Sandra menemui Azka di kantornya. Sejak awal melangkah dari rumah menuju kantor sang tunangan, dalam hati wanita itu bergemuruh segunung rasa kecewa dan marah. Ia tak bisa menoleransi apa yang dilakukan Azka padanya.
Azka yang tengah berbincang dengan bawahannya, manajer keuangan, terkejut dengan kedatangan Sandra yang tak memberi kabar dulu sebelumnya. Sang manajer tahu diri dengan berpamitan, ia tak ingin mengganggu perbincangan atasan dan tunangannya.
“Akhir-akhir ini kamu selalu ke kantor tanpa ngasih kabar sebelumnya. Sengaja bikin surprise?”
Sandra menatap Azka dengan begitu dingin. Tatapan dingin yang seakan dapat membekukan siapa saja yang menatapnya.
“Aku ke sini untuk ngasih tahu, bahwa aku telah mengetahui segala yang kamu sembunyikan dari aku.” Kata-kata yang penuh penekanan itu terdengar tenang dan teratur.
Azka mengernyitkan alis, “Maksud kamu?”
“Aku tahu kamu tidak mencintaiku, tapi mencintai Rhea,” ujar Sandra tenang kendati ada rasa sakit dan kecewa yang berkecamuk. Ia berusaha untuk tetap tenang.
Azka terperanjat. Matanya terbelalak. Ia tak menyangka Sandra bisa tahu soal ini. Semua ini begitu mengejutkan. Segala dugaan bergelut di benaknya. Dari mana Sandra tahu?
“Kamu tahu dari mana?”
“Aku membaca diary-mu. Mungkin kamu lupa meletakkannya di meja kerjamu.”
Azka tak bisa berkata-kata. Ia tak bisa menyangkal. Yang membuatnya heran, bagaimana Sandra bisa setenang ini mengatakannya.
“Aku juga tahu tentang cara licikmu yang telah menjebak Gavin di night club untuk menghancurkan hubunganku dengannya.” Ada deru emosi yang terdengar dari setiap kata yang meluncur.
Azka semakin tersudut. Apa ia harus mengelak? Sementara semua yang dikemukakan Sandra benar adanya. Laki-laki itu hanya terdiam.
“Aku ingin memutuskan pertunangan kita,” ucap Sandra kemudian dengan tanpa ekspresi.
Azka terkejut dan tak menyangka Sandra menemuinya untuk memutuskan pertunangan.
“Apa? Yang benar saja, San? Kita udah melangkah sejauh ini.”
Sandra beranjak dan menatap Azka tajam.
“Bagaimana bisa aku meneruskan pertunangan sementara kamu tidak mencintaiku. Aku nggak ngerti, kamu sampai menjebak Gavin demi mendapatkanku, padahal kamu nggak mencintaiku.”
Azka ikut beranjak.
“Kita bicarakan lagi, Sandra. Jangan gegabah mengambil keputusan.”
“Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi.” Sandra berbalik dan berjalan menuju pintu.
Azka mengejar gadis itu, meraih tangannya dan menariknya hingga tubuh gadis itu merapat pada tubuh Azka. Tanpa Sandra antisipasi, Azka mencium bibirnya dengan paksa. Sandra berusaha melepaskan diri. Ia mendorong tubuh Azka sekuat tenaga hingga Azka mundur beberapa langkah.
“Brengsek...! Aku nggak akan pernah mau bicara sama kamu lagi.” Sandra segera berlari kecil menuju pintu dan air mata itu jatuh berlinang.
Azka tercenung. Ia mungkin masih mencintai Rhea dan belum membuka hati untuk Sandra, tapi rasanya berat melepaskan gadis itu.
******
Rhea memilih-milih baju yang hendak dibawa ke Cilacap. Mereka akan berangkat dua hari lagi. Ia bingung memilih, rasa-rasanya ia membutuhkan lebih dari empat potong baju. Rhea meminta Gavin untuk langsung menuju kampung halaman sang ayah, setelah itu baru ke hotel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arranged Marriage (Completed)
RomanceRank #1-lifestory-21/10/2019 Rank #1-arrangedmarriage-25/06/2019 Rank #1-kehidupan-12/02/2020 Rank #2-hurt-12/02/2020 Rank #3-married-11/11/2019 Rank #3-lovestory-5/12/2019 Rhealita, gadis polos penyuka hujan, teh, dan buku tak pernah membayangkan b...