Part 20

81.5K 5.8K 165
                                    

Rhea meletakkan ponsel suaminya. Ia ingin tahu bagaimana Gavin membalasnya. Sebenarnya ia sangat kesal dengan sikap Sandra yang berani mencurahkan permasalahannya dengan Gavin. Mereka pernah memiliki kisah di masa lalu. Sharing masalah seperti ini dapat menjadi celah bagi orang ketiga untuk masuk dalam kehidupan rumah tangga mereka.

Rhea kembali ke meja makan. Gavin yang baru saja selesai mandi, melangkah menuju meja makan dengan mengurai senyum. Rhea hanya tersenyum tipis. Suasana makan malam ini terasa lebih dingin karena Rhea lebih banyak membisu. Gavin merasa ada yang tak biasa dari sikap istrinya.

"Kamu kenapa sayang? Dari tadi cemberut."

Rhea lagi-lagi tersenyum, senyum yang tak lepas.

"Nggak apa-apa."

Gavin tak percaya begitu saja. Ia meneruskan makan malamnya dan nanti ia akan bicara pada Rhea.
Seusai makan, Gavin menyalakan televisi lalu mengambil ponselnya dan membaca satu pesan Sandra yang ia merasa belum pernah membacanya. Gavin terkejut membaca pesan terbaru Sandra yang ternyata sudah masuk dari satu jam yang lalu.

Ia tak tahu harus membalas apa. Sebenarnya ia tak ingin berkomunikasi lagi dengan Sandra. Namun ia juga tak enak hati jika tidak membalas, meski hanya membalas seperlunya saja.

Gavin sadar benar, kisah silam mereka bisa menjadi bumerang yang bisa saja menjerumuskan keduanya dalam hubungan cinta terlarang. Gavin tak ingin itu terjadi. Ia menghargai komitmen dalam pernikahannya dan Rhea. Ia juga merasa Sandra menghubunginya pada waktu dan kondisi yang salah. Saat ini, Gavin sudah menikah dan bahkan tengah merasakan cinta yang luar biasa pada istrinya.

Gavin memilih untuk mengabaikan pesan itu. Saat menjelang tidur, seperti biasa Gavin membersihkan wajah dan menggosok gigi di kamar mandi. Rhea yang penasaran dengan balasan Gavin pada pesan Sandra mengambil ponsel sang suami yang tergeletak di nakas. Ia membuka whatsapp, lalu membuka pesan Sandra. Matanya membulat dan bibirnya sedikit mengerucut. Gavin tak mengirim balasan. Kini ia bertanya-tanya, kenapa Gavin tidak membalas.

Tatkala Gavin keluar dari kamar mandi, matanya dan mata istrinya beradu. Rhea sedikit terperanjat karena Gavin memergokinya tengah membuka-buka isi ponselnya. Rhea meletakkan kembali ponsel itu di nakas. Gavin berjalan mendekat. Ia sedikit was-was juga jika Rhea menemukan isi chat-nya dengan Sandra. Meski tidak ada chat yang macam-macam, tapi ia takut Rhea salah paham.

Gavin duduk di sebelah istrinya. Ia mengamati raut wajah Rhea yang dingin.

"Maaf tadi aku lihat-lihat ponselmu," ucap Rhea tanpa menoleh Gavin.

"Silakan aja dilihat. Tidak ada yang kusembunyikan," balas Gavin.

Rhea menoleh ke arah sang suami dan menajamkan penglihatannya.

"Tidak ada yang ditutupi? Termasuk pesan-pesan Sandra?"

Gavin terpaku sejenak, menelusuri wajah Rhea tanpa ada senyum manis. Yang ada hanya muka masam dan cemberut.

"Aku nggak bermaksud menyembunyikan ini. Aku takut kamu salah paham. Silakan aja kamu baca dari awal hingga akhir, apa ada balasanku yang gimana?"

Rhea masih membatu. Memang tidak ada balasan Gavin yang berlebihan. Suaminya hanya membalas, ya, yang sabar, semoga permasalahanmu cepat selesai, semoga Allah memberi jalan terbaik... Sandra yang justru begitu aktif mengirim pesan-pesan bernada panjang.

Rhea menatap sang suami dengan tatapan tertajam.

"Kenapa Mas nggak cerita kalau Sandra mengirim pesan whatsapp?" Rhea membulatkan matanya.

"Karena aku takut kamu salah paham."

"Justru karena Mas nggak cerita aku jadi salah paham. Kalau Mas cerita dari awal, aku nggak akan mikir yang nggak-nggak." Rhea sedikit meninggikan suaranya.

Arranged Marriage (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang