"Mulai dari sini, lalu kita lihat akan seperti apa akhirnya."
- In Silence
📖
"Sel?"
Merasa terpanggil, Selva mendongakkan kepalanya guna melihat pelaku yang barusan memanggil namanya.
"Eh? Kenapa, Fal?" Tanya Selva bingung saat ia mendapati Naufal berdiri tak jauh dari tempatnya dudduk.
"Enggak, gue kira salah orang." Ujar Naufal sembari terkekeh.
"Boleh ya gue duduk disini?" Selva hanya tersenyum manis dan menganggukkan kepalanya sebagai tanggapan.
"Sendiri aja lo, Sel?" Tanya Naufal saat ia tengah mendaratkan bokongnya pada kursi kosong di depan Selva.
"Iya nih, yang lain pada sibuk bimbel."
"Lo emang nggak ikutan?"
"Enggak, males. Nggak ada bentuknya nanti ini otak kalo di tempa terus."
"Besi kali ah ditempa," Selva hanya terkekeh geli sembari memperhatikan keadaan sekitar yang cukup ramai.
"Kamu sendiri aja, Fal?"
"Enggak, tadi lagi temenin Ira pinjem buku."
"Ohh, Ira nya mana?"
Naufal menunjuk pada arah pojok perpustakaan dengan dagunya, membuat Selva mangut-mangut mengerti.
"Enak ya lihat kalian adem terus," mendengar itu Naufal terkekeh pelan, takut jika pengunjung lain merasa terganggu.
"Lo nggak tau aja kalo Ira kayak singa!" Bisik Naufal pelan.
"Anaknya kalem kok, Fal,"
"Hatinya kayak singa, Sel!" Ujar Naufal setengah berbisik sembari melirik ke arah Ira berada yang rupanya masih disibukkan dengan buku pilihannya.
"Hati singa? Maksud kamu Ira orangnya pemberani?"
Naufal mengangguk cepat, "percaya gak percaya, kemaren dia ngajak gue daki gunung merbabu. Padahal kemarin dia baru balik dari semeru."
"Serius?! Ira?!" Selva memekik tertahan, namun masih bisa di dengar oleh Ira. Membuat sang empunya nama melangkahkan kakinya menuju kursi yang di tempati oleh pacar dan teman satu ekskulnya itu, Selva.
"Kenapa, Sel?"
"Kamu suka daki gunung?"
"Suka, bokap dari dulu ngajak daki gunung terus sejak kecil."
"Keren dong!" Ira hanya tersenyum manis sembari menganggukkan kepalanya.
"Udah? Pulang yuk!"
"Iya, kita duluan ya, Sel. Daaah ... " Selva melambaikan tangannya pada sosok dua sejoli yang selalu terlihat mesra walau jarang diumbar itu hingga punggung keduanya hilang dari pandangan Selva.
Bukankah Naufal dan Ira terlihat serasi?
Kisah mereka bahkan dimulai dari nafas pertama yang mereka hirup. Pernah dulu saat jam ekskul mereka sedang kosong, Ira menceritakan semuanya pada Selva tentang bagaimana ia bisa menjadi kekasih Naufal.
KAMU SEDANG MEMBACA
IN SILENCE
Fiksi RemajaIni hanya sebuah cerita sederhana yang mengisahkan tentang seorang gadis yang diam-diam mencintai pujaan hatinya tanpa diketahui oleh siapapun kecuali Tuhan dan para sahabatnya. Sebuah kisah tanpa konflik berat yang menguras pikiran dan menyesakkan...