Akan dilanjut setelah voment agak banyakan.
Azka menggenggam jari-jari Mira begitu erat. Wanita itu masih sangat lemah kendati sudah satu jam siuman dari pingsannya. Ia belum banyak bicara dan tatapannya seolah kosong.
Dokter mengatakan bahwa pingsan pada ibu hamil itu hal yang normal. Sistem kardiovaskular (jantung) pada ibu hamil mengalami banyak perubahan. Jantung berdetak lebih cepat dan jumlah darah dalam tubuh bertambah 30-50%. Kondisi ini mengakibatkan pembuluh darah membesar, sehingga tekanan darah akan menurun secara bertahap untuk sementara waktu. Tubuh ibu hamil mampu beradaptasi dengan perubahan, tapi ada saatnya tubuh tidak bisa menyesuaikan, sehingga aliran darah ke otak akan terganggu. Hal inilah yang menyebabkan ibu hamil pingsan karena otak tidak cukup menerima aliran darah dan oksigen.
Dokter juga mengatakan bahwa Mira memiliki tekanan darah yang rendah, hal ini turut menjadi pemicu. Dokter menyarankan Mira untuk bed rest sampai kondisinya benar-benar pulih, mengonsumsi makanan bergizi terutama yang mengandung zat besi, hindari kopi dan teh, minum air putih minimal 2 liter per hari, istirahat yang cukup jangan sampai kelelahan, dan mengelola stres dengan bijak. Kondisi psikis juga mempengaruhi, penting untuk ibu hamil untuk tidak stres atau cemas berlebihan.
Azka merasa sangat bersalah karena kehilangan banyak waktu untuk menjaga Mira. Ia juga merasa bersalah karena beranggapan Mira tertekan dan stres akibat ulahnya. Laki-laki itu ingin memberikan lebih banyak waktu dan perhatian untuk Mira.
Azka mencium tangan Mira berulang lalu dilanjut dengan kecupan di perut Mira. Ia usap perut itu dengan lembut.
"Baik-baik di dalam ya De, jagain Mama... Dede harus kuat bareng-bareng sama Mama...."
Sorot mata Mira berkaca. Ia terharu melihat Azka begitu lembut memperlakukannya. Ada kekhawatiran yang seolah mendominasi mimik wajah Azka. Tindak-tanduknya tak bisa menutupi kecemasan yang dirasakan.
Dua pasang mata itu beradu. Mira tak mengucap sepatah kata pun, tapi matanya seakan bicara banyak hal.
"Pulanglah bersamaku dan menikahlah denganku," ucap Azka tegas dengan pendar mata yang menghunjam hingga ujung terdalam netra Mira.
Mira tak merespons meski hatinya bergetar hebat mendengar penuturan Azka.
"Anak ini adalah anakku juga. Aku juga berhak untuk membesarkannya." Azka memandangi perut Mira yang tertutup kerudung.
Mira mengembuskan napas pelan.
"Secara biologis, anak ini memang anakmu. Tapi berdasarkan syariat, anak ini tidak bisa dinasabkan padamu. Aku ingat isi kajian kemarin yang membahas tentang anak hasil perzinahan. Apabila seorang perempuan single berbuat zina dan hamil, maka anak hasil zina itu akan dinasabkan pada ibunya, bukan pada ayahnya. Karena itu si anak tak berhak mendapat warisan dari ayahnya. Jika anaknya perempuan, kelak ketika ia akan menikah maka yang menjadi wali nikahnya adalah wali hakim. Anak hasil zina juga tidak wajib dinafkahi oleh ayahnya. Jadi ada empat hal yang terputus, nasab, waris, kewalian, dan nafkah. Akan tetapi hubungan mahram tetap ada, tidak terputus, karena bagaimana pun juga anak itu hasil dari air maninya, artinya jika anak itu perempuan, sang ayah haram menikahi anaknya."
(Kata-kata "haram menikahi" itu lebih menyoroti hubungan mahram diantara keduanya yang tidak terhapus meski si anak tidak dinasabkan pada ayahnya. Secara kesimpulan, seorang ayah dari anak perempuan hasil zina haram untuk :
1. Menikahkan anaknya (menjadi wali nikah bagi anaknya).
2. Menikahi anaknya karena meski si anak tidak dinasabkan pada ayahnya tapi hubungan mahram keduanya tidak putus, si anak tetap mahram bagi anaknya. Makanya ayah haram menikahi anaknya).Azka bergetar. Apa itu artinya Mira tak mengizinkannya bertanggung jawab pada bayi dalam kandungannya?
Wati yang duduk di sofa pun membatu. Ia lebih banyak mendengar percakapan Mira dan Azka dengan segala rasa bercampur. Meski perbuatan keduanya terlarang, tapi ia tahu, keduanya memiliki kesempatan untuk berbenah dan memperbaiki diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arranged Marriage (Completed)
RomanceRank #1-lifestory-21/10/2019 Rank #1-arrangedmarriage-25/06/2019 Rank #1-kehidupan-12/02/2020 Rank #2-hurt-12/02/2020 Rank #3-married-11/11/2019 Rank #3-lovestory-5/12/2019 Rhealita, gadis polos penyuka hujan, teh, dan buku tak pernah membayangkan b...