Part 11

99.8K 7.3K 233
                                    

Yang nanya cast-nya Gavin, anggap aja visualnya kayak Zayn Malik, ada cambangnya cuma Gavin nggak punya tato. Visual imajinasikan sendiri-sendiri saja ya.. Gak usah dipermasalahkan kalau nggak cocok. Ini untuk seru-seruan saja.

Happy Reading...

Adzan Subuh berkumandang merdu. Rhea mencoba membangunkan suaminya agar mau sholat Subuh. Ia tahu Gavin masih belum terbuka untuk menjalankan kewajiban yang satu itu. Rhea mencoba lagi. Ia harap kali ini, Gavin mau membuka hatinya, menjalankan kewajibannya sebagai muslim untuk mendirikan sholat lima waktu.

“Mas... Bangun Subuhan...”

Gavin membuka perlahan matanya dan menangkap bayangan wajah Rhea yang terlihat samar. Gavin memejamkan mata kembali. Ia masih mengantuk. Rhea tak menyerah. Ia beranikan diri mengusap pipi suaminya.

“Mas... Sholat Subuh dulu...”

“Ehmmm masih ngantuk...” Kedua mata itu masih terpejam.

Rhea mengembuskan napas. Entah sampai kapan, sang suami akan terus begini.

“Ya, sudah... Setelah aku selesai haid, aku nggak akan ngasih Mas Gavin jatah.”.

Seketika Gavin membuka mata dan bangun dari posisinya. Ia duduk sembari menatap Rhea tajam. Membayangkan puasa sampai Rhea selesai haid saja sudah berat, apalagi tidak dikasih jatah. Ibarat makan es krim, Gavin baru menjilat sekali dan belum menghabiskan es krim sampai ke cone-nya. Masih banyak variasi gaya bercinta yang mengendap di kepala dan ingin ia praktikan bersama Rhea. Ibarat game bertema petualangan, Gavin baru memulai perjalanan mencari harta karun. Masih banyak tempat yang belum ia singgahi.

“Kok, gitu? Suami berhak buat dikasih jatah.” Gavin mencecar. Untuk urusan ranjang, Gavin tak akan terima begitu saja jika haknya ditindas.

“Habisnya Mas nggak mau sholat, itu kan kewajiban Muslim,” balas Rhea dengan melirik Gavin sepintas.

Gavin akhirnya takluk pada ancaman Rhea. Ia beranjak dan menuju kamar mandi.

“Iya... Iya....” Gavin menguap dan melangkah gontai menuju kamar mandi.

Rhea tersenyum merayakan kemenangannya. Mungkin saat ini Gavin mengerjakannya karena ancaman tak dapat jatah. Namun ia harap setelah ini, Gavin akan merasakan segarnya air wudhu yang merasuk ke pori-pori hingga kedamaian itu terasa sampai hati. Lalu suaminya akan merasakan ketenangan dalam sholatnya, dan ia harap Gavin akan semakin termotivasi untuk menjalankan sholat lima waktu benar-benar karena Allah, karena ia menyadari akan kewajibannya.

Rhea menggosok gigi dan mencuci muka sebelum beraktivitas di dapur. Hal pertama yang ia lakukan adalah membuatkan kopi hitam untuk Gavin, selanjutnya memasak menu sarapan. Ia bersyukur Gavin bukan tipe yang ribet soal makanan. Bahkan untuk sarapan, ia tak masalah hanya makan satu menu saja.

Rhea memutuskan untuk memasak sop jamur dicampur wortel, brokoli, dan jagung. Ia juga menggoreng tempe dan tahu. Untuk sambalnya, Rhea menyajikan sambal homemade dalam bentuk jar yang ia beli beberapa waktu yang lalu. Sambal siap makan ini menjadi penolong saat harus mengejar waktu. Sebelumnya ia mengira Gavin menyukai masakan ala barat atau yang lengkap menunya, ternyata selera makannya sama dengannya yang suka makanan Indonesia dan ala rumahan.

Satu hal yang Rhea salut dari seorang Gavin adalah dia tak mempermasalahkan menu masakan yang sederhana sekalipun ia mampu membeli makanan termahal. Atau mungkin dia bosan dengan makanan-makanan mahal.

Arranged Marriage (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang