anak kecil lagi, jadi aku tidak takut melepaskanmu sendirian."

Rama menggeleng lalu menghempaskan tubuhnya dengan keras pada sandaran kursi. "Tidak mau ah. Aku takut kamu cemburu lagi."

Karina menatap Rama dengan pandangan tak percaya. Ia kemudian menegakkan tubuhnya dan bersedekap sebal. "Mana mungkin ?! Aku tidak akan cemburu! Siapa memangnya yang bakal aku cemburui di sini ?"

Rama memberikan senyum mengejek. "Siapa tahu saja nanti ada wanita cantik yang mengajakku berkenalan."

"Bagus kalau itu terjadi. Kamu jadi ada temannya kan ?" sahut Karina sengit. Rama terkekeh lalu juga turut menegakkan tubuhnya. "Ok ok, aku mengerti. Aku tidak akan pergi. Lihat, baru begini saja kamu sudah marah."

"Siapa yang marah, Rama ?!" Karina tanpa sadar berteriak dengan gemas. Rama pura-pura bergidik lalu bangkit berdiri. "Istriku menakutkan sekali kalau sedang cemburu. Sudah ah, aku mau tidur siang saja."

As Right As Rain - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang