Part 18

87.3K 6.3K 230
                                    


WARNING ADA MATURE CONTENT!

Happy reading....

Rhea mengerjap. Diliriknya ponselnya yang tergeletak di nakas. Jam setengah empat, pekiknya dalam hati. Ia menoleh Gavin yang terbaring di sebelahnya. Mereka berada dalam satu selimut dengan tubuh polos tanpa sehelai pun benang. Rhea mengamati wajah pulas Gavin yang menghadapnya dan masih terpejam.

Rhea memandang wajah itu lekat-lekat. Alis hitam yang indah, bulu mata yang lentik seperti bulu mata perempuan, hidung mancung, bahkan saat terpejam pun matanya tetap indah. Belum lagi cambang tipis di sepanjang rahang, menambah ketampanan pria yang telah menaklukkan hatinya.

Laki-laki itu memang tampan. Banyak teman Rhea yang iseng mengomentari akun instagramnya dan mengirim pesan whatsapp hanya untuk mengatakan bahwa dia beruntung mendapatkan suami yang tampan dan mapan. Bahkan ada yang bertanya bagaimana cara menggaet laki-laki mapan dan tampan. Rhea bahkan tak percaya bahwa suaminya bisa begitu menginginkannya meski belum pernah sekalipun mengungkapkan perasaannya. Orang kadang menilai Rhea mencintai Gavin karena ketampanan dan kemapanannya. Padahal Rhea jatuh cinta pada Gavin karena pria itu menghargai usahanya dan menunjukkan perubahan perilaku dengan memperlakukannya begitu baik, romantis, dan penuh perhatian. Istri manapun akan luluh diperlakukan bak ratu oleh suaminya sendiri.

Tiba-tiba Gavin mengerjap. Ia membuka matanya perlahan dan mendapati wajah Rhea yang tengah menatapnya lekat. Gavin mengulas senyum. Ia membalas tatapan tajam Rhea dengan tatapannya yang begitu lembut tapi menghanyutkan di saat yang bersamaan.

"Udah bangun dari tadi?" tanya Gavin lembut.

Rhea mengangguk. "Siap-siap mandi, Mas. Bentar lagi azan Subuh."

Gavin tercenung sesaat. Ditelisiknya tanda-tanda keganasannya semalam di sepanjang leher dan dada Rhea. Kiss mark itu begitu jelas terlihat. Dia kembali menatap sang istri.

"Mandi bareng...." Gavin menaikkan kedua alisnya.

Mata Rhea membelalak lebih lebar. Sebelum Rhea menjawab, Gavin membopong tubuh Rhea dengan sigap hingga membuat wanita itu berteriak.

"Massss...."

Gavin baru menurunkan tubuh istrinya setelah tiba di kamar mandi. Aliran shower membasahi keduanya, memasuki setiap pori tubuh dan memberikan kesegaran di pagi yang masih gelap. Gavin meraih kedua tangan Rhea, mengangkatnya, dan menyandarkannya di dinding kamar mandi sementara dua mata itu kembali beradu. Gavin semakin mendekatkan wajahnya. Rhea merasakan embusan napas Gavin sudah bercampur erangan lirih ketika kedua tubuh mereka semakin rapat.

Keduanya kembali bercumbu, mengulang kembali kemesraan semalam yang masih sisakan gairah pagi ini. Kamar mandi itu menjadi saksi atas romansa hangat keduanya yang masih menggebu.

******

Pagi ini setelah mandi dan sholat Subuh, Gavin mengajak Rhea sarapan pagi, sekedar sarapan untuk pengganjal perut. Gavin memilih kopi dan roti tawar dilapisi selai coklat, sedang Rhea memilih jus apel dan roti tawar dilapisi selai strawberry. Ini baru sarapan babak pertama. Mereka berencana untuk berenang di kolam renang hotel, setelah itu akan sarapan kembali babak kedua.

Seusai sarapan, mereka berenang bersama di kolam renang hotel yang cukup luas. Karena Rhea tak percaya diri mengenakan bikini, ia memilih mengenakan kaos dan celana pendek.

Gavin mempraktikkan beberapa gaya renang, seperti gaya dada, gaya punggung, dan gaya bebas. Rhea duduk sejenak di tepi kolam sedang dua kakinya terendam air kolam dan ia gerakkan menyibak air. Gavin berenang dari ujung kanan berbalik ke ujung kiri. Saat Gavin berenang menuju ujung kanan, Rhea yang duduk di ujung kiri mengamati tiga cewek cantik berbikini yang tengah duduk selonjoran di bangku memanjang yang disediakan untuk berjemur. Salah satu perempuan menyapa Gavin yang tengah menyentuh ujung tepian kolam. Rhea mengernyit, ia penasaran apa yang sedang diperbincangkan mereka. Rhea menceburkan diri ke kolam dan berenang menyusul Gavin.

Arranged Marriage (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang